Demo Tolak PPN 12%, Massa di Patung Kuda Bertahan, Polisi Gunakan Water Cannon

Jakarta, iKoneksi.com – Aksi demonstrasi menentang kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen yang digelar di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, masih berlangsung tegang hingga malam ini. Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam kelompok demonstran tersebut menunjukkan keteguhan mereka dengan tetap bertahan di lokasi meskipun telah diimbau untuk membubarkan diri oleh pihak kepolisian. Ketegangan antara massa dan aparat semakin memuncak, dengan penggunaan water cannon oleh polisi untuk membubarkan aksi tersebut.

Aksi Tak Tertahankan

Pantauan di lokasi pada Jumat sore hingga malam hari, massa mahasiswa yang terdiri dari berbagai kelompok ini tidak menunjukkan tanda-tanda ingin mundur meski sudah diberikan beberapa kali peringatan untuk membubarkan diri secara damai. Polisi, yang berjaga dengan sigap, terus menggunakan pengeras suara untuk mengimbau para demonstran agar menyelesaikan aksi mereka secara tertib.

“Kami mengimbau teman-teman mahasiswa membubarkan diri secara tertib. Menyampaikan aspirasi bisa dilakukan besok hari lagi, silakan Korlap sampaikan orasi secara tertib,” ujar petugas kepolisian melalui pengeras suara yang terdengar jelas di tengah kerumunan.

Namun, meski telah ada imbauan, massa tidak bergeming. Mereka tetap bertahan di area Patung Kuda, bahkan beberapa dari mereka mulai membakar ban bekas sebagai bentuk protes keras terhadap kebijakan pemerintah yang menaikkan tarif PPN. Aksi ini menjadi simbol perlawanan mereka terhadap keputusan pemerintah yang dinilai memberatkan rakyat, khususnya di tengah kondisi perekonomian yang belum sepenuhnya pulih.

Massa dan Polisi Terlibat Ketegangan

Ketegangan semakin meningkat ketika polisi mulai melakukan tindakan tegas dengan menyemprotkan air dari mobil water cannon ke arah massa yang bertahan. Di sisi lain, massa yang tidak ingin mundur tetap melawan, terjadi saling dorong antara kedua belah pihak. Tak jarang, beberapa demonstran melemparkan botol plastik dan benda lainnya ke arah aparat yang menjaga di lokasi.

Pada pukul 19.04 WIB, terlihat forklift digunakan oleh petugas untuk membuka barier beton yang sebelumnya menghalangi akses di Jalan Medan Merdeka Barat menuju Istana Negara. Kendati demikian, massa masih tidak bergerak mundur, bahkan semakin intensif dengan aksi perlawanan mereka. Jalan Medan Merdeka Barat yang mengarah ke Istana Negara pun tetap ditutup, menyebabkan kemacetan parah di sepanjang jalur tersebut.

Polisi yang sudah berusaha semaksimal mungkin untuk meredakan situasi kemudian terus menekan massa dengan taktik water cannon dan imbauan melalui pengeras suara agar aksi protes dapat segera berakhir. Namun, massa tidak menunjukkan tanda-tanda akan mengakhiri demonstrasi mereka malam itu.

Rencana Aksi Berlanjut

Demonstrasi ini merupakan bagian dari rangkaian aksi yang lebih besar menanggapi kenaikan tarif PPN yang menurut banyak pihak, terutama mahasiswa dan masyarakat umum, akan semakin memberatkan perekonomian rakyat. Aksi yang dimulai sejak siang hari ini diperkirakan akan berlanjut hingga besok, dengan beberapa kelompok massa yang menyatakan akan terus berdemo sampai tuntutan mereka didengar dan dipertimbangkan oleh pemerintah.

Menurut keterangan beberapa pengunjuk rasa, mereka berencana untuk menyuarakan aspirasi mereka lebih lanjut dalam bentuk aksi yang lebih terstruktur dan terkoordinasi, termasuk menggalang dukungan lebih banyak dari elemen-elemen masyarakat lainnya.

Lalu Lintas Terganggu

Sementara itu, dampak langsung dari aksi tersebut sangat terasa pada arus lalu lintas di sekitarnya. Jalan Medan Merdeka Barat menuju Istana Negara tetap ditutup, menyebabkan kemacetan panjang. Kendaraan yang ingin melewati area tersebut diarahkan ke jalur alternatif yang sudah disiapkan oleh pihak kepolisian.

Hingga berita ini diterbitkan, massa masih bertahan di lokasi meskipun sudah ada upaya dari pihak kepolisian untuk mengatasi situasi tersebut. Dengan keteguhan para demonstran dan tindakan tegas dari aparat, keadaan di kawasan Patung Kuda tetap penuh ketegangan, menandakan bahwa perjuangan menentang kebijakan kenaikan PPN ini masih jauh dari kata selesai. (04/iKoneksi.com)

Komentar