Rembang Resmikan Gedung Perpustakaan Baru, Megah dan Penuh Inovasi

Kab Rembang, iKoneksi.com – Kabupaten Rembang kini memiliki gedung perpustakaan baru yang megah, berdiri kokoh di jalur Pantura Desa Kabongan Lor, tak jauh dari Hotel Pollos. Gedung ini resmi dibuka oleh Bupati Rembang, Abdul Hafidz, menggantikan perpustakaan lama di depan Taman Kartini. Pembangunan gedung baru ini menelan biaya hingga Rp10 miliar, dan menjadi bukti komitmen pemerintah dalam memajukan budaya literasi di tengah arus digitalisasi.

Dalam sambutannya, Bupati Rembang, Abdul Hafidz menegaskan pentingnya membaca sebagai kunci pengembangan ilmu dan wawasan. Ia mengakui minat baca masyarakat saat ini menurun drastis akibat pengaruh gawai dan media sosial. Oleh karena itu, ia meminta agar berbagai inovasi diterapkan untuk menarik minat masyarakat, khususnya generasi muda, agar kembali mencintai membaca.

“Salah satu caranya adalah dengan melibatkan sekolah-sekolah dan menggerakkan masyarakat dari desa-desa untuk datang ke perpustakaan. Kadang perlu ada sedikit tekanan agar generasi muda tidak semakin menjauh dari buku,” kata Hafidz.

Ia juga menyampaikan alasan mendahulukan pembangunan gedung perpustakaan dibandingkan kantor dinas lainnya, meskipun kantor seperti BPPKAD dan DPU Taru belum memiliki gedung sendiri. Ia menjelaskan perpustakaan adalah investasi penting untuk mencerdaskan generasi.

“Rencana ini sudah dirancang sejak tiga tahun lalu. Dalam Alqur’an, ayat pertama yang diturunkan adalah ‘Iqra’ (bacalah). Itu menunjukkan betapa pentingnya membaca sebagai sumber ilmu,” ungkapnya.

Inovasi Perpustakaan: Bioskop Mini dan Wisata Literasi

Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Rembang, Achmad Solchan, menegaskan pihaknya akan mengoptimalkan koleksi buku sebelum memulai berbagai program inovatif. Salah satu program unggulan yang direncanakan adalah pembangunan bioskop mini dengan anggaran sebesar Rp200 juta pada APBD 2025.

“Anak-anak biasanya enggan langsung membaca buku. Jadi, kami akan membuat tayangan tiga dimensi yang mendidik untuk menarik perhatian mereka. Setelah mereka senang, baru diarahkan untuk membaca buku. Ini langkah bertahap agar minat baca mereka meningkat,” jelas Solchan.

Selain itu, perpustakaan baru ini juga akan dijadikan pusat kegiatan masyarakat. Sekolah-sekolah, komunitas literasi, hingga pegiat seni akan diajak untuk memanfaatkan fasilitas ini sebagai tempat berkegiatan.

“Bahkan, lingkungan sekitar perpustakaan akan ditata ulang agar lebih nyaman dan rindang, menciptakan suasana yang mendukung kegiatan belajar dan literasi,” terang Solchan.

Komitmen Nasional untuk Literasi

Peresmian ini juga dihadiri Kepala Biro Hukum, Organisasi, Kerja Sama, dan Humas Perpustakaan Nasional RI, Sri Marganingsih. Ia mengungkapkan antara tahun 2019 hingga 2024, Perpustakaan Nasional telah menyalurkan 1.406 paket pekerjaan pembangunan perpustakaan di berbagai daerah dengan total anggaran mencapai Rp2,5 triliun.

“Investasi ini adalah bagian dari upaya kami meningkatkan literasi dan mencerdaskan bangsa. Kami berharap gedung perpustakaan di Rembang ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain,” kata Sri.

Harapan untuk Masa Depan Literasi

Dengan gedung baru yang megah dan rencana program yang inovatif, perpustakaan ini diharapkan menjadi simbol kebangkitan literasi di Rembang. Hafidz menyebutkan pemerintah daerah optimistis perpustakaan ini dapat menjadi pusat belajar sekaligus destinasi wisata literasi yang menarik bagi masyarakat dari berbagai kalangan.

“Tidak hanya untuk membaca, perpustakaan ini diharapkan dapat menjadi ruang kreatif yang memupuk kecintaan masyarakat terhadap ilmu pengetahuan. Mari manfaatkan fasilitas ini dan bersama-sama membangun generasi yang lebih cerdas dan berwawasan,” tandas Hafidz. (04/iKoneksi.com)

Komentar