Kota Mojokerto, iKoneksi.com – Bencana banjir menerjang sejumlah wilayah di Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, dan Kabupaten Jombang, Jawa Timur, akibat hujan deras yang melanda kawasan tersebut selama beberapa hari terakhir. Genangan air yang merendam rumah-rumah warga, mengganggu akses jalan, dan memengaruhi aktivitas masyarakat, membuat kondisi semakin sulit bagi mereka yang terdampak.
Kondisi Banjir di Kabupaten Mojokerto
Kepala Pelaksana BPBD Jawa Timur, Gatot Soebroto, menyebutkan, Di Kabupaten Mojokerto, banjir terparah terjadi di Kecamatan Sooko, tepatnya di Desa Tempuran. Di wilayah ini, genangan air mencapai ketinggian 45 hingga 65 cm di jalanan, sedangkan di dalam rumah, air merendam hingga 65 hingga 95 cm. Kondisi yang sama juga terjadi di Desa Ngingasrembyong, di mana Dusun Pendowo terendam air setinggi 25 hingga 55 cm di jalan dan 15 hingga 35 cm di dalam rumah.
“Dusun Sanggrahan dan Sidonganti juga tidak luput dari dampak banjir. Genangan air di dalam rumah di dua dusun tersebut bahkan mencapai 50 cm, merendam sebagian besar aktivitas warga yang berada di rumah,” kata Gatot.
Kondisi Banjir di Kota Mojokerto
Sementara itu, Gatot mengatakan di Kota Mojokerto, Kecamatan Prajuritkulon menjadi salah satu wilayah yang terdampak banjir cukup parah. Di lingkungan Cakarayam Baru, Kelurahan Metikan, genangan air mencapai ketinggian 40 cm di dalam rumah, sedangkan jalanan terendam hingga 15 cm.
“Lebih parah lagi, di lingkungan Jayeng, Kelurahan Prajuritkulon, akses jalan terendam hingga 80 cm, menghambat mobilitas warga. Kelurahan Pulorejo dan Blooto juga mengalami genangan air yang merata, baik di rumah-rumah maupun di jalan-jalan. Kejadian ini mengganggu kegiatan ekonomi dan sosial warga setempat,” sebut Gatot.
Dampak Banjir di Kabupaten Jombang
Di Kabupaten Jombang, ia membeberkan Kecamatan Kesamben menjadi salah satu wilayah dengan dampak banjir paling parah. Di Dusun Beluk, Desa Jombok, genangan air mencapai ketinggian 150 cm, merendam jalan dan mencapai 125 cm di dalam rumah. Dusun Kodondong di Desa Blimbing juga mengalami genangan air yang cukup tinggi, membuat banyak warga terpaksa mengungsi.
“Kecamatan Peterongan juga tidak terlepas dari dampak hujan deras ini. Di Dusun Wonokerto Selatan, Desa Peterongan, genangan air mencapai 10 cm, sementara di Kecamatan Jogoroto, Dusun Corogo, Desa Janti, ketinggian air mencapai 5 cm,” jelasnya.
Upaya Penanganan Banjir
Menanggapi kondisi bencana ini, Gatot menerangkan BPBD langsung turun ke lokasi bencana. Ia mengerahkan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk membantu proses evakuasi warga, terutama balita, lansia, serta barang-barang berharga dan hewan peliharaan yang terdampak. Gatot bersama sejumlah kepala OPD Pemprov Jatim mengunjungi langsung Desa Ngingasrembyong, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, untuk mencari solusi percepatan penanganan banjir.
“Bersama Pemerintah Kabupaten Mojokerto dan pemerintah setempat, kami terus berupaya mempercepat penanganan banjir agar segera surut,” ungkap Gatot.
Kondisi Pengungsian
Berdasarkan data yang dihimpun Pusdalops BPBD Jatim, hingga Rabu (11/12), tercatat 107 warga Kabupaten Mojokerto yang terdampak banjir dan saat ini berada di pengungsian. Mereka mengungsi di Masjid Noor Al Islam, Desa Tempuran, Kecamatan Sooko.
“Sementara itu, di Kabupaten Jombang, sebanyak 101 jiwa masih bertahan di pengungsian. Jumlah tersebut tersebar di Balai Desa Jombok (61 jiwa), Balai Desa Blimbing (34 jiwa), dan Balai Dusun Plosorejo (6 jiwa). Bantuan logistik pun terus disalurkan ke lokasi bencana, termasuk perahu karet, light tower, dan toilet portabel,” urainya.
Bantuan dan Pemantauan Terus Dilakukan
BPBD Jatim juga mengirimkan berbagai bantuan logistik untuk warga yang terdampak. Bantuan yang disalurkan meliputi 100 pcs selimut, 115 lembar matras, 30 pcs terpal, serta biskuit minimanis dan klepon untuk memenuhi kebutuhan pangan sementara. Gatot menegaskan pihaknya, bersama Dinas PU Bina Marga, PU SDA, dan Dinsos Jatim, akan terus memantau kondisi di pengungsian dan memastikan bahwa kebutuhan logistik tercukupi.
“Kami akan terus memantau perkembangan di lapangan dan memastikan warga mendapatkan apa yang mereka butuhkan selama masa bencana ini,” ujar Gatot.
Siaga Banjir Mengingat Potensi Hujan Tinggi
Masyarakat juga diimbau untuk tetap siaga, mengingat potensi curah hujan yang masih tinggi dalam beberapa hari ke depan.
“Pemerintah bersama BPBD Jatim dan pihak terkait akan terus berkoordinasi dalam melakukan upaya mitigasi agar dampak banjir dapat diminimalkan dan warga dapat segera pulih dari bencana ini,” tandas Gatot. (04/iKoneksi.com)
Komentar