Kota Malang, iKoneksi.com — Kota Malang kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat regional. Kali ini, Bank Indonesia (BI) memberikan penilaian istimewa dengan menetapkan Kota Malang sebagai salah satu pemerintah daerah paling terakseleratif dalam pengembangan ekonomi digital dan sistem keuangan daerah. Penobatan ini disampaikan dalam acara tahunan Sekar Taji yang digelar oleh BI Malang di Grand Mercure pada Selasa (17/6/2025).
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, tak menutupi rasa bangganya atas pengakuan ini. Ia menyampaikan apresiasi kepada BI sekaligus menjadikannya sebagai refleksi bagi pemerintah kota untuk terus memperbaiki diri.
“Terima kasih kepada BI yang telah memberikan penilaian ini. Ini menjadi bentuk evaluasi juga bagi kami, bahwa apa yang kami lakukan sudah berada di jalur yang tepat. Tapi kami sadar, ini belum cukup. Masih banyak ruang untuk kami berbenah dan melangkah lebih jauh,” kata Wahyu.
KKPD Jadi Bukti Nyata Inovasi
Salah satu aspek yang disorot dalam penilaian BI adalah implementasi Kartu Kredit Pemerintah Daerah (KKPD) yang telah diterapkan secara efektif di Kota Malang. Inovasi ini mempermudah transaksi belanja daerah secara digital, mempercepat realisasi anggaran, dan meningkatkan akuntabilitas keuangan.
Menurut Wahyu, keberhasilan ini menunjukkan bahwa Kota Malang bukan hanya mengikuti perkembangan digital, tetapi menjadi pelopor yang mampu menciptakan percepatan nyata dan terukur.
“Kita di antara kota-kota lain dalam cakupan BI bisa dibilang yang paling cepat dan tepat dalam memanfaatkan kanal digital,” tegasnya.
Peran Strategis TP2DD Kota Malang
Pencapaian ini tak lepas dari peran aktif Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kota Malang, yang terdiri dari berbagai unsur pemerintah daerah, perbankan, dan lembaga keuangan lainnya. Tim ini aktif merancang strategi dan mengimplementasikan kebijakan digitalisasi di berbagai sektor.
“Sinergi lintas sektor inilah yang menjadi fondasi kokoh dalam mendorong transformasi ekonomi digital di Malang Raya,” terang Wahyu.
Harapan Menjadi Kota Digital yang Inklusif
Meski sudah mencatat akselerasi positif, Wahyu menegaskan bahwa tujuan Kota Malang tidak berhenti pada kecepatan. Ia ingin melihat Malang menjadi kota dengan integrasi digital yang matang dan inklusif, menjangkau semua lapisan masyarakat.
“Ke depan, kami berharap tak hanya akseleratif, tapi juga unggul dalam hal integrasi dan inklusi ekonomi digital. Ini hanya awal dari langkah yang lebih besar,” lugasnya.
“Penilaian dari BI ini menjadi bukti Kota Malang telah menempatkan digitalisasi sebagai tulang punggung pembangunan daerah. Dengan semangat kolaboratif dan tekad kuat dari seluruh elemen pemerintah kota, Malang tampaknya siap menjadi kota digital unggulan di Indonesia,” pungkasnya. (04/iKoneksi.com)