Kota Tebing Tinggi, iKoneksi.com – Gerakan mahasiswa di Kota Tebing Tinggi mulai menunjukkan tanda-tanda kebangkitan. Hal ini terlihat dari Diskusi Publik bertajuk “Apa Kabar Pemuda dan Mahasiswa Tebing Tinggi Hari Ini?” yang diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Komisariat (DPK) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) STAI Al-Hikmah Tebing Tinggi bersama DPC GMNI Medan di Aula STAI Al-Hikmah. Acara ini dihadiri 50 pemuda dan mahasiswa yang antusias mendiskusikan peran mereka dalam pembangunan daerah.
Gerakan Mahasiswa: Hidup atau Mati?
Diskusi ini menjadi ajang refleksi mendalam bagi mahasiswa Tebing Tinggi. Apakah mereka masih memiliki semangat perjuangan? Atau justru semakin apatis terhadap isu sosial, politik, dan ekonomi di sekitar mereka?
Ketua DPC GMNI Medan, Andreas Silalahi, menegaskan diskusi seperti ini bukan sekadar rutinitas akademik, tetapi merupakan bagian dari upaya membangkitkan kesadaran kritis dan keberanian intelektual mahasiswa.
“Gerakan mahasiswa di Tebing Tinggi bukan lagi sekadar sinyal, tetapi sudah melahirkan momentum sejarah baru. Budaya nalar kritis harus terus dipantik, dan diskusi seperti ini adalah langkah progresif yang luar biasa,” ujar Andreas.
Menurutnya, mahasiswa memiliki peran sentral dalam menjaga kontrol terhadap kebijakan stakeholder lokal. Dengan semangat nasionalisme dan kepedulian terhadap isu daerah, mereka dapat memberikan sentuhan baru dalam perubahan sosial.
“Gerakan mahasiswa tidak hanya bertugas merawat budaya kritis, tetapi juga menjadi kekuatan utama dalam memastikan kebijakan pemerintah benar-benar berpihak kepada rakyat,” tegasnya.
Membangun Kesadaran Kolektif, Bukan Sekadar Wacana
Diskusi ini tidak hanya membahas peran mahasiswa secara umum, tetapi juga menyoroti tantangan konkret yang dihadapi pemuda di Tebing Tinggi. Beberapa isu yang disoroti dalam diskusi ini antara lain:
- Minimnya keterlibatan mahasiswa dalam politik dan kebijakan daerah
- Sulitnya akses terhadap pendidikan berkualitas dan lapangan kerja
- Kurangnya kepedulian mahasiswa terhadap isu sosial di sekitar mereka
Menurut Andreas, tanpa kesadaran kolektif dan keberanian untuk bertindak, gerakan mahasiswa akan kehilangan esensinya. Mahasiswa tidak boleh hanya menjadi penonton, tetapi harus berani terlibat dalam perubahan nyata.
“Momentum ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Mahasiswa harus mulai bergerak, bukan hanya berdiskusi. Kita tidak bisa terus menunggu perubahan, kita yang harus menciptakannya,” tekan Andreas.
Langkah Selanjutnya: Dari Diskusi ke Aksi
Diskusi ini diharapkan menjadi awal dari gerakan nyata mahasiswa di Tebing Tinggi. Para peserta tidak ingin pertemuan ini hanya menjadi sekadar forum berbagi pendapat tanpa tindak lanjut. Mereka berharap lahir inisiatif baru yang dapat memberikan dampak langsung bagi masyarakat. Sebagai penutup, Andreas menekankan masa depan Kota Tebing Tinggi ada di tangan pemudanya. Jika mahasiswa hanya diam dan pasif, maka perubahan akan semakin jauh dari kenyataan.
“Kita harus bergerak bersama. Jangan hanya berhenti pada diskusi, tetapi wujudkan dalam aksi nyata. Inilah saatnya mahasiswa Tebing Tinggi mengambil peran yang lebih besar dalam pembangunan daerah,” pungkasnya. (04/iKoneksi.com)
Komentar