banner 728x250

Microsoft Tutup Wicresoft, 2.000 Karyawan Terancam PHK

  • Bagikan
banner 468x60

Washington DC, iKoneksi.com – Langkah mengejutkan datang dari dunia teknologi global. Wicresoft, perusahaan patungan Microsoft di Tiongkok, dilaporkan akan menghentikan seluruh operasinya di negara tersebut mulai Selasa, 8 April 2025. Kabar ini pertama kali mencuat melalui laporan media ekonomi ternama Tiongkok, Caijing, yang mengutip sumber internal perusahaan. Imbas dari keputusan ini diperkirakan sangat signifikan: sekitar 2.000 karyawan yang tergabung dalam tim outsourcing Microsoft di China terancam kehilangan pekerjaan.

Keputusan penutupan Wicresoft secara langsung berkaitan dengan kebijakan Microsoft yang juga menghentikan layanan purnajual (after-sales support) di China. Layanan tersebut sebelumnya dialihdayakan ke Wicresoft, dan selama bertahun-tahun menjadi bagian penting dalam menjaga ekosistem pengguna Windows dan Microsoft Office di negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia itu. Kini, penghentian dua layanan vital ini mengundang banyak tanda tanya besar: bagaimana Microsoft akan melayani pasar Tiongkok ke depan?

Wicresoft sendiri bukanlah pemain kecil. Didirikan pada 2002, perusahaan ini menjadi hasil kolaborasi strategis pertama antara Microsoft dan mitra lokal di Tiongkok. Dalam perjalanannya, Wicresoft bahkan tumbuh menjadi perusahaan teknologi multinasional dengan lebih dari 10.000 karyawan di seluruh dunia. Mereka memiliki kantor dan operasi aktif di Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang. Namun, semua pencapaian global itu tampaknya tak cukup kuat untuk menyelamatkan operasinya di negeri tempat ia pertama kali berdiri.

Hingga berita ini diturunkan, pihak manajemen Wicresoft belum memberikan pernyataan resmi terkait penghentian operasi. Sementara itu, Microsoft melalui juru bicaranya telah mengklarifikasi bahwa perusahaan mereka secara keseluruhan tidak menutup operasinya di Tiongkok, melainkan hanya menghentikan kerja sama dengan Wicresoft. Penjelasan ini senada dengan laporan Caijing yang menekankan bahwa entitas yang dimaksud adalah Wicresoft, bukan Microsoft secara langsung.

Kabar ini semakin menguat ketika tangkapan layar dari email internal yang berisi informasi penutupan beredar luas di media sosial Tiongkok. Meskipun belum ada pengumuman terbuka, informasi tersebut cukup menjadi bukti kuat bahwa proses pemutusan hubungan kerja sudah mulai berlangsung secara sistematis.

Langkah ini menambah panjang daftar tantangan yang dihadapi Microsoft di tengah memanasnya tensi politik dan perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Di saat yang sama, Microsoft juga menghadapi tekanan dari kompetitor lokal yang kian agresif, seperti Kingsoft, perusahaan asal Tiongkok yang menawarkan alternatif aplikasi perkantoran berbasis cloud yang kian populer di kalangan pengguna domestik.

Situasi semakin kompleks karena sebelumnya, pada awal 2025, Microsoft juga telah memutuskan untuk menutup salah satu fasilitas penelitian pentingnya di Shanghai. Laboratorium tersebut selama ini berfokus pada pengembangan teknologi Internet of Things (IoT) dan kecerdasan buatan (AI), dua bidang yang disebut-sebut sebagai kunci masa depan industri teknologi global.

Kombinasi antara ketegangan geopolitik, persaingan lokal yang makin ketat, dan strategi efisiensi biaya tampaknya menjadi latar belakang kuat di balik penarikan sejumlah operasi Microsoft dari pasar Tiongkok. Walaupun perusahaan induk belum sepenuhnya angkat kaki, sinyal penurunan intensitas bisnis raksasa teknologi asal Redmond itu makin jelas terasa. (04/iKoneksi.com)

banner 325x300banner 325x300
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *