google.com, pub-7927405703202979, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Rusia Ancam Kyiv, Gencatan Senjata Dianggap Ujian Damai

  • Bagikan
banner 468x60

Moskow, iKoneksi.com — Ketegangan antara Rusia dan Ukraina kembali memuncak menjelang peringatan Hari Kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman pada 9 Mei. Dalam pernyataan keras yang mengguncang dunia internasional, mantan Presiden Rusia sekaligus Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, mengisyaratkan ibu kota Ukraina, Kyiv, bisa tidak selamat hingga 10 Mei apabila Ukraina nekat melancarkan serangan terhadap Moskow selama perayaan nasional tersebut.

Pernyataan ini menyulut alarm di kalangan pengamat politik internasional, sekaligus menunjukkan bahwa peluang damai yang digagas melalui tawaran gencatan senjata Rusia selama tiga hari mulai 8 hingga 10 Mei tidak benar-benar didasarkan pada niat tulus.

Tawaran Damai atau Siasat Politik?

Tawaran gencatan senjata dari Presiden Rusia Vladimir Putin semula disampaikan sebagai bentuk inisiatif kemanusiaan dalam rangka memperingati berakhirnya Perang Dunia II. Namun, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, secara terbuka menyebut tawaran tersebut adalah uji coba untuk menilai sejauh mana keseriusan Ukraina dalam mencari solusi damai.

Menurut Peskov, pemerintah Rusia sedang menunggu tanggapan tegas dari Kyiv bukan hanya dalam bentuk pernyataan politik, tetapi juga aksi nyata yang menunjukkan niat untuk menurunkan eskalasi konflik.

“Kami akan menilai tindakan, bukan kata-kata ambigu,” tegas Peskov dalam konferensi pers khusus yang digelar segera setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menyampaikan pernyataan yang dianggap Kremlin tidak sesuai dengan semangat perdamaian.

Ancaman Terbuka Terhadap Kyiv

Yang membuat situasi semakin mencekam adalah pernyataan Medvedev, yang secara terang-terangan memperingatkan bahwa Kyiv bisa hancur jika menyerang selama perayaan besar nasional di Rusia. Ucapan ini secara tidak langsung mengindikasikan bahwa Moskow siap melakukan pembalasan besar-besaran jika Ukraina mengambil langkah militer saat Rusia sedang memperingati hari paling sakral dalam sejarah militernya.

“Tidak ada jaminan bahwa Kyiv akan melihat tanggal 10 Mei, jika mereka menyerang saat perayaan 9 Mei,” sebut Medvedev.

Ancaman semacam ini menambah dimensi baru dalam konflik yang sudah berlangsung lebih dari tiga tahun dan menimbulkan pertanyaan besar: apakah Rusia benar-benar ingin perdamaian, atau hanya ingin menjebak Ukraina secara diplomatik?

Tuduhan Neo-Nazi dan Kontroversi di Inggris

Dalam pernyataan yang sama, Peskov kembali mengulang tuduhan lama terhadap pemerintah Ukraina, yakni menyebutnya menganut neo-Nazisme. Tuduhan ini sebelumnya telah dibantah keras oleh Kyiv dan dinilai sebagai propaganda Kremlin untuk melegitimasi invasi. Lebih lanjut, Peskov juga menanggapi laporan bahwa tentara Ukraina akan ambil bagian dalam peringatan kemenangan Sekutu di Inggris. Ia menyebut partisipasi tersebut sebagai penodaan atau sacrilege terhadap makna sejati kemenangan atas Nazi Jerman.

Pernyataan tersebut dianggap sebagai bentuk kecaman tidak langsung terhadap negara-negara Barat yang terus menunjukkan dukungan moral dan simbolik kepada Ukraina dalam menghadapi agresi Rusia.

Situasi Makin Rawan, Dunia Menunggu Keputusan Kyiv

Dengan semua pernyataan keras ini, perhatian dunia kini tertuju pada Ukraina akankah Kyiv menerima tawaran gencatan senjata tiga hari yang penuh nuansa politis ini, atau justru menolaknya dan tetap melanjutkan perlawanan di medan perang?

Sementara itu, masyarakat internasional, terutama di Eropa dan Amerika Serikat, mendesak kedua belah pihak untuk menahan diri dan memberikan ruang bagi solusi diplomatik yang sungguh-sungguh, bukan sekadar panggung politik belaka. Namun dengan nada ancaman dari Rusia dan sikap hati-hati dari Ukraina, harapan akan adanya jeda kekerasan selama hari-hari suci peringatan kemenangan atas Nazi tampaknya masih tergantung di udara rapuh, dan bisa runtuh kapan saja. (04/iKoneksi.com)

banner 325x300banner 325x300
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *