Kemacetan di Jalan Kapten Maulana Lubis: Antara Pembangunan dan Solusi

Kota Medan, iKoneksi.com – Kemacetan panjang yang sering terjadi di Jalan Kapten Maulana Lubis, tepat di depan Kantor Wali Kota Medan, kembali menjadi sorotan warga. Meski terletak di pusat pemerintahan kota, jalan ini justru seringkali macet, tidak hanya pada jam sibuk, tetapi juga siang hari. Kondisi ini menambah beban pengendara yang terjebak dalam antrean kendaraan, membuat perjalanan menjadi stres dan memakan waktu lebih lama. Keluhan ini juga disampaikan oleh Rahayu Panjaitan, seorang pengendara yang setiap hari melintas di jalan tersebut. “Jangankan sore, siang hari pun jalan ini bisa terjadi macet panjang,” ujarnya.

Seiring dengan keluhan warga, Kepala Bidang Pengembangan, Pengendalian dan Keselamatan Jalan Dinas Perhubungan Medan, Richard Medy Simatupang, akhirnya memberikan penjelasan terkait masalah ini. Richard mengakui kondisi kemacetan yang terjadi di sepanjang Jalan Kapten Maulana Lubis adalah masalah yang serius, dan pihaknya meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dialami oleh masyarakat. Ia menjelaskan kemacetan ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah proses pembangunan yang tengah berlangsung di sekitar Balai Kota Medan. Menurut Richard, dua proyek besar sedang dikerjakan di kawasan tersebut, yaitu pembangunan Halte Bus Rapid Transit (BRT) dan revitalisasi Lapangan Merdeka. Kedua proyek ini, meskipun memiliki tujuan jangka panjang untuk memperbaiki infrastruktur kota, sementara ini justru menambah padatnya arus lalu lintas.

“Medan saat ini masih dalam tahap pembangunan. Jadi, tentu ada beberapa kemacetan yang tidak bisa dihindari,” ungkap Richard saat dikonfirmasi pada Jumat (17/1/2025).

Ia berharap setelah kedua proyek selesai, arus lalu lintas akan kembali lancar. Namun, di tengah kesulitan ini, Dinas Perhubungan Medan telah berupaya mengurangi dampak kemacetan dengan memanfaatkan teknologi yang lebih canggih untuk pengaturan lalu lintas. Richard menyebutkan bahwa sistem lampu lalu lintas di wilayah tersebut sudah disesuaikan dengan tingkat kepadatan kendaraan.

“Kami sudah mengupayakan pengaturan trafik light dengan sistem yang lebih canggih. Tapi, pada kenyataannya, arus lalu lintas di area ini sangat padat, sehingga lampu merah terasa lebih lama,” katanya.

Selain itu, Richard juga mengonfirmasi salah satu penyebab kemacetan adalah banyaknya kendaraan bertonase besar yang melintas di jalan inti kota. Untuk itu, pihaknya telah memberikan imbauan kepada perusahaan-perusahaan yang mengoperasikan kendaraan berat untuk melintas pada malam hari, demi mengurangi kepadatan di siang hari.

“Kami sudah mengimbau ke seluruh perusahaan untuk mengalihkan kendaraan bertonase besar ke malam hari. Kami akan terus berkoordinasi dengan Satlantas untuk memastikan aturan ini dijalankan dengan baik,” tegas Richard.

Meskipun begitu, Richard menegaskan pihaknya tidak pernah memberikan izin bagi kendaraan bertonase besar untuk melintas di ruas jalan pusat kota pada siang hari. Kebijakan yang ada saat ini adalah kebijakan sementara karena adanya pembangunan yang berlangsung di area tersebut.

“Karena ada pembangunan, maka diberi kebijakan itu. Namun, kendaraan bertonase besar hanya boleh melintas di malam hari,” sebutnya.

Masyarakat yang tinggal di sekitar Jalan Kapten Maulana Lubis dan pengendara yang sering melintasi jalan tersebut berharap agar solusi yang diupayakan oleh pihak terkait dapat segera terwujud. Mereka menginginkan agar kemacetan tidak hanya diatasi dengan pengaturan lalu lintas, tetapi juga dengan pengurangan jumlah lampu merah yang kerap menyebabkan antrean panjang. Salah seorang pengendara, Putri, juga mengusulkan agar lampu merah yang ada di simpang-simpang tertentu dikurangi atau dipindahkan.

“Lihat saja, ada terlalu banyak lampu merah, sementara waktu lampu hijau hanya 30 detik. Itu membuat kemacetan semakin parah,” ujar Putri dengan nada kecewa.

Seiring dengan masalah kemacetan yang melanda Jalan Kapten Maulana Lubis, Dinas Perhubungan Sumatera Utara juga tengah melaksanakan penertiban di kawasan jalan lainnya, seperti Jalan Sisingamangaraja, untuk mengurangi kemacetan akibat kendaraan yang menaik-turunkan penumpang sembarangan.

Kadishub Sumut Agustinus Panjaitan menegaskan penertiban ini dilakukan untuk menjaga kelancaran lalu lintas dan memastikan kenyamanan masyarakat. Dengan kolaborasi antara Dishub, Satlantas, dan Satpol PP, diharapkan kemacetan bisa diminimalisir.

“Di tengah upaya perbaikan yang sedang dilakukan, kami berharap masyarakat dapat bersabar dan menunggu selesai perbaikan. Kami memahami, kemacetan yang terjadi di Jalan Kapten Maulana Lubis tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga dapat mempengaruhi efisiensi waktu dan produktivitas masyarakat yang sehari-hari menggunakan jalan tersebut. Kami akan berusaha dengan maksimal,” tukas Agustinus. (04/iKoneksi.com)

Komentar