banner 728x250

Ekonomi Malang Raya Tumbuh Tertinggi di Jawa Timur

  • Bagikan
banner 468x60

Kota Malang, iKoneksi.com — Ekonomi wilayah kerja Bank Indonesia (BI) Malang yang meliputi Malang Raya, Pasuruan, dan Probolinggo menunjukkan performa impresif sepanjang tahun 2024. Kepala Perwakilan BI Malang, Febrina, mengungkapkan bahwa wilayah ini mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,20 persen, melampaui capaian pertumbuhan Jawa Timur maupun nasional.

Pencapaian tersebut disampaikan dalam forum tahunan Sekar Taji (Sinergi Ekonomi Kuat Antarwilayah Terintegrasi), yang digelar di Grand Mercure Malang, Selasa (17/6/2025). Dengan mengusung tema “Sinergi Memperkuat Resiliensi Perekonomian Menghadapi Dinamika Global Melalui Pengembangan Sektor Unggulan Daerah”, forum ini menjadi titik temu penting bagi pemangku kepentingan di wilayah kerja BI Malang.

Dorongan dari Permintaan Domestik dan Industri Pengolahan

Menurut Febrina, pertumbuhan ekonomi yang solid tersebut ditopang oleh permintaan domestik, konversi, dan ekspor bersih. Namun, kontribusi terbesar datang dari sektor industri pengolahan yang terus menunjukkan ketangguhan dan peningkatan kapasitas produksi.

“Kinerja sektor industri pengolahan menjadi tulang punggung pertumbuhan. Hal ini menunjukkan perbaikan struktural yang signifikan di wilayah kerja kami,” tegasnya.

Sinergi Strategis dan Langkah Konkret

Untuk memperkuat ketahanan ekonomi, BI Malang tidak berjalan sendiri. Sinergi lintas sektor dilakukan melalui pendekatan kebijakan yang komprehensif, meliputi bauran moneter, makroprudensial, hingga percepatan digitalisasi sistem pembayaran dan dukungan terhadap sektor riil.

Febrina memaparkan beberapa langkah konkret yang telah dilakukan, seperti:

  • Pelatihan ekspor untuk UMKM agar mampu menembus pasar global,
  • Onboarding UMKM naik kelas lewat pendampingan dan pembiayaan,
  • Business matching untuk mempertemukan pelaku usaha dengan investor,
  • Pelatihan sektor pertanian guna mendongkrak produktivitas dan ketahanan pangan lokal.

“Selain itu, BI Malang juga aktif menjalin kerja sama dengan RIRU Jatim untuk memperluas kanal investasi dan memperkuat akses keuangan digital, termasuk dengan mendorong penggunaan QRIS dan QR Cross Border di destinasi wisata unggulan,” bebernya.

Ekonomi Syariah dan Potensi Wakaf

Dalam kerangka mendukung keberlanjutan pembangunan ekonomi inklusif, BI Malang turut memprioritaskan penguatan ekonomi syariah. Hal ini diwujudkan melalui:

  • Sertifikasi halal untuk UMKM,
  • Pelatihan juru sembelih halal,
  • Literasi keuangan syariah bertema Unlocking the Power of Wakaf,

“yang bertujuan untuk mengoptimalkan aset wakaf sebagai sumber pembiayaan pembangunan berkelanjutan,” ungkapnya.

Target Makro: Inklusif, Digital, dan Stabil

Menutup paparannya, Febrina menekankan bahwa BI Malang menargetkan tiga pilar utama:

  1. Stabilitas makroekonomi,
  2. Pertumbuhan ekonomi daerah yang inklusif,
  3. Sistem pembayaran digital yang efisien dan terintegrasi.

“Dengan fondasi sinergi dan inovasi, kami optimistis dapat menjaga momentum pertumbuhan yang lebih inklusif dan berkelanjutan di tahun-tahun mendatang,” lugasnya.

“Pertumbuhan 5,20 persen bukan sekadar angka. Ini adalah pesan optimisme dari Malang Raya, Pasuruan, dan Probolinggo di tengah dinamika global, kolaborasi lokal dapat melahirkan daya tahan ekonomi yang menginspirasi,” tukasnya. (04/iKoneksi.com)

banner 325x300banner 325x300
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *