Kab Gresik, iKoneksi.com – Dalam semangat menghidupkan budaya di tengah liburan sekolah, Aston Gresik Hotel & Conference Center menghadirkan kegiatan yang memadukan seni, tradisi, dan edukasi melalui Workshop Membatik Bersama Pengrajin Lokal. Program ini dibuka untuk umum tanpa biaya, dan berlangsung di lobi utama hotel pada tanggal 4, 7, 8, 10, dan 11 Juli 2025, mulai pukul 08.00 hingga 11.00 WIB.
General Manager Aston Gresik, S. Paminta Nugraha, mengatakan kegiatan ini bukan sekadar menjadi pelengkap agenda liburan, namun juga sarat nilai budaya. Aston Gresik mengundang langsung dua pelaku UMKM batik yang telah lama berkarya di Gresik: Batik Pitutur dan Batik Korasi Giri. Kehadiran mereka bukan hanya menghadirkan keindahan visual batik khas Gresik, tapi juga membawa pengunjung lebih dekat dengan proses dan filosofi di balik setiap motif.
“Dalam workshop ini, para peserta tidak hanya menjadi penonton. Mereka diajak untuk terlibat secara langsung, memulai dari menggambar pola di atas kertas, memindahkannya ke kain, mencanting dengan malam, hingga mewarnai karya batik mereka sendiri. Selama proses ini, para pembatik profesional turut membimbing secara personal, memberikan pengetahuan sekaligus teknik dasar membatik yang benar,” tutur Paminta.
Paminta membeberkan motif-motif khas Gresik seperti Damar Kurung, Loh Bandeng, Sekar Pudak, hingga Rusa Bawean turut dikenalkan sebagai inspirasi dalam pembuatan pola batik. Motif-motif ini bukan hanya dekoratif, tetapi juga merepresentasikan kekayaan alam dan kebudayaan Gresik yang unik dan penuh makna.
Paminta, menjelaskan kegiatan ini merupakan bentuk komitmen hotel dalam mendukung pelestarian budaya lokal.
“Kami ingin liburan sekolah menjadi momen yang lebih bermakna. Melalui workshop membatik ini, kami mengajak para tamu baik dari dalam maupun luar hotel untuk mengenal dan mencintai batik khas Gresik. Ini bagian dari tanggung jawab kami sebagai bagian dari masyarakat Gresik,” ujarnya.
Respons masyarakat terhadap kegiatan ini sangat antusias. Sejak pagi, area lobi Aston Gresik sudah dipadati pengunjung, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang tua. Atmosfer penuh semangat, keingintahuan, dan kreativitas terasa kental. Para peserta tampak tekun menyelesaikan pola batik mereka, dan senyum puas terlihat saat hasil karya mereka selesai diwarnai.
“Bagi Aston Gresik, acara ini tidak berhenti pada aspek hiburan atau promosi. Lebih dari itu, ini adalah bentuk kontribusi dalam membangun kesadaran budaya, khususnya pada generasi muda. Batik bukan hanya warisan estetika, tapi juga identitas yang perlu dirawat dan dikenalkan sejak dini,” sebut Paminta.
Selain memperkenalkan batik kepada masyarakat luas, Paminta membeberkan kegiatan ini juga menjadi dorongan nyata bagi keberlanjutan UMKM lokal yang selama ini menjaga kelestarian budaya dengan tangan mereka sendiri. Kehadiran hotel sebagai fasilitator budaya dinilai menjadi langkah positif dalam menciptakan ruang interaksi antara pelaku budaya dan masyarakat umum.
“Melalui Workshop Membatik ini, Aston Gresik tak hanya merayakan liburan sekolah, tetapi juga mengukuhkan posisinya sebagai ruang pertemuan antara modernitas dan tradisi mengedepankan budaya sebagai daya tarik sekaligus warisan yang harus terus hidup di tengah zaman yang terus bergerak,” tandas Paminta. (04/iKoneksi.com)