Dorong Proyeksi Lebih Realistis, DPRD Kota Malang Tekankan Pentingnya FS Soal PAD

Berita, Nasional51 Dilihat

Kota Malang, iKoneksi.com – DPRD Kota Malang menyerukan pentingnya penerapan feasibility study dalam merancang proyeksi Pendapatan Asli Daerah (PAD) disampaikan saat rapat paripurna di gedung DPRD Kota Malang Jumat (15/11/2024).

Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Siraduhita, mengungkapkan selama ini target PAD sering kali ditetapkan tanpa kajian mendalam, sehingga berisiko tidak tercapai. Menurutnya, proyeksi yang akurat harus berdasarkan data dan analisis yang komprehensif, mencakup potensi sektor unggulan serta tantangan ekonomi di lapangan.

“Feasibility study bukan hanya soal angka, tetapi juga memetakan potensi dan kendala di masing-masing sektor. Dengan begitu, target PAD bisa lebih realistis dan implementatif,” kata sosok yang akrab disapa mba Mia.

“Salah satu hal yang menjadi sorotan adalah penurunan target pendapatan asli daerah (PAD), yang mengalami penurunan sekitar 13,7 persen atau setara dengan Rp 161.319.562.441,” imbuh dia.

Ia tidak menampik adanya perubahan proyeksi penerimaan PAD dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, ia mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Malang untuk menyertakan hasil studi terkait potensi sumber PAD.

“Khususnya pihak eksekutif, sebaiknya melampirkan hasil studi atau feasibility study mengenai sumber PAD kita, agar proyeksi yang dibuat lebih realistis. Jika memang tidak memungkinkan untuk diturunkan, maka tidak perlu diturunkan,” ujar Mia.

Langkah ini juga bertujuan untuk menghindari sanksi dari pemerintah pusat apabila realisasi penerimaan PAD tidak mencapai target yang telah ditetapkan.

“Hal ini didasarkan pada pertimbangan MCP KPK yang mewajibkan pendapatan daerah harus disahkan melalui SK. Jika ketentuan ini tidak terpenuhi, akan ada sanksi dari pemerintah pusat. Itu yang harus kita jaga,” jelasnya.

Dalam pelaksanaannya, analisis dan pemetaan terhadap proyeksi PAD menjadi sangat penting. Namun, jika memang perlu diturunkan karena alasan tertentu yang berdasarkan analisis pemetaan tidak memungkinkan, hal itu diperbolehkan asalkan analisis tersebut diperkuat.

“Tahap selanjutnya, kami akan membahas secara detail penganggaran di masing-masing perangkat daerah. Eksekutif akan menyampaikan usulan pada hari Senin, setelah itu akan ada rapat bersama mitra dari masing-masing komisi,” seru Mia.

“Dengan penerapan feasibility study dan pengawasan yang ketat, DPRD Kota Malang optimistis target PAD 2024 dapat lebih terukur dan memberikan dampak positif bagi pembangunan Kota Malang,” pungkas Mia. (04/iKoneksi.com)

Komentar