BSPI 2025 dan Potensi Konten Creator di Bali

Berita171 Dilihat

DENPASAR, iKoneksi.com –
Civitas akademika Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Udayana (Unud) bersama DPM FEB Unud
mengadakan Neuphoria International Seminar. Tema yang diusung Development Transformation Toward Sustainable Economic Growth in The Digitalization Era, Sabtu (21/09/2024).

Dikatakan Panpel I Putu Krisna Adwitya Sanjaya, SE, MSi yang juga akademisi FEB Unud, seminar internasional ini digelar agar menambah edukasi bagi civitas akademika serta masyarakat. “Hal ini terkait pertumbuhan ekonomi dan BSPI 2025 serta potensi konten creator dalam perekonomian digital pada masa sekarang,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Bali, Gusti Agung Diah Utari, mengatakan perkembangan ekonomi nasional dan regional, khususnya di Bali, serta kebijakan-kebijakan strategis dari BI untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di era digital. Beberapa poin penting termasuk proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat pada tahun 2024 di kisaran 4,7 persen hingga 5,5 persen, didukung oleh konsumsi rumah tangga dan investasi.

BI juga fokus pada pengembangan UMKM melalui digitalisasi dan program onboarding untuk memperluas akses pasar dan meningkatkan daya saing global. Selain itu, transformasi digital di sektor keuangan, seperti penerapan QRIS dan Blue Print Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI 2025), bertujuan meningkatkan inklusi keuangan dan membawa pelaku usaha informal ke dalam sistem formal.

“Dalam rangka BSPI maka terlihat dalam 50,50 juta pengguna QRIS di Indonesia. Sedangkan di Bali hingga September dalam kisaran satu juta pengguna dan 60 persen berada di Kota Denpasar,” kata Diah Utari.

Sedangkan menurut Mr. Samuel Christ, potensi besar para pembuat konten digital di
Indonesia dan dampak ekonomi yang bisa mereka berikan. Dengan lebih dari 96 juta
pengguna internet aktif, peluang bagi para kreator konten sangat luas. “Platform seperti YouTube dan TikTok memungkinkan kreator menghasilkan pendapatan melalui iklan, promosi berbayar, dan penjualan produk. Seiring dengan pertumbuhan jumlah pengguna media sosial, influencer marketing menjadi strategi yang semakin penting bagi brand,” ucap Samuel.

Dengan berkembangnya industri ini, sambungnya, para kreator konten juga berkontribusi dalam menciptakan lapangan kerja, meningkatkan daya beli dan mendukung pertumbuhan ekonomi di Pulau Dewata dan Indonesia. Ditambah dengan potensi pariwisata dan kebudayaan, tentu akan menyajikan conten yang menarik dan meningkatkan lapangan kerja bagi conten kreator baru untuk terus berinovasi. (Sadhu Gunawan/iKoneksi.com)

Komentar