banner 728x250

Ledakan Petasan di Malang: Lima Anak Terluka, Dua Luka Berat

  • Bagikan
Kondisi rumah pasca ledakan petasan racikan, Jumat (21/3/2025) (04/iKoneksi.com)
banner 468x60

Kota Malang, iKoneksi.com – Insiden mengerikan terjadi di RW 1, Kelurahan Tunjungsekar, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Lima anak mengalami luka bakar akibat meracik petasan di depan rumah pada Kamis (20/3/2025) siang. Dua di antaranya mengalami luka serius, sementara tiga lainnya mengalami luka ringan.

Peristiwa ini mendapat perhatian dari Wakil Ketua II DPRD Kota Malang, Trio Agus Purwono, yang langsung turun ke lokasi untuk mengetahui kondisi korban dan situasi di lapangan. Ia menjelaskan bahwa kejadian itu berlangsung sekitar pukul 12.00 WIB.

Berawal dari Eksperimen Berbahaya

Menurut informasi yang diperoleh, insiden ini bermula ketika seorang anak membeli bahan-bahan petasan secara online. Bersama seorang temannya, ia mencoba meracik bahan-bahan tersebut di rumah tanpa mengetahui risiko besar yang mengintai.

“Infonya, ada anak yang membeli bahan petasan secara online, lalu mereka coba-coba meraciknya sendiri di rumah,” ujar Trio saat dikonfirmasi iKoneksi.com melalui WhatsApp, Jumat (21/3/2025).

Ketika petasan hasil rakitan itu dinyalakan, ledakannya tidak bisa dikendalikan. Akibatnya, lima anak yang berada di lokasi menjadi korban. Dua korban yang mengalami luka bakar serius adalah Alfino (10) dan Gigih (14).

“Awalnya, hanya mereka berdua yang meracik petasan, tetapi tiga anak lainnya yang berada di sekitar lokasi ikut menjadi korban, kemungkinan karena ingin menonton eksperimen tersebut,” jelas politisi PKS itu.

Tindakan Cepat dan Respons Masyarakat

Trio mengungkapkan insiden ini telah dilaporkan kepada Bhabinkamtibmas setempat. Ia menegaskan perlunya tindakan tegas dari aparat keamanan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

“Kejadian ini sudah dilaporkan melalui Bhabinkamtibmas di tingkat Kelurahan Tunjungsekar. Kita berharap aparat hukum bisa melakukan sweeping atau pengecekan terhadap indikasi penjualan bahan petasan yang membahayakan masyarakat,” jelasnya.

Selain itu, ia juga mengimbau agar para orang tua lebih waspada dan mengawasi anak-anak mereka, terutama menjelang perayaan Lebaran, di mana permainan petasan dan kembang api semakin marak.

“Kita juga berharap para orang tua dapat mendampingi dan mengawasi anak-anak saat bermain. Lingkungan sekitar juga harus aktif mengingatkan atau mencegah jika melihat anak-anak mulai bermain petasan atau kembang api,” serunya.

Bahaya Petasan dan Pentingnya Kesadaran Masyarakat

Kasus ini kembali menjadi peringatan bagi masyarakat tentang bahaya bermain petasan, terutama yang diracik sendiri tanpa pengetahuan dan pengawasan yang memadai. Banyak kasus serupa terjadi setiap tahun, yang sering kali berujung pada cedera serius bahkan kematian.

“Dengan maraknya penjualan bahan petasan secara bebas, terutama melalui platform online, pengawasan dari berbagai pihak sangat diperlukan. Selain peran aparat keamanan, kesadaran masyarakat juga menjadi faktor penting dalam mencegah tragedi seperti ini terulang kembali. Tragedi di Tunjungsekar ini semoga menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih berhati-hati. Jangan sampai kesenangan sesaat berubah menjadi bencana yang menyisakan luka mendalam, baik bagi korban maupun keluarga mereka,” pungkas Trio. (04/iKoneksi.com)

banner 325x300banner 325x300
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *