Pantangan Malam Imlek: Tradisi yang Harus Dihindari agar Tidak Sial

Kota Medan, iKoneksi.com – Tahun Baru Imlek bukan sekadar perayaan bagi masyarakat Tionghoa, tetapi juga momen sakral yang dipenuhi dengan berbagai tradisi dan kepercayaan turun-temurun. Di balik kemeriahan pesta kembang api, hidangan lezat, dan berkumpul bersama keluarga, ada sejumlah pantangan yang harus dihindari pada malam pergantian tahun.

Masyarakat Tionghoa percaya bahwa melanggar pantangan ini bisa mendatangkan kesialan sepanjang tahun. Apa saja larangan yang wajib diperhatikan? Simak ulasan berikut!

Pantangan yang Harus Dihindari pada Malam Imlek

  1. Menagih Utang

Jika Anda pernah meminjamkan uang kepada seseorang, sebaiknya tahan diri untuk menagihnya saat malam Imlek. Dalam tradisi Tionghoa, menagih utang di malam pergantian tahun dianggap sebagai pertanda buruk yang bisa membawa kesialan sepanjang tahun berikutnya. Sebaliknya, bagi yang berutang, dianjurkan untuk melunasi sebelum malam Imlek agar dapat menyambut tahun baru dengan hati yang lebih ringan dan rezeki yang lancar.

  1. Menyajikan Makanan Berjumlah Genap

Makanan adalah bagian penting dalam perayaan Imlek. Namun, ada aturan khusus dalam penyajiannya, yaitu jumlah hidangan tidak boleh genap. Kepercayaan ini berasal dari tradisi kuno yang menyebutkan bahwa makanan berjumlah genap hanya disajikan untuk tahanan sebelum dieksekusi. Oleh karena itu, keluarga Tionghoa biasanya menyajikan 9 jenis hidangan atau lebih sebagai simbol keberuntungan dan kelimpahan.

  1. Membiarkan Rumah Kotor

Malam Imlek adalah waktu untuk menyambut keberuntungan, dan salah satu syaratnya adalah rumah harus bersih sebelum malam tiba. Masyarakat Tionghoa percaya bahwa membersihkan rumah di hari pertama Imlek justru bisa menyapu keberuntungan keluar. Oleh sebab itu, piring, pakaian, dan peralatan rumah tangga yang kotor harus dibersihkan sebelum pergantian tahun. Bahkan, beberapa orang menyembunyikan sapu dan alat kebersihan lainnya agar tidak tergoda untuk menggunakannya di hari Imlek.

  1. Menjemur Pakaian di Malam Hari

Menjemur pakaian di malam Imlek dianggap sebagai undangan bagi roh jahat. Kepercayaan ini berakar dari cerita leluhur yang menyebutkan bahwa roh gentayangan akan menggunakan pakaian yang digantung sebagai media untuk menetap di dalam rumah. Oleh karena itu, pada malam Tahun Baru Imlek, pakaian yang telah dicuci harus segera dilipat dan disimpan.

  1. Bercerita tentang Hantu

Malam Imlek seharusnya diisi dengan cerita yang penuh harapan dan kebahagiaan, bukan kisah seram. Bercerita tentang hantu atau kematian dipercaya bisa membawa kesialan dan energi negatif ke dalam rumah. Bahkan, ada anggapan bahwa mereka yang melanggar pantangan ini akan dihantui oleh roh jahat atau mengalami nasib buruk sepanjang tahun.

  1. Membiarkan Rambut Tidak Tertata

Dalam budaya Tionghoa, rambut melambangkan kekayaan dan keberuntungan. Oleh sebab itu, sebelum malam pergantian tahun, masyarakat Tionghoa biasanya memotong atau merapikan rambutnya sebagai simbol membuang kesialan tahun sebelumnya. Sebaliknya, memotong rambut di hari pertama Imlek dianggap sebagai pemotongan rezeki dan keberuntungan. Oleh karena itu, masyarakat Tionghoa lebih memilih untuk menata rambut mereka di malam sebelum Tahun Baru.

  1. Berkata Kasar

Bahasa yang digunakan pada malam Imlek dipercaya akan memengaruhi kehidupan selama setahun ke depan. Oleh karena itu, kata-kata kasar, makian, atau ucapan negatif wajib dihindari agar tidak membawa nasib buruk. Orang tua biasanya juga mengingatkan anak-anak mereka untuk hanya mengucapkan kata-kata baik pada malam pergantian tahun agar hidup mereka dipenuhi dengan keberuntungan dan kebahagiaan.

Pantangan Lain yang Berlaku Saat Imlek

Selain malam Imlek, ada juga beberapa larangan yang harus diperhatikan selama perayaan Tahun Baru:

✔ Tidak Menyapu Rumah: Menyapu di hari pertama Imlek dipercaya akan membuang rezeki yang baru datang.

✔ Tidak Memberi Angpao bagi yang Belum Menikah: Dalam budaya Tionghoa, angpao hanya diberikan oleh mereka yang telah menikah sebagai simbol keberuntungan.

✔ Tidak Menangis atau Bertengkar: Menangis di hari Imlek bisa menjadi pertanda kesedihan sepanjang tahun. Sementara itu, bertengkar diyakini bisa mendatangkan pertikaian terus-menerus di tahun berikutnya.

✔ Tidak Keramas: Keramas di hari pertama Imlek dipercaya bisa “mencuci” keberuntungan yang baru saja datang.

✔ Tidak Berpakaian Hitam atau Putih: Warna-warna ini melambangkan duka dan biasanya dihindari saat perayaan Imlek yang penuh suka cita.

✔ Tidak Menggunakan Benda Tajam: Pisau dan gunting dipercaya bisa “memotong” keberuntungan, sehingga banyak keluarga yang menghindari penggunaannya selama perayaan Imlek.

✔ Tidak Merusak Barang: Memecahkan piring atau gelas di hari Imlek bisa dianggap sebagai pertanda buruk yang melambangkan kehancuran atau kesialan dalam keluarga.

✔ Tidak Berutang: Jika seseorang berutang di hari Imlek, dipercaya ia akan terus berhutang sepanjang tahun.

Menjaga Tradisi demi Keberuntungan Sepanjang Tahun

Pantangan-pantangan ini merupakan bagian dari warisan budaya yang dijaga turun-temurun oleh masyarakat Tionghoa. Meskipun bagi sebagian orang terdengar sebagai mitos, namun banyak yang masih mematuhinya sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur dan harapan akan tahun yang lebih baik. Jadi, jika Anda merayakan Imlek, ada baiknya untuk mengikuti tradisi ini agar tahun baru penuh dengan keberuntungan dan kebahagiaan!. (04/iKoneksi.com)

Komentar