Kota Malang, iKoneksi.com – Perempuan kini diakui memiliki peran strategis sebagai penjaga stabilitas keuangan keluarga. Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang, Biger Adzani Maghribi, menyebut bahwa perempuan dapat menjadi duta literasi dan inklusi keuangan dalam rumah tangga mereka. Hal ini disampaikannya dalam sosialisasi bertema Perempuan Cerdas Finansial, Masa Depan Lebih Aman yang digelar di Kota Malang pada Jumat (20/12).
“Ibu-ibu banyak yang mengatur keuangan rumah tangga. Dengan meningkatkan literasi dan inklusi mereka, harapannya perempuan bisa menjadi duta keuangan di keluarga masing-masing,” ujar Biger.
Perempuan Unggul dalam Literasi dan Inklusi Keuangan
Pernyataan ini didukung data dari Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024, yang menunjukkan bahwa indeks literasi keuangan perempuan mencapai 66,75 persen, lebih tinggi dibandingkan laki-laki yang berada di angka 64,14 persen. Selain itu, indeks inklusi keuangan perempuan juga unggul di angka 76,08 persen, dibandingkan laki-laki yang hanya mencapai 73,97 persen. Biger menjelaskan data tersebut menunjukkan perempuan memiliki posisi sentral dalam menjaga stabilitas keuangan keluarga. Dengan pemahaman yang lebih baik, perempuan dapat membantu mengantisipasi berbagai ancaman finansial, termasuk kasus pinjaman ilegal dan perjudian online.
“Kami berharap dengan kuatnya peran perempuan, kasus seperti pinjaman online dan judi online bisa dicegah. Perempuan memiliki potensi besar menjadi garda terdepan dalam melindungi keuangan keluarga,” tegasnya.
Komitmen OJK Malang: Edukasi untuk Semua
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, OJK Malang berkomitmen memberikan edukasi tentang literasi keuangan, tidak hanya bagi perempuan tetapi juga laki-laki. Biger menekankan pentingnya sinergi dalam keluarga untuk menjaga stabilitas keuangan.
“Saya berharap, baik perempuan maupun laki-laki sama-sama memiliki peran penting dalam keluarga. Jika salah satu tidak berhati-hati, maka akan sia-sia usaha yang lain,” lugas Biger.
Selain itu, OJK juga terus menggencarkan kampanye kesadaran literasi keuangan di berbagai komunitas. Melalui sosialisasi seperti ini, diharapkan masyarakat, terutama perempuan, lebih siap menghadapi risiko keuangan di era digital.
Tantangan di Era Digital
Biger menyoroti ancaman digital yang semakin mengintai keuangan keluarga, seperti penipuan daring dan judi online yang sering kali menyasar kelompok rentan. Ia berharap perempuan dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman ini, baik untuk diri sendiri maupun keluarganya.
“Kehadiran perempuan yang cerdas finansial sangat penting untuk melindungi keluarga dari ancaman seperti pinjaman online ilegal atau judi online yang kini hadir dalam bentuk permainan,” imbaunya.
Dalam konteks ini, OJK tidak hanya fokus pada edukasi tetapi juga melibatkan teknologi sebagai alat pengawasan dan perlindungan konsumen.
Harapan Masa Depan
Dengan meningkatnya literasi dan inklusi keuangan perempuan, Biger optimistis bahwa perempuan dapat menjadi motor penggerak perubahan di masyarakat. Selain menjaga keuangan keluarga, perempuan juga dapat berkontribusi pada stabilitas ekonomi nasional.
“Perempuan bukan hanya pengelola keuangan keluarga, tetapi juga agen perubahan yang mampu membawa dampak positif lebih luas. Dengan literasi yang kuat, masa depan keuangan keluarga dan bangsa akan lebih aman,” seru Biger.
“Melalui sosialisasi semacam ini, kami (OJK Malang, red) berharap semakin banyak perempuan yang menyadari pentingnya literasi keuangan, sehingga mereka dapat menghadapi tantangan keuangan dengan lebih percaya diri dan bijak,” tandas biger. (04/iKoneksi.com)
Komentar