banner 728x250

Megawati Top Skor, Red Sparks Gagal Juara

  • Bagikan
banner 468x60

Seoul, iKoneksi.com – Final V-League Korea Selatan 2024/2025 menjadi ajang penentuan yang tak terlupakan. Dalam duel penuh ketegangan yang digelar di Gimnasium Samsan, Incheon, Selasa (8/4/2025), Red Sparks harus merelakan gelar juara usai kalah dramatis 2-3 dari Pink Spiders. Meski pemain asal Indonesia, Megawati Hangestri, kembali mencuri perhatian dengan torehan poin terbanyak, usahanya belum cukup untuk membawa Red Sparks ke tangga juara.

Laga kelima ini menjadi penentu setelah empat pertandingan sebelumnya berakhir imbang 2-2. Kedua tim tampil luar biasa dalam partai pamungkas yang sarat emosi dan ketegangan. Di hadapan ribuan pendukung fanatik tuan rumah, Pink Spiders tampil lebih tangguh di momen-momen krusial. Mereka akhirnya memastikan kemenangan dengan skor 26-24, 26-24, 24-26, 23-25, 15-13.

Dengan kemenangan itu, Pink Spiders memastikan diri sebagai juara V-League 2024/2025. Gelar ini merupakan trofi kelima mereka dalam enam tahun terakhir, sebuah dominasi yang menegaskan kekuatan mereka di kancah bola voli putri Korea Selatan.

Namun, sorotan publik tak hanya tertuju pada tim juara. Megawati Hangestri, atlet andalan Indonesia yang memperkuat Red Sparks, justru mencuri perhatian dengan performa luar biasa. Dalam laga krusial ini, Mega mencetak 37 poin dan kembali menjadi top skor pertandingan—prestasi yang konsisten ditunjukkannya sejak dua laga sebelumnya.

Meski gagal membawa timnya meraih gelar, kontribusi Megawati tidak bisa dipandang sebelah mata. Ia menjadi motor serangan utama Red Sparks dan berkali-kali menyelamatkan timnya dari tekanan. Penampilannya menuai pujian dari berbagai pihak, dan namanya kini semakin diperhitungkan dalam kancah bola voli Asia.

Pertandingan ini juga menjadi momen emosional karena menjadi laga terakhir legenda bola voli Korea, Kim Yeon-kyung. Sang “ratu voli” resmi gantung sepatu usai musim ini berakhir. Ia menutup karier cemerlangnya dengan catatan manis—menjadi pencetak poin terbanyak untuk Pink Spiders dengan 34 poin dan tujuh blok penting. Persentase keberhasilan serangannya pun mencapai angka impresif, 42,62 persen.

Tak ayal, pertandingan ini disebut sebagai salah satu final terbaik sepanjang sejarah V-League. Atmosfer stadion yang penuh sesak, duel sengit lima set, hingga drama penentuan poin demi poin membuat pertandingan ini dikenang sebagai laga epik yang sulit diulang.

Red Sparks sebenarnya sempat bangkit setelah tertinggal 0-2 di dua set awal. Mereka memenangkan set ketiga dan keempat dengan perjuangan keras, 26-24 dan 25-23. Namun, di set penentuan, Pink Spiders yang tampil lebih tenang berhasil mengunci kemenangan tipis 15-13.

Secara keseluruhan, final V-League musim ini menunjukkan betapa tingginya kualitas persaingan di liga bola voli putri Korea Selatan. Lima pertandingan yang digelar memberikan hiburan luar biasa bagi para pencinta olahraga, dan juga menegaskan bahwa pemain-pemain Asia, termasuk dari Indonesia, kini semakin diperhitungkan di panggung internasional.

Perjalanan Megawati Hangestri bersama Red Sparks musim ini memang belum berujung manis. Namun, perjuangannya, keteguhannya di lapangan, dan konsistensinya mencetak poin menjadi catatan penting yang membanggakan bagi Indonesia. Tidak berlebihan jika publik menaruh harapan tinggi pada kelanjutan kariernya di level yang lebih tinggi.

Kini, dengan berakhirnya musim, mata dunia voli mulai mengarah pada masa depan Megawati. Apakah ia akan bertahan di Korea Selatan? Atau justru mendapatkan tawaran bermain dari liga-liga besar lain? Yang pasti, kiprahnya belum usai. Dan publik Indonesia punya alasan kuat untuk terus bangga. (04/iKoneksi.com)

banner 325x300banner 325x300
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *