banner 728x250

Mahasiswa UM Ajak Siswa SMP Buat Sabun Ramah Lingkungan

  • Bagikan
banner 468x60

Kota Malang, iKoneksi.com – Kepedulian terhadap isu lingkungan terus digelorakan, tak terkecuali oleh kalangan mahasiswa calon guru. Pada Jumat siang (25/4/2025), sekelompok mahasiswa Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Gelombang 2 Tahun 2024 Universitas Negeri Malang (UM) menggelar sebuah workshop edukatif dan inspiratif di SMP Negeri 16 Malang. Dalam kegiatan bertajuk Edukasi Pembuatan Silery (Sabun Cuci Lerak Ecofriendly), para calon pendidik ini mengajak para siswa untuk belajar membuat sabun cuci cair alami dari buah lerak alternatif ramah lingkungan pengganti deterjen konvensional.

Kegiatan berlangsung mulai pukul 13.00 hingga 15.00 WIB dan menjadi pengalaman belajar yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga memperkaya wawasan siswa tentang pentingnya menjaga lingkungan melalui tindakan konkret. Workshop ini sekaligus menjadi medium implementasi pembelajaran kontekstual yang relevan dengan isu global: keberlanjutan lingkungan.

Koordinator kegiatan, Mokhamad Husni Mubaroq, S.Pd., menjelaskan inisiatif ini merupakan bagian dari praktik pembelajaran berbasis lingkungan.

“Kami ingin menanamkan kesadaran cinta lingkungan sejak dini kepada para siswa. Membuat sabun lerak ini adalah cara yang praktis dan menyenangkan untuk menunjukkan bahwa ada alternatif yang lebih baik dan aman bagi lingkungan,” ungkapnya.

Proses pembuatan sabun lerak dimulai dari pengenalan buah lerak (Sapindus rarak), yang dikenal kaya saponin zat alami yang dapat menghasilkan busa dan bekerja sebagai pembersih. Mahasiswa PPG membimbing siswa mulai dari tahap perebusan buah untuk mengekstrak saponin, hingga pencampuran menjadi sabun cair siap pakai. Antusiasme siswa tampak tinggi. Mereka tak hanya mendengarkan, tetapi juga aktif mengikuti setiap instruksi, bereksperimen langsung, bahkan takjub melihat busa alami yang terbentuk.

“Sangat seru dan menambah pengetahuan kami. Ternyata sabun bisa dibuat dari bahan alami seperti buah lerak. Ini berbeda dari sabun yang biasa kami gunakan di rumah,” ujar salah satu siswa yang mengikuti kegiatan.

Kepala SMP Negeri 16 Malang yang diwakili oleh Erlasari Septia Gebriana, S.Pd., menyambut positif inisiatif dari mahasiswa PPG UM. Ia berharap kegiatan semacam ini terus berlanjut dan menjadi bagian dari budaya pembelajaran sekolah.

“Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini. Selain memberikan keterampilan praktis, siswa juga belajar tentang tanggung jawab menjaga lingkungan. Ini penting sebagai bagian dari pendidikan karakter,” tuturnya.

Workshop ini juga menurut Erlasari menjadi ruang pembelajaran penting bagi para calon guru. Mereka tidak hanya mengasah keterampilan pedagogik, tetapi juga belajar merancang materi pembelajaran yang menarik, interaktif, dan dekat dengan kehidupan nyata siswa.

“Melalui kegiatan ini, mahasiswa PPG Prajabatan UM membuktikan bahwa pendidikan tak harus selalu di dalam kelas dan bersifat teoritis. Edukasi lingkungan dapat dikemas secara kreatif, menyenangkan, sekaligus memberikan dampak jangka panjang pada pembentukan karakter siswa,” jelasnya.

Inisiatif ini diharapkan Erlasari dapat menjadi inspirasi bagi sekolah lain untuk mengintegrasikan pendidikan lingkungan dalam pembelajaran. Dengan memperkenalkan alternatif produk ramah lingkungan seperti sabun lerak, generasi muda didorong untuk menjadi agen perubahan yang peduli terhadap kelestarian bumi.

“Kolaborasi antara Universitas Negeri Malang dan SMP Negeri 16 Malang ini menjadi contoh nyata sinergi pendidikan tinggi dan sekolah dalam membangun masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan,” pungkasnya. (04/iKoneksi.com)

banner 325x300banner 325x300
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *