Kota Mojokerto, iKoneksi.com – Budiono (53), seorang petugas operator Terminal Kertajaya di Mojokerto, ditemukan meninggal dunia di ruang kerjanya pada Jumat (27/12/2024). Dugaan sementara, kematian Budiono disebabkan oleh serangan jantung. Kabar duka ini mengejutkan banyak pihak, mengingat korban sebelumnya terlihat sehat dan aktif menjalani tugasnya.
Kasi Dalops UPT LLAJ Mojokerto, Akhmad Yazid, mengatakan, Budiono yang berasal dari Desa/Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, selama ini bertugas di Unit Pelaksana Teknis (UPT) P3 Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Mojokerto di bawah naungan Dinas Perhubungan Jawa Timur.
“Sebagai petugas operator, Budiono bertanggung jawab dalam mengatur operasional terminal serta memastikan kelancaran transportasi di wilayah tersebut. Namun, takdir berkata lain. Pada pagi itu, Budiono ditemukan sudah tidak bernyawa di ruang kerjanya, sekitar pukul 08.30 WIB,” ucap Yazid saat ditemui iKoneksi.com, Jumat (27/12/2024).
Ia menjelaskan pada hari kejadian, Budiono sedang menjalani shift malam yang dimulai pukul 19.00 WIB hingga 07.00 WIB keesokan harinya.
“Setelah salat Subuh, korban masih terlihat duduk sambil menikmati kopi. Namun, saat pukul 07.30 WIB, korban tidak keluar dari ruangan. Ketika diperiksa, korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa,” ujar Yazid.
Istri korban yang sempat menelpon Budiono pagi itu, juga tak menerima jawaban dari suaminya. Kejadian tersebut langsung dilaporkan oleh rekan-rekan kerja korban kepada pihak berwenang. Setelah menerima laporan, petugas langsung menghubungi pihak kepolisian dan PMI Mojokerto untuk proses evakuasi.
“Polisi dari Polres Mojokerto Kota yang tiba di lokasi, langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi. Jasadnya dievakuasi ke RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto untuk dilakukan autopsi. Berdasarkan hasil autopsi, diketahui korban meninggal akibat serangan jantung,” jelas Yazid.
Kematian mendadak Budiono ini cukup mengejutkan karena selama bertugas ia dikenal sebagai sosok yang berdedikasi dan tidak menunjukkan tanda-tanda masalah kesehatan yang serius.
“Meski demikian, pihak keluarga dan rekan-rekan di tempat kerja menyebutkan korban memang memiliki riwayat penyakit jantung yang diduga menjadi pemicu kejadian tragis ini,” terang Yazid.
“Selama ini, kami tahu beliau pernah mengeluh sesekali merasa tidak enak badan, tetapi tidak ada yang menyangka hal ini bisa terjadi. Kami semua merasa kehilangan,” ungkap salah satu rekan kerja Budiono yang enggan disebutkan namanya.
Budiono merupakan sosok yang cukup dikenal di kalangan rekan kerja dan masyarakat sekitar. Ia dikenal sebagai pribadi yang ramah dan selalu siap membantu siapa saja yang membutuhkan bantuan di terminal.
“Kehilangan dirinya meninggalkan kesedihan mendalam bagi keluarga, kolega, dan masyarakat yang mengenalnya,” jelas dia.
Pihak kepolisian kini tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti kematian korban. Meskipun hasil autopsi telah menyebutkan serangan jantung sebagai penyebab, pihak berwajib tetap akan mendalami kejadian tersebut untuk memastikan tidak ada faktor lain yang berkontribusi terhadap peristiwa tragis ini.
Sementara itu, keluarga Budiono telah menerima kepergian almarhum dan mempersiapkan proses pemakaman. Sebagai bentuk penghormatan terakhir, warga sekitar dan rekan-rekan kerja juga turut hadir untuk memberikan doa dan dukungan kepada keluarga yang ditinggalkan.
Peristiwa ini menjadi pengingat bagi banyak orang tentang pentingnya menjaga kesehatan, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit jantung. Meskipun kesibukan sehari-hari kadang membuat kita lupa untuk memerhatikan tubuh, namun hal-hal seperti ini dapat terjadi kapan saja tanpa kita duga. (04/iKoneksi.com)
Komentar