DENPASAR, iKoneksi.com – Pendidikan dan kesehatan adalah kebutuhan asasi manusia. Sama halnya dengan kebutuhan para saudara kita yang mengalami ketidaksempurnaan fisik maupun mental dalam proses serts aktivitas kesehariannya.
Mereka acap disebut kaum disabilitas. Dan mereka yang berkebutuhan khusus itu, disediakan sekolah yang disebut Sekolah Luar Biasa (SLB).
Publik bertanya, bagaimana si guru bisa mendidik mereka ? Apakah para pendidiknya juga orang yang berlebihan khusus atau disabilitas ?
Ternyata tidak. Lihatlah I Gede Made Arta Mahardika, SPd. Dia seorang guru olahraga di SLB NEGERI 2 Denpasar, Bali. Arta sehat jasmani dan rohani. Dia sudah mengabdikan dirinya 14 tahun sebagai tenaga pengajar olahraga di SLB.
Arta begitu mencintai proses sebagai guru, sehingga dapat memiliki kedekatan dan chemistri terhadap pekerjaan dan profesinya.
“Mengajar anak-anak disabilitas memang harus extra dan berbeda dengan murid pada umumnya. Apalagi jika kita melatih atlet-atlet nya, diperlukan kesabaran dan pengayoman lebih,” tuturnya.
Arta menyebut, anak didiknya yang bersekolah di SLB ada yang menjadi atlet. Dia mengaku berkewajiban untuk selalu memberikan support dan mendampingi para anak didiknya yang menjadi atlet agar mereka dapat mengeluarkan kemampuan terbaiknya saat bertanding.
Selain mendampingi para siswa berkebutuhan khusus dalam bertanding di bidang olahraga, Made Arta juga kerap terlibat langsung dalam pentas seni yang diadakan di sekolah.
“Selain mendampingi dan pembinaan atlet, saya juga tampil dalam kegiatan kesenian para siswa di SLB,” ungkap Arta.
Memang sungguh mulia peran yang dijalankan oleh seorang guru bagi anak didiknya. Pengabdian yang bagaikan tidak berhingga kepada anak-anak yang berkebutuhan khusus sehingga kelak mereka memiliki keahlian serta ilmu yang bermanfaat guna kelangsungan hidupnya. (Sadhu Gunawan/iKoneksi.com)
Komentar