Kab Deli Serdang, iKoneksi.com – Proyek pembangunan infrastruktur yang seharusnya memberikan dampak positif bagi masyarakat kini justru memunculkan tanda tanya besar terkait transparansi dan akuntabilitas anggaran. Ratusan massa yang tergabung dalam aksi unjuk rasa di depan kantor Dinas Sumber Daya Alam dan Bina Marga Kabupaten Deli Serdang (SDABMBK) pada Senin (5/1/2025) kemarin, menuntut kejelasan terkait dugaan penyelewengan dana dalam proyek peningkatan jalan yang diduga merugikan negara hingga ratusan juta rupiah.
Ardiansyah Sitorus, Koordinator Aksi dalam orasinya, mengungkapkan kecurigaan adanya kekurangan volume pekerjaan dalam 10 paket proyek yang dikelola oleh Dinas SDABMBK. Proyek yang terdiri dari pekerjaan peningkatan dan pemeliharaan jalan tersebut, menurut Sitorus, diduga mengalami penyimpangan anggaran yang mencapai Rp 156.681.773,43.
“Kami menduga ada kekurangan volume dalam pengerjaan proyek-proyek ini yang tidak sesuai dengan anggaran yang dialokasikan,” ujarnya dengan tegas.
Lebih lanjut, Ardiansyah menyoroti bahwa dalam proses lelang tender proyek tersebut, terdapat kecurangan yang membuat pemenang lelang terkesan tidak memenuhi persyaratan yang berlaku.
“Kami menduga bahwa pemenang lelang ini adalah orang-orang pilihan dari dinas terkait yang tidak memenuhi persyaratan administrasi dan teknis,” tegasnya.
Ia juga menambahkan proses lelang ini seharusnya dilaksanakan dengan lebih transparan dan akuntabel, namun diduga telah dimanipulasi untuk kepentingan pribadi oknum-oknum tertentu.
Pihak yang tergabung dalam aksi tersebut pun meminta kepada Aparat Penegak Hukum (APH), dalam hal ini Polda Sumut dan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejati Sumut), untuk segera turun tangan dan memeriksa Kepala Dinas SDABMBK Deli Serdang. Mereka menduga bahwa Kadis SDABMBK yang bersangkutan telah melakukan kerjasama dengan penyedia jasa untuk melakukan tindak pidana korupsi, yang jelas merugikan negara dan masyarakat.
Salah satu peserta aksi, Fahri, yang juga turut menyuarakan kekecewaannya, mengingatkan jika Kepala Dinas SDABMBK Deli Serdang tidak segera menanggapi tuntutan mereka, maka aksi unjuk rasa jilid ke- IV akan digelar di Kejaksaan Negeri (Kejari) Deli Serdang.
“Kami akan terus mendesak pihak Kejaksaan agar segera menangkap dan memenjarakan Kadis SDABMBK Deli Serdang yang diduga terlibat dalam kasus ini,” ujar Fahri dengan penuh semangat.
Menurutnya, pihaknya tidak akan berhenti hingga adanya kejelasan dan tindakan hukum terhadap para pihak yang diduga terlibat dalam praktik korupsi ini. Dalam tuntutannya, massa juga mengajak masyarakat untuk tetap waspada terhadap penyalahgunaan anggaran negara yang seharusnya digunakan untuk kepentingan publik, namun malah disalahgunakan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Kami berharap, aksi ini dapat menggugah kesadaran semua pihak, baik dari kalangan pemerintah maupun masyarakat, bahwa korupsi adalah kejahatan yang merugikan banyak orang dan harus diberantas tanpa pandang bulu,” serunya.
Sementara itu, pihak Dinas SDABMBK Deli Serdang hingga berita ini diturunkan belum memberikan tanggapan resmi terkait tuduhan yang dilontarkan oleh para pengunjuk rasa. Namun, menurut informasi yang dihimpun, aparat kepolisian dan Kejati Sumut sedang melakukan pengumpulan bukti dan keterangan untuk menindaklanjuti laporan ini.
Kejadian ini menjadi peringatan penting bagi pemerintah daerah, khususnya dalam hal pengelolaan anggaran dan pelaksanaan proyek-proyek publik. Agar tidak terjadi lagi penyalahgunaan dana yang mengarah pada praktik korupsi, perlu adanya pengawasan yang lebih ketat dan keterbukaan informasi yang lebih baik kepada masyarakat. Ke depan, diharapkan kasus seperti ini dapat menjadi pembelajaran agar seluruh pihak yang terlibat dalam proyek-proyek pemerintah dapat bekerja lebih transparan, akuntabel, dan bertanggung jawab terhadap penggunaan anggaran yang seharusnya diprioritaskan untuk kesejahteraan masyarakat. (04/iKoneksi.com)
Komentar