Jakarta, iKoneksi.com – Menteri Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai, angkat bicara terkait insiden penembakan seorang siswa SMK oleh oknum polisi di Semarang yang menuai perhatian publik.
Dalam pernyataannya pada Rabu (27/11/2024), Menteri HAM Natalius Pigai menginstruksikan stafnya untuk memantau secara serius kasus penembakan siswa SMKN 4 Semarang, Gamma Rizkynata Oktafandi, oleh anggota Satresnarkoba Polres Semarang, Aipda RZ.
“Saya sudah memerintahkan staf untuk memonitor kasus ini dengan sungguh-sungguh,” ucap Natalius.
Natalius menyatakan penyelidikan dugaan pelanggaran HAM dalam kasus ini akan menjadi tanggung jawab Komnas HAM sesuai dengan mandat undang-undang.
“Berdasarkan kewenangan UU Nomor 39 Tahun 1999, Komnas HAM RI sebagai lembaga pemantauan dan penyelidikan kasus HAM memiliki tugas untuk menyelidiki tewasnya siswa di Semarang ini,” tekan Natalius.
Pernyataan Natalius tersebut memicu perbincangan hangat di media sosial X. Tagar #MenteriHAM ramai digunakan oleh warganet yang menilai sikapnya kurang tegas. Banyak komentar yang mengaitkan pernyataannya ini dengan kontroversi sebelumnya terkait permintaan tambahan anggaran Kementerian HAM sebesar Rp 20 triliun.
“Apa tanggapan dan langkah Menteri HAM terkait kasus penembakan siswa SMA oleh anggota polisi? Apakah akan segarang saat meminta anggaran Rp 20 triliun, atau hanya normatif saja?” tulis salah satu akun bernama Mazzini.
“Baru heboh waktu minta uang. Sekarang, rakyat ditembak polisi malah bungkam,” tulis pengguna lain, Hasyim Muhammad.
“Heboh minta dana triliunan untuk Kementerian HAM, tapi sekarang diam saja ketika ada polisi nembak warga sembarangan,” tulis akun anandabdadudu.
Diketahui, kontroversi soal anggaran ini bermula dari pernyataan Pigai yang mengungkapkan idealnya Kementerian HAM mendapatkan porsi anggaran Rp 20 triliun, namun hanya jika negara memiliki kapasitas anggaran yang mencukupi. (04/iKoneksi.com)
Komentar