Kabupaten Aceh Barat, iKoneksi.com – Pembangunan Rumah Sakit Regional Cut Nyak Dhien di Aceh Barat, yang dimulai sejak 2017 dengan anggaran lebih dari Rp300 miliar, hingga kini masih terbengkalai. Kondisi ini memicu keprihatinan Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA), yang mendesak Pemerintah Aceh segera melakukan audit konstruksi untuk memastikan kelayakan dan keamanan bangunan tersebut.
Hafijal, Koordinator Bidang Advokasi Kebijakan Publik MaTA, mengungkapkan audit konstruksi sangat diperlukan sebelum pembangunan dilanjutkan. Ia khawatir bangunan yang terbengkalai lama akan mengalami kerusakan serius yang bisa membahayakan masyarakat.
“Kami ingin memastikan bangunan ini sesuai standar atau tidak mengalami kerusakan. Audit ini langkah awal untuk menyelamatkan aset publik dan memastikan keselamatan masyarakat,” ujar Hafijal.
Saat mengunjungi lokasi, tim MaTA menemukan bangunan megah tersebut dalam kondisi memprihatinkan. Halaman rumah sakit penuh kubangan dan kotoran hewan, tanpa penjagaan sama sekali. Hafijal mengungkapkan kekhawatirannya terhadap risiko pencurian barang-barang di lokasi.
“Tidak ada satupun penjaga di sana. Ini sangat rawan pencurian, apalagi melihat kondisi bangunan yang dibiarkan begitu saja,” katanya.
Pembangunan yang baru mencapai 75-80 persen tersebut sempat dihentikan setelah Pemerintah Aceh memutus kontrak dengan kontraktor sebelumnya, PT Polada Mutiara Aceh (PMA), karena progres yang lambat. Kini, PT PMA menggugat pemerintah ke pengadilan, dan kasus tersebut masih dalam proses.
“Meski pemerintah dikabarkan akan mengalokasikan dana untuk melanjutkan pembangunan pada 2025, kami (MaTA, red) menekankan pentingnya audit konstruksi,” lugasnya.
Hafijal mengingatkan, kejadian bangunan runtuh akibat kualitas buruk di Rumah Sakit Regional Aceh Tengah harus menjadi pelajaran.
“Kita tidak ingin tragedi serupa terjadi lagi. Audit ini bukan hanya tentang anggaran, tetapi tentang keselamatan masyarakat Aceh,” tandasnya. (04/iKoneksi.com)
Komentar