Pemkot Mojokerto Ajukan Perbaikan Tanggul Usai Alami Kerusakan

Kota Mojokerto, iKoneksi.com – Pemerintah Kota Mojokerto kembali mengajukan permohonan perbaikan tanggul ke Balai Besar Wilayah Sungai Brantas (BBWS), setelah sejumlah titik tanggul darurat mengalami kerusakan parah akibat derasnya arus air yang mengalir dari anak Sungai Brantas. Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto, Moh. Ali Kuncoro, telah melakukan peninjauan langsung ke lokasi-lokasi yang terdampak, Kamis (26/12/2024), guna memastikan langkah-langkah penanganan yang cepat dan efektif.

Dari hasil peninjauan tersebut, Camat Prajurit Kulon, Riaji, menyebutkan ditemukan dua titik tanggul kritis yang berada di wilayah Kota Mojokerto yang mengalami kerusakan parah.

“Salah satunya terletak di dekat pondok pesantren di Jalan KH Usman, Kelurahan Surodinawan, Kecamatan Prajurit Kulon,” ucap Riaji.

Ia, menjelaskan Pj Wali Kota Mojokerto telah mengajukan surat kepada BBWS dan pihaknya telah melakukan penanganan sementara.

“Alhamdulillah, sudah ada penanganan darurat dengan pemasangan sandbag atau karung berisi pasir serta gedek bambu untuk membendung aliran sungai sementara waktu,” ungkap Riaji.

Penanganan sementara tersebut bertujuan untuk mengurangi risiko banjir yang dapat terjadi akibat kerusakan tanggul yang semakin memburuk. Namun, meski demikian, pihak kecamatan tetap meminta masyarakat untuk tetap waspada. Riaji mengungkapkan bahwa kondisi tanggul di sisi seberang, yang berada di wilayah Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, tampak ambrol, yang meningkatkan potensi terjadinya bencana apabila terjadi lonjakan arus air yang lebih deras.

“Tidak hanya di Kecamatan Prajurit Kulon, kerusakan tanggul juga terjadi di titik lainnya, yakni di Jalan Mentikan Gang Tanggul, Kelurahan Mentikan,” sebut Riaji.

Menurut Riaji, kerusakan di titik ini sebenarnya sudah terjadi sejak tahun lalu dan telah dilakukan penanganan sementara dengan memasang puluhan karung pasir. Namun, meskipun sudah ada perbaikan darurat, tanggul tersebut ambrol kembali dan masih berisiko apabila debit air sungai meningkat.

“Karena itu, kami kembali mengajukan perbaikan tanggul ke BBWS agar langkah pencegahan lebih maksimal dan tidak sampai menimbulkan bencana,” tekan Riaji.

Selain kedua titik tersebut, Pemkot Mojokerto juga mengajukan perbaikan untuk tanggul kritis yang ada di aliran Sungai Sadar. Kerusakan pada beberapa titik tanggul penahan di sepanjang sungai tersebut juga cukup signifikan akibat tergerusnya arus air yang begitu deras.

“Hal ini menambah kekhawatiran akan terjadinya banjir apabila kondisi cuaca tidak segera membaik,” lugasnya.

Di sisi lain, Pj Wali Kota Mojokerto, Ali Kuncoro, menekankan bahwa pihaknya segera berkomunikasi dengan BBWS untuk melakukan pencegahan lebih lanjut agar potensi bencana dapat diminimalisir.

“Kami akan terus berkoordinasi dengan BBWS untuk memperbaiki tanggul yang rusak dan mengantisipasi potensi banjir, mengingat wilayah Kota Mojokerto dan hulu Sungai Brangkal masih berpotensi mengalami hujan dengan intensitas tinggi,” tegas Ali.

Dengan pengajuan perbaikan yang telah dilakukan, ia berharap agar BBWS segera merespons dan melakukan perbaikan permanen pada sejumlah titik tanggul yang kritis.

“Langkah ini diharapkan dapat memastikan keselamatan warga serta mencegah terjadinya bencana yang lebih besar akibat kerusakan tanggul,” pungkas Ali. (04/iKoneksi.com)

Komentar