Kab Bekasi, iKoneksi.com – Kasus pembunuhan yang menimpa Sandy Permana (45) pada Minggu (12/1/2025) di kawasan Perumahan TNI/Polri, Cibarusah, Kabupaten Bekasi, semakin menarik perhatian publik. Pasalnya, identitas terduga pelaku yang diketahui masih buron, akhirnya terungkap oleh sang istri, Ade Andriani. Meskipun tidak menyebutkan nama pelaku secara langsung, Ade mengungkapkan bahwa pelaku merupakan tetangga mereka sendiri.
Kepada wartawan, Ade menceritakan pelaku sebelumnya pernah bekerja sebagai kru sinetron. Ia menduga pelaku dan suaminya, Sandy, mungkin pernah bekerja di proyek yang sama.
“Mungkin dia juga satu ini (pekerjaan) sama suami saya. Suami saya di Mak Lampir, mungkin dulunya dia juga di kru Mak Lampir,” ujar Ade di rumah duka, Senin (13/1/2025).
Namun, Ade menambahkan pelaku sudah tidak lagi terlibat dalam dunia hiburan selama tujuh tahun terakhir.
“Sejak saat itu, pelaku hanya menjalani kehidupan sederhana dengan memotong rumput dan mengantar anaknya ke sekolah,” sebut Ade.
Pernyataan Ade mengungkapkan hubungan antara pelaku dan korban bukanlah hubungan yang baru. Namun, hubungan tersebut berakhir tragis, dengan motif yang masih belum sepenuhnya jelas. Meski demikian, Ade mengungkapkan insiden ini diduga dipicu oleh dendam pribadi antara korban dan pelaku. Sebelum kejadian pembunuhan, Sandy sempat terlibat perdebatan dengan pelaku. Ade menceritakan momen ketika ia pertama kali menerima kabar mengenai kecelakaan yang menimpa suaminya.
“Saya dibangunin sama ibu saya, katanya ada bude, buruan ikut ke rumah sakit. Saya tanya kenapa, katanya suami saya jatuh. Saya siap-siap pergi,” cerita Ade dengan mata berkaca-kaca.
Namun, setibanya di rumah sakit, Ade terkejut melihat kondisi suaminya yang terbaring lemah dengan tubuh bersimbah darah. Meskipun masih dalam keadaan setengah sadar, Sandy sempat memberikan respons saat ditanya siapa yang melakukan penyerangan tersebut.
“Saya kuat-kuatkan, dia respons. Saya tanya, kenapa begini siapa yang lakuin? Tapi dia susah respons,” ucap Ade, mengenang momen terakhir dengan suaminya.
Setelah mendapat perawatan awal, Sandy dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cileungsi untuk perawatan lebih lanjut. Namun, dalam perjalanan, kondisi Sandy semakin memburuk. “Berapa menit kemudian dia kayak ngorok gitu tiga kali, udah langsung tidur. Sampai RSUD Cileungsi dinyatakan sudah tidak ada,” kata Ade dengan suara terbata-bata.
“Kejadian tragis ini menjadi semakin mencurigakan setelah diketahui Sandy tewas akibat ditusuk di dekat rumahnya. Pembunuhan tersebut diduga kuat terkait dengan masalah pribadi antara korban dan pelaku, yang sebelumnya sempat terlibat perdebatan sengit,” ungkap Ade.
Hingga saat ini, polisi masih melakukan pencarian terhadap pelaku yang sudah diketahui identitasnya, namun hingga berita ini diturunkan, pelaku masih dalam pelarian.
Kasus ini menggugah keprihatinan warga setempat yang merasa terkejut dan cemas dengan kejadian yang menimpa Sandy. Mereka berharap pihak kepolisian segera menangkap pelaku dan mengungkap motif di balik pembunuhan ini.
“Kejadian tersebut juga menjadi peringatan bahwa konflik pribadi, meskipun terlihat kecil, dapat berujung pada tragedi yang tak terduga. Kami menunggu perkembangan selanjutnya dari pihak kepolisian yang terus bekerja keras untuk menangkap pelaku dan memberikan keadilan bagi korban,” tandas Ade. (04/iKoneksi.com)
Komentar