Longsor Malang Rusak Rumah dan Hambat Akses, BPBD Bergerak Cepat

Kab Malang, iKoneksi.com – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Malang sejak Kamis (26/12/2024) hingga Sabtu (28/12/2024) memicu bencana longsor di sejumlah wilayah. Tidak hanya mengakibatkan kerusakan rumah warga, longsor dan pohon tumbang juga menghambat akses lalu lintas. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang segera bertindak untuk menangani dampak bencana tersebut dan mendistribusikan bantuan kepada warga terdampak.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan, menyatakan pihaknya bergerak cepat untuk membersihkan material longsor sekaligus memberikan bantuan kepada warga yang terdampak.

“Kami langsung menurunkan tim untuk membersihkan material longsor dan menyalurkan bantuan darurat. Prioritas kami adalah memastikan keselamatan warga dan membuka akses yang terhambat,” ungkap Sadono, Sabtu (28/12/2024).

Dampak Longsor di Dua Desa

Ia menyebutkan ua desa di Kecamatan Donomulyo, yakni Desa Mentaraman dan Desa Kedungsalam, menjadi wilayah yang terdampak paling parah. Di Desa Mentaraman, longsor merusak rumah milik Hariono (55), yang dihuni oleh tiga jiwa. Sementara itu, di Desa Kedungsalam, rumah milik Ibu W Etik Ismiati (62) dan Pak Sutilan (38) juga mengalami kerusakan akibat longsor yang dipicu hujan deras sejak pukul 13.00 WIB hingga malam hari.

“Kerusakan cukup signifikan di beberapa titik, terutama di rumah warga yang berada di area rawan longsor. Kami terus memantau kondisi di lapangan untuk mengantisipasi bencana susulan,” tutur Sadono.

Gangguan Lalu Lintas dan Akses Jalan

Selain merusak rumah warga, hujan deras disertai angin kencang juga menyebabkan longsor di Jalan Raya Duwet, Kecamatan Tumpang. Material tanah, rumput, dan bambu menutup jalan tersebut, mengakibatkan kendaraan tidak bisa melintas. Di lokasi lain, tepatnya di Desa Gubugklakah, Kecamatan Poncokusumo, sebuah pohon tumbang menutup akses jalan desa selama lebih dari dua jam.

“Tim gabungan dari BPBD, warga setempat, dan aparat desa bekerja bahu-membahu untuk membersihkan material longsor dan menyingkirkan pohon yang tumbang. Upaya pembersihan memakan waktu cukup lama karena banyaknya material longsor dan ukuran pohon yang cukup besar. Namun, kami bersyukur akses jalan akhirnya bisa kembali normal,” terang Sadono.

Distribusi Bantuan untuk Korban

BPBD Kabupaten Malang juga mendistribusikan bantuan kepada warga terdampak longsor. Bantuan berupa bahan makanan, perlengkapan tidur, dan kebutuhan dasar lainnya disalurkan langsung ke rumah-rumah warga yang terdampak.

“Kami memastikan seluruh warga terdampak mendapatkan bantuan sesuai kebutuhan. Kami juga terus berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat untuk pendataan lebih lanjut,” kata Sadono.

Antisipasi Bencana Susulan

Ia mengimbau warga yang tinggal di wilayah rawan longsor untuk tetap waspada, terutama mengingat kondisi cuaca yang masih ekstrem. Selain itu, pihak BPBD bersama pemerintah daerah berencana melakukan mitigasi bencana dengan memperbaiki infrastruktur dan mengedukasi warga tentang langkah-langkah darurat yang harus diambil jika bencana terjadi lagi.

“Wilayah Kabupaten Malang memang memiliki banyak titik rawan longsor, terutama di musim penghujan. Kami mengimbau warga untuk segera melapor jika melihat tanda-tanda potensi longsor agar dapat segera ditangani,” lugas Sadono.

Pelajaran dari Gotong Royong

Bencana longsor di Kabupaten Malang ini menjadi pengingat pentingnya gotong royong dan kesiapsiagaan. Kerja sama antara BPBD, pemerintah desa, dan masyarakat setempat menunjukkan bahwa tantangan besar dapat diatasi dengan sinergi yang baik.

“Dengan harapan cuaca segera membaik, upaya penanganan bencana terus dilakukan demi memastikan keselamatan dan kenyamanan warga di Kabupaten Malang,” pungkas Sadono. (04/iKoneksi.com)

Komentar