banner 728x250

Jokowi Murka Usai Pertemuan Megawati dan Prabowo

  • Bagikan
banner 468x60

Jakarta, iKoneksi.com – Pasca pertemuan mengejutkan antara Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Presiden RI sekaligus Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, suasana politik nasional kembali memanas. Yang paling mengejutkan, menurut sumber terpercaya yang enggan disebutkan namanya, Mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan marah besar dan kecewa berat atas pertemuan tersebut. Amarah Jokowi, menurut sumber itu, bukan hanya soal pertemuan dua tokoh besar itu, tetapi juga karena tidak ada komunikasi sebelumnya dari pihak Prabowo kepada dirinya.

“Beliau (Jokowi) merasa seperti ditinggalkan, bahkan dikhianati,” kata sumber tersebut.

“Padahal, selama ini beliau sangat berhati-hati menjaga komunikasi politik. Tapi tiba-tiba Prabowo itu bertemu diam-diam dengan Megawati tanpa ada sinyal apa pun ke Jokowi,” sambungnya.

Pertemuan Megawati dan Prabowo terjadi secara tertutup di kediaman Prabowo di kawasan Hambalang. Tidak ada pernyataan resmi yang dikeluarkan usai pertemuan itu, namun gestur politik dari keduanya cukup terbaca. Keduanya tersenyum lebar dalam foto yang beredar, seolah menandakan sebuah rekonsiliasi atau bahkan aliansi baru pasca Pilpres 2024 dan Pilkada serentak.

Bagi Jokowi, ini seperti tamparan di wajah. Selama ini, ia dianggap sebagai aktor utama di balik kemenangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024. Jokowi secara terang-terangan memberikan sinyal dukungan kepada pasangan tersebut, bahkan menjadikan putranya, Gibran Rakabuming Raka, sebagai cawapres Prabowo.

Namun kini, yang membuat beram dikarenakan Prabowo menjalin komunikasi dengan Megawati yang sempat membekukan hubungan dengan Jokowi karena pencalonan Gibran. Dalam konteks itulah, Jokowi dikabarkan sangat kesal kepada Prabowo.

“Beliau merasa sedang dimainkan oleh dua kekuatan besar. Tidak ada etika politik di sana,” seru sumber itu.

“Bahkan beliau sempat mengatakan, Kalau memang mereka sudah bersepakat, ya sudah, saya tinggal jalan sendiri,” ungkapnya.

Menurut Aktivis Kota Malang, Aaron, pertemuan Megawati dan Prabowo bisa jadi merupakan sinyal awal pembentukan kekuatan baru. Terlebih, dengan posisi Jokowi yang perlahan-lahan mulai kehilangan daya tawar pasca Pilpres, posisi tawar para tokoh lain otomatis menguat.

“Ini bukan sekadar pertemuan silaturahmi. Ini ada pesan kekuasaan di dalamnya,” tuturnya.

“Dan itu membuat Jokowi merasa seperti dikucilkan dari panggung yang dulu dia kendalikan sendiri,” ungkapnya.

Istana sendiri belum memberikan pernyataan resmi terkait respons Jokowi terhadap pertemuan tersebut. Namun beberapa menteri yang dekat dengan Presiden tampak gelisah dan menahan diri ketika ditanya media.

“Saya tidak ingin berkomentar, nanti malah memperkeruh suasana,” ujar seorang menteri yang juga meminta namanya tidak ditulis.

Namun tetap saja, kemarahan Jokowi menandai retaknya komunikasi politik di antara elite lama. Bagi publik, ini bisa menjadi sinyal awal dari reshuffle kekuasaan informal di lingkaran tertinggi pemerintahan. Bukan tidak mungkin, dalam waktu dekat, Jokowi akan melakukan manuver balasan.

“Akankah mantan Presiden yang dikenal kalem itu menunjukkan taring politiknya? Ataukah ini awal dari isolasi perlahan terhadap dirinya? Yang jelas, setelah pertemuan Megawati dan Prabowo, peta kekuasaan kembali berubah. Dan kali ini, Jokowi bukan lagi pusatnya,” tutupnya. (04/iKoneksi.com)

banner 325x300banner 325x300
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *