Kab Malang, iKoneksi.com – Peringatan Hari Relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Jawa Timur tahun 2024 digelar dengan penuh khidmat di Monumen Peniwen Affair, Desa Peniwen, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang, pada Kamis (26/12/2024). Acara yang dihadiri sekitar 400 relawan dari Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu ini dipimpin langsung oleh Ketua PMI Jawa Timur, H. Imam Utomo S, menyebutkan peringatan ini bertujuan untuk mengapresiasi peran penting relawan dalam pelayanan kemanusiaan, serta mengenang jasa para pahlawan yang telah berjuang demi kemanusiaan di masa lalu. Imam dalam amanatnya menekankan bahwa relawan merupakan garda terdepan dan jantung dari PMI yang memiliki peran sangat vital, baik dalam situasi darurat maupun normal.
“Relawan PMI telah menunjukkan kiprah nyata dalam memberikan bantuan kemanusiaan, mulai dari bencana alam hingga kegiatan sosial lainnya. Sumbangsih relawan sudah tidak diragukan lagi dalam pelayanan kemanusiaan, baik dalam skala kecil maupun besar,” kata Imam.
Lebih lanjut, Imam mengingatkan pentingnya mengenang sejarah besar yang mendasari peringatan Hari Relawan PMI. Ia menceritakan tentang Tragedi Tsunami Aceh pada tahun 2004, yang menjadi salah satu operasi kemanusiaan terbesar yang pernah dilakukan oleh PMI. Untuk menghargai peran relawan PMI dalam tragedi tersebut, Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono, menetapkan 26 Desember sebagai Hari Relawan PMI yang diperingati setiap tahunnya. Tema yang diusung pada peringatan kali ini adalah Sinergitas Relawan dalam Mewujudkan Ketangguhan Masyarakat yang mencerminkan betapa pentingnya kerjasama antar relawan dalam menghadapi berbagai tantangan kemanusiaan.
“Peringatan ini juga tidak lepas dari sejarah Monumen Peniwen Affair yang berada di lokasi kegiatan. Monumen ini menjadi simbol perjuangan relawan muda, khususnya Palang Merah Remaja (PMR), yang berjuang melawan penjajahan Belanda,” jelasnya.
Mantan Gubernur Jawa Timur dua periode, membeberkan monumen ini memiliki nilai historis yang mendalam, mengingat tragedi yang terjadi pada masa Agresi Militer Belanda, ketika tentara Belanda melakukan operasi militer di Desa Peniwen dan membantai petugas kesehatan serta warga yang diduga menyembunyikan pejuang kemerdekaan.
“Monumen ini adalah satu-satunya di dunia yang mengenang perjuangan relawan muda dalam menghadapi penjajahan,” terang Imam, seraya mengingatkan pentingnya mengenang perjuangan masa lalu sebagai pengingat bagi generasi penerus.
Keberadaan Monumen Peniwen Affair yang dibangun oleh Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Kabupaten Malang pada tahun 1982 ini mengabadikan jasa para pahlawan yang gugur saat itu. Tidak hanya mengenang sejarah, Apel Relawan PMI 2024 juga diwarnai dengan kegiatan positif lainnya. Salah satunya adalah pemutaran film dokumenter berjudul Eling-eling Peniwen yang mengisahkan sejarah Monumen Peniwen Affair.
“Selain itu, ada juga workshop mengenai program UMKM untuk masyarakat yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia, kegiatan donor darah sukarela, serta khitanan massal bagi anak-anak yang membutuhkan,” lugasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Imam juga mengingatkan kepada para relawan untuk selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya bencana alam, terutama bencana hidrometeorologi.
“Beberapa daerah di Malang Raya sudah mulai terdampak bencana seperti banjir dan longsor pada November 2024 lalu. Menyadari hal ini, PMI diharapkan dapat selalu siap siaga dalam menghadapi dan memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan,” seru Imam.
Di sisi lain, Moch Afifudin, Ketua Panitia Apel Hari Relawan 2024, menambahkan acara ini diikuti oleh 400 peserta yang terdiri dari berbagai anggota PMI, termasuk Korps Sukarela (KSR) Mula, Madya, dan Wira, serta Palang Merah Remaja (PMR). Menurut Afifudin, ini adalah kali kedua Apel Relawan PMI se-Malang Raya diselenggarakan, setelah yang pertama diadakan pada tahun 2023 di Stadion Gajayana Malang.
“Apel ini merupakan kesempatan yang sangat penting untuk memperkuat solidaritas antar relawan dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya peran PMI dalam masyarakat,” ungkap Afifudin.
Hadir dalam acara ini sejumlah pejabat penting, di antaranya Dewan Kehormatan dan Pengurus PMI Provinsi Jawa Timur, serta Ketua PMI Kabupaten Malang, Jayuk Rendra Kresna, yang juga bertindak sebagai tuan rumah. Selain itu, Ketua PMI Kota Malang, Imam Bukhori, dan Ketua PMI Kota Batu, Punjul Santoso, turut mendampingi H. Imam Utomo dalam acara tersebut.
Acara ini diakhiri dengan penanaman semangat baru untuk terus meningkatkan ketangguhan masyarakat melalui kerjasama yang solid antar relawan. Peringatan Hari Relawan PMI di Monumen Peniwen Affair ini bukan hanya menjadi momen penghargaan bagi para relawan, tetapi juga sebagai pengingat pentingnya peran mereka dalam menjaga kemanusiaan dan ketangguhan masyarakat di tengah berbagai tantangan yang ada.
“Dengan berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat dan relawan, peringatan Hari Relawan PMI tahun ini semakin memperkuat semangat kebersamaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. Semoga, semangat ini terus menyebar ke seluruh penjuru Jawa Timur dan Indonesia,” tandas Afifudin. (04/iKoneksi.com)
Komentar