Kota Medan, iKoneksi.com – Universitas Negeri Medan (Unimed), salah satu kampus pendidikan terkemuka di Sumatera Utara, belakangan ini dihadapkan dengan isu pungli. Beberapa mahasiswa mengeluhkan maraknya pungutan liar (pungli) yang terjadi di lingkungan kampus. Mereka merasa bahwa praktik pungli ini semakin mengganggu kenyamanan belajar dan menimbulkan keresahan di kalangan mahasiswa.
Keluhan ini mencuat setelah sejumlah mahasiswa menyampaikan bahwa mereka kerap diwajibkan membeli buku yang ditulis dosen setiap mata kuliah.
Salah satu mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial yang tidak ingin disebutkan namanya mengungkapkan, merasa tertekan karena selain harus membayar biaya kuliah yang tidak sedikit, ia juga dimintai membeli buku yang harusnya tidak diwajibkan namun diwajibkan.
“Biasanya kami mahasiswa Unimed disuruh oleh dosen setiap mahasiswa untuk membeli buku yang diarahkan oleh dosen. Pembelian buku Ini jika tidak dilakukan oleh mahasiswa maka akan mendapat ancaman nilai E, dan hal ini sangat memberatkan, terutama bagi kami yang berasal dari keluarga kurang mampu. Namun, anehnya pembelian buku ini bukan hanya tulisan orang lain akan tetapi hampir keseluruhan dosen meminta membeli buku hasil tulisannya dengan alasan akan digunakan setiap melakukan kegiatan perkuliahan,” tuturnya.
Ia berharap pihak rektorat segera menindaklanjuti laporan mereka dan mengambil langkah tegas untuk memberantas pungli yang dinilai telah merusak citra kampus pendidikan tersebut.
“Kampus seharusnya menjadi tempat yang bersih dari praktik-praktik seperti ini. Kami berharap ada tindakan nyata dari pihak kampus,” seru dia.
“Kami berharap, kampus melakukan pengawasan yang lebih ketat dan kebijakan yang tegas, praktik pungli di Unimed dapat segera diatasi sehingga fokus utama kampus dalam mencetak tenaga pendidik yang berkualitas dapat berjalan tanpa hambatan,” tukasnya.
Hingga berita ini diterbitkan saat iKoneksi.com hendak mengkonfirmasi rektor dan dekan fakultas ilmu sosial melalui whatsapp ataupun ditemui enggan memberikan konfirmasi dan pihak rektorat Universitas Negeri Medan belum memberikan pernyataan resmi terkait keluhan para mahasiswa. (04/iKoneksi.com)
Komentar