Pakar Ekonomi UM: Membangun Masa Depan Melalui Smart City sebagai Kunci Inovasi Daerah

Kota Malang, iKoneksi.com – Seiring pesatnya perkembangan teknologi, konsep smart city menjadi solusi inovatif bagi pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Sejak tahun 2017, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah menggagas “Gerakan Menuju Smart City” yang menekankan pemanfaatan Internet of Things (IoT) dalam berbagai aspek kehidupan kota. Program ini bertujuan untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang lebih efisien, layanan publik yang lebih cepat, serta ekonomi daerah yang lebih berkembang.

Salah satu akademisi yang menyoroti pentingnya penerapan smart city adalah Prof. Dr. Imam Mukhlis, S.E., M.Si, dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Malang. Menurutnya, konsep ini bukan sekadar tren digital, tetapi sebuah inovasi nyata dalam layanan publik yang mempermudah masyarakat dalam berbagai aspek administrasi dan perizinan.

“Dengan smart city, pemerintah daerah dapat menyediakan layanan yang lebih cepat dan transparan. Misalnya, pengurusan izin usaha atau administrasi kependudukan bisa dilakukan secara digital tanpa harus datang langsung ke kantor pemerintah,” jelasnya.

Lebih dari sekadar pelayanan publik, smart city juga menjadi motor penggerak ekonomi daerah. Mukhlis menegaskan sektor ekonomi kreatif, UMKM, dan pariwisata dapat merasakan manfaat besar dari implementasi teknologi ini.

“Penerapan teknologi dalam smart city bukan hanya mempermudah urusan administratif, tetapi juga mendorong perkembangan ekonomi digital. UMKM bisa lebih mudah memasarkan produknya secara online, pariwisata dapat dikelola dengan lebih efektif melalui platform digital, dan industri kreatif akan semakin berkembang,” ungkapnya.

Sebagai contoh, Kota Malang mulai menerapkan konsep smart economy dengan menghadirkan Malang Creative Center (MCC). Fasilitas ini menjadi wadah bagi para pelaku industri kreatif untuk berkolaborasi, berbagi ide, dan mengembangkan usaha berbasis digital. Kehadiran MCC menunjukkan bagaimana pemerintah daerah dapat mengintegrasikan teknologi dalam pembangunan ekonomi yang lebih inklusif. Tak hanya berdampak pada ekonomi, penerapan smart city juga mempersiapkan masyarakat menghadapi era digital yang semakin dominan. Mukhlis menekankan bahwa literasi teknologi adalah kunci utama agar masyarakat tidak tertinggal dalam perkembangan zaman.

“Melalui program smart city dan smart economy, kita bisa menciptakan generasi yang lebih melek teknologi. Dengan begitu, mereka dapat memanfaatkan peluang ekonomi digital secara maksimal,” terang Mukhlas.

Menariknya, penerapan smart city juga dipandang sebagai langkah strategis dalam menghadapi tantangan urbanisasi di masa depan. Diprediksi, pada tahun 2045, sekitar 83% penduduk Indonesia akan tinggal di kota-kota besar. Oleh karena itu, kesiapan infrastruktur dan sistem digital yang terintegrasi akan menjadi faktor penentu keberlanjutan pembangunan.

“Pembangunan kota yang berbasis teknologi sangat penting dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Generasi muda harus siap beradaptasi dan mengambil peran dalam perkembangan ekonomi digital,” lugasnya.

“Dengan berbagai manfaat yang ditawarkan, smart city bukan hanya sekadar wacana, melainkan kebutuhan yang harus segera diwujudkan oleh setiap daerah di Indonesia,” pungkasnya. (04/iKoneksi.com)

Komentar