AI Center UB Jadi Pilar Inovasi Menuju Indonesia Emas

Kota Malang, iKoneksi.com – Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Republik Indonesia, Meutya Hafid, memberikan apresiasi tinggi terhadap keberadaan Artificial Intelligence (AI) Center Universitas Brawijaya (UB). Dalam kunjungannya ke UB pada Minggu (5/1/2025), di sela kegiatan Sidang Pleno Majelis Wali Amanat (MWA), Meutya menyebut AI Center UB sebagai langkah maju bagi pendidikan tinggi Indonesia dalam menyongsong era kecerdasan buatan.

“Kami bangga dengan keberadaan AI Center di UB, sebagai kampus pertama di Indonesia yang menghadirkan pusat riset kecerdasan buatan. Sinergi antara pemerintah dan perguruan tinggi seperti ini sangat penting untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045,” ungkap Meutya.

AI Center UB: Inovasi untuk Ketahanan Pangan dan Talenta Digital

Meutya menaruh harapan besar pada AI Center UB untuk menghasilkan inovasi-inovasi yang berdampak nyata, terutama dalam bidang ketahanan pangan. Meutya menyebut bahwa teknologi canggih di AI Center, seperti Super Komputer NVIDIA DGX A100, mampu mendukung berbagai riset mutakhir yang relevan dengan kebutuhan nasional.

“Kami berharap teknologi-teknologi di AI Center ini menghasilkan aplikasi luar biasa yang bermanfaat bagi masyarakat, khususnya di bidang ketahanan pangan. Selain itu, keberadaan AI Center dapat meningkatkan jumlah talenta digital Indonesia,” jelas Meutya.

Dukungan Pemerintah dan Peran Universitas

Dalam sambutannya, Rektor UB Prof. Widodo menyebut peresmian AI Center sebagai momen bersejarah. Menurutnya, dukungan dari pemerintah, khususnya Kementerian Komunikasi dan Digital, menjadi katalisator bagi UB untuk menjadi pelopor dalam pengembangan ekosistem riset kecerdasan buatan dan data sains di Indonesia.

“Kami senang karena UB didukung penuh untuk meningkatkan jumlah talenta digital Indonesia. Dengan keberadaan AI Center ini, kami membuka peluang kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk industri, untuk mempercepat implementasi teknologi kecerdasan buatan di berbagai sektor,” ujar Widodo.

Sementara itu, Dekan Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM) UB, Wayan Firdaus Mahmudy, menjelaskan kolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Digital telah berlangsung selama lima tahun terakhir. Berbagai program pengabdian masyarakat seperti Mahasiswa Membangun Desa (KKN) telah dilaksanakan, yang fokus pada peningkatan literasi digital bagi masyarakat desa.

“Program-program ini bertujuan menciptakan generasi digital yang tidak hanya melek teknologi, tetapi juga siap bersaing di era global. Kami berharap AI Center UB dapat meningkatkan dampak positifnya di masyarakat,” kata Wayan.

Ekosistem Riset AI untuk Masa Depan

Sebagai pionir dalam riset kecerdasan buatan, AI Center UB menawarkan fasilitas yang mendukung kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan industri. Proyek-proyek berbasis AI diharapkan dapat menciptakan solusi nyata yang dapat diimplementasikan untuk menjawab tantangan nasional, mulai dari ketahanan pangan hingga pengelolaan logistik.

“Keberadaan AI Center UB juga menjadi langkah strategis untuk menciptakan ekosistem riset yang kompetitif, mempercepat transfer teknologi, dan meningkatkan daya saing bangsa di kancah internasional,” papar Wayan.

Menuju Indonesia Emas dengan Kecerdasan Buatan

Meutya menegaskan sinergi antara pemerintah dan perguruan tinggi sangat penting untuk menyongsong visi Indonesia Emas.

“Kerja sama seperti ini menjadi landasan kuat untuk mempersiapkan Indonesia menjadi negara maju, didukung oleh talenta digital dan inovasi kecerdasan buatan yang luar biasa,” tuturnya.

“Dengan peran strategisnya, AI Center UB diharapkan dapat menjadi lokomotif pengembangan teknologi dan digitalisasi di Indonesia, sekaligus menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara pemerintah dan pendidikan tinggi mampu membawa perubahan signifikan untuk masa depan bangsa,” tandas Meutya. (04/iKoneksi.com)

Komentar