Kota Malang, iKoneksi.com – Memasuki tahun ajaran baru, Universitas Negeri Malang (UM) kembali membuka pendaftaran mahasiswa baru melalui berbagai jalur seleksi, termasuk Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dan jalur mandiri. Seiring dengan itu, berbagai program studi, termasuk S1 Ilmu Perpustakaan, aktif melakukan promosi guna menarik minat calon mahasiswa.
Sebagai salah satu program studi yang terus berkembang, Ilmu Perpustakaan UM memiliki strategi khusus dalam mengenalkan keunggulannya kepada calon mahasiswa. Dalam wawancara eksklusif, Kepala Program Studi S1 Ilmu Perpustakaan UM, Moh. Safii, S.Kom, M.Hum, mengungkapkan berbagai upaya yang telah dilakukan.
“Kami berusaha menguatkan potensi mahasiswa serta berkolaborasi dengan berbagai media untuk memperkenalkan prospek karier di bidang ilmu perpustakaan. Kami ingin menghilangkan stigma negatif yang sering melekat pada program studi ini,” ungkapnya.
Mengubah Stigma, Meneguhkan Prospek Karier
Salah satu tantangan utama dalam pengenalan program studi Ilmu Perpustakaan adalah stigma bahwa bidang ini terbatas pada pekerjaan pustakawan. Untuk mengatasi hal tersebut, program studi rutin mengadakan Temu Alumni, sebuah acara yang bertujuan memperkenalkan beragam prospek karier bagi para lulusannya.
“Melalui acara ini, mahasiswa mendapatkan motivasi langsung dari para alumni yang telah sukses berkarier. Banyak lulusan kami yang telah menerbitkan jurnal terindeks Scopus, berhasil dalam seleksi CPNS, serta menjadi pustakawan bersertifikasi Pustakawan Ahli Pertama BNSP, arsiparis, hingga analis sistem informasi perpustakaan,” jelas Safii.
“Strategi ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa Ilmu Perpustakaan tidak hanya mencetak pustakawan, tetapi juga profesional di berbagai bidang terkait informasi, arsip, dan manajemen pengetahuan,” lanjut Safii.
Mengasah Keterampilan, Menyiapkan Masa Depan
Selain memperkenalkan prospek karier, program studi Ilmu Perpustakaan UM juga berfokus pada peningkatan keterampilan mahasiswa. Setiap mahasiswa didorong untuk menerbitkan setidaknya satu proyek akademik setiap tahun sebagai portofolio yang akan menjadi nilai tambah di dunia kerja.
“Tidak hanya itu, mahasiswa juga diarahkan dalam memilih tempat magang yang relevan, seperti di Dinas Perpustakaan dan instansi lainnya. Langkah ini memastikan bahwa mereka memiliki pengalaman kerja yang cukup sebelum lulus. Kami ingin memastikan lulusan kami memiliki arah yang jelas setelah menyelesaikan studi. Oleh karena itu, magang bukan sekadar formalitas, tetapi benar-benar menjadi pengalaman kerja yang berarti,” ujar Safii.
Membentuk Mentalitas Mahasiswa Baru
Sebagai bagian dari upaya adaptasi mahasiswa baru, Safii langsung turun tangan mengajar mahasiswa semester pertama. Langkah ini bertujuan untuk membantu mereka bertransisi dari jenjang sekolah menengah ke perguruan tinggi serta memahami dinamika di Ilmu Perpustakaan UM.
“Kami ingin mahasiswa baru memiliki pola pikir yang produktif dan dewasa dalam menjalani perkuliahan. Ketidakpuasan terhadap jurusan sering terjadi di berbagai kampus, tetapi kami selalu berbagi pengalaman dan memberikan pemahaman bahwa Ilmu Perpustakaan adalah bidang yang memiliki peluang besar,” terang dia.
Safii optimis 140 mahasiswa baru Ilmu Perpustakaan UM akan berkembang menjadi individu yang berkualitas, berkompeten, dan percaya diri dalam menghadapi masa depan mereka.
Sejalan dengan SDGs: Menciptakan Pendidikan Berkualitas dan Peluang Kerja
Upaya pengembangan program studi ini juga sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada poin kualitas pendidikan (SDG 4) dan pekerjaan layak serta pertumbuhan ekonomi (SDG 8). Dengan strategi yang tepat dan dukungan dari berbagai pihak, Ilmu Perpustakaan UM berkomitmen untuk terus mencetak lulusan yang siap bersaing di tingkat nasional maupun global.
“Jangan ragu memilih Ilmu Perpustakaan. Di UM, banyak peluang yang bisa kalian raih sesuai minat dan passion. Belajar dengan giat dan terus berkembang!” pesan Safii kepada calon mahasiswa.
“Dengan visi yang jelas dan strategi yang matang, Ilmu Perpustakaan UM tidak hanya mencetak akademisi, tetapi juga profesional yang siap menghadapi tantangan dunia kerja modern,” tandas Safii. (04/iKoneksi.com)