banner 728x250

Gencatan Senjata Gaza: Israel Tawarkan Proposal Baru, Hamas Menolak

  • Bagikan
banner 468x60

Gaza, iKoneksi.com – Situasi di Jalur Gaza kembali memanas setelah Israel mengajukan proposal gencatan senjata terbaru yang difasilitasi oleh mediator Mesir dan Qatar. Meskipun menjadi angin segar bagi sebagian pihak yang menginginkan perdamaian, harapan itu langsung meredup setelah Hamas menyatakan ketidaksetujuannya terhadap beberapa poin krusial dalam usulan tersebut.

Israel Ajukan Proposal, Hamas Diberi Waktu Menjawab

Pada Senin (14/4/2025), televisi Mesir yang berafiliasi dengan negara, Al Qahera News TV, melaporkan Mesir dan Qatar telah menyampaikan proposal gencatan senjata baru dari Israel kepada pihak Hamas. Namun, belum lama setelah kabar ini mencuat, seorang pejabat senior Hamas langsung menegaskan bahwa setidaknya ada dua poin dalam proposal tersebut yang tidak dapat diterima.

Meski begitu, Hamas mengatakan bahwa mereka masih mempelajari isi lengkap dari dokumen tersebut dan akan memberikan tanggapan secepat mungkin. Salah satu syarat utama yang kembali ditegaskan Hamas adalah kesepakatan gencatan senjata harus mencakup penghentian total perang dan penarikan penuh pasukan Israel dari wilayah Gaza.

Poin Kontroversial: Desakan Perlucutan Senjata

Dalam proposal kali ini, Israel untuk pertama kalinya secara eksplisit meminta perlucutan senjata kelompok Hamas sebagai bagian dari fase lanjutan negosiasi. Namun tuntutan ini segera ditolak mentah-mentah oleh Hamas.

“Menyerahkan senjata perlawanan adalah sejuta garis merah dan sama sekali tidak bisa dibahas, apalagi dipertimbangkan,” kata Sami Abu Zuhri, pejabat senior Hamas kepada Reuters.

Pernyataan tersebut mempertegas posisi Hamas yang sejak awal menolak untuk melucuti senjata mereka selama agresi Israel masih berlangsung. Hingga berita ini diturunkan, pihak Israel belum memberikan komentar resmi mengenai rincian dari proposal tersebut.

Israel Lanjutkan Serangan, Jumlah Korban Terus Bertambah

Seiring belum adanya titik terang dari perundingan, Israel kembali melanjutkan ofensif militernya ke Gaza sejak Maret lalu, setelah gencatan senjata sebelumnya yang berlaku sejak akhir Januari berakhir tanpa kesepakatan lanjutan. Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan lebih dari 1.500 warga Palestina tewas hanya dalam satu bulan terakhir sejak operasi militer dilanjutkan.

Serangan terbaru bahkan menyasar fasilitas medis. Pada Sabtu (13/4/2025), dua misil Israel menghantam rumah sakit Al-Ahli Arab Baptist di Kota Gaza. Insiden itu terjadi tak lama setelah seluruh pasien dan staf rumah sakit dievakuasi, menyusul adanya panggilan dari seseorang yang mengaku sebagai anggota keamanan Israel. Serangan ini kembali memicu kemarahan publik dan memperdalam krisis kemanusiaan di wilayah tersebut.

Negosiasi Buntu, Sandera Masih Ditahan

Hingga saat ini, sebanyak 59 sandera asal Israel masih ditahan oleh Hamas. Dari jumlah itu, pemerintah Israel meyakini hanya 24 orang yang masih hidup. Dalam pernyataannya, Abu Zuhri mengatakan Hamas bersedia membebaskan seluruh sandera secara sekaligus, dengan syarat Israel menghentikan perang dan menarik seluruh pasukannya dari Jalur Gaza.

Namun, pemerintah Israel berulang kali menyatakan mereka tidak akan menghentikan perang sebelum Hamas dilenyapkan sepenuhnya dan seluruh sandera dikembalikan tanpa syarat. Kebuntuan ini menambah ketegangan dalam setiap upaya diplomasi, termasuk dalam pertemuan terakhir yang digelar di Kairo pada Senin lalu, yang lagi-lagi berakhir tanpa terobosan.

Situasi Kian Mendesak, Dunia Internasional Gelisah

Dengan ratusan ribu warga yang kini mengungsi dan akses bantuan yang terus diblokade, komunitas internasional makin mendesak kedua pihak untuk mencapai solusi segera. Namun, selama dua kubu utama tetap bertahan pada tuntutan yang berseberangan, perdamaian tampaknya masih akan sulit dicapai.

Gencatan senjata yang sebenarnya telah menjadi mimpi jangka panjang bagi rakyat Gaza dan sebagian warga Israel. Tetapi realitas di lapangan menunjukkan bahwa perang ini bukan hanya persoalan senjata, melainkan juga pertarungan ideologi dan harga diri yang saling mengunci. (04/iKoneksi.com)

banner 325x300banner 325x300
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *