banner 728x250

Semangat Bhayangkara, Sepak Bola Amputasi Guncang Gajayana

  • Bagikan
banner 468x60

Kota Malang, iKoneksi.com — Dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79, Polresta Malang Kota kembali menunjukkan komitmennya terhadap nilai-nilai inklusivitas dan semangat sportivitas dengan menggelar Turnamen Sepak Bola Amputasi “Kapolresta Malang Kota Cup 2025”. Ajang luar biasa ini berlangsung meriah di Lapangan Luar Stadion Gajayana, Kota Malang, dan diikuti oleh atlet-atlet penyandang disabilitas dari berbagai daerah di Jawa Timur.

Turnamen dibuka secara resmi oleh Wakapolresta Malang Kota, AKBP Oskar Syamsuddin, yang dalam sambutannya menegaskan kegiatan ini bukan hanya bentuk perayaan semata, melainkan juga wujud nyata dukungan Polri terhadap kesetaraan dalam olahraga.

“Turnamen ini bukan sekadar kompetisi, tapi simbol semangat dan kekuatan. Kami ingin menunjukkan bahwa setiap orang, tanpa terkecuali, memiliki kesempatan yang sama untuk berprestasi,” kata Oskar dengan penuh kebanggaan.

Diikuti Klub Amputasi Ternama se-Jawa Timur

Turnamen sepak bola amputasi ini diikuti oleh enam klub ternama, yaitu Persama Malang (tuan rumah), Persabat Kota Batu, Persaid Jember, Persas Surabaya, Persawangi Banyuwangi, dan Persam Madura. Meski digelar hanya sehari, atmosfer pertandingan berlangsung intens dan menggugah semangat para penonton.

“Puncaknya, Persama Malang berhasil menyabet gelar juara pertama, setelah mengalahkan Persaid Jember di partai final. Mereka membawa pulang trofi juara dan uang pembinaan Rp 7.500.000. Persaid Jember sebagai runner-up menerima Rp 5.000.000, disusul Persawangi Banyuwangi di posisi ketiga (Rp 3.000.000), dan Persas Surabaya di posisi keempat (Rp 1.000.000),” ungkapnya.

Apresiasi untuk Pemain Terbaik dan Top Skor

Tak hanya trofi juara, penghargaan khusus juga diberikan kepada pemain-pemain terbaik. Aditya dinobatkan sebagai Pemain Terbaik, sementara Ahata Sianturi menyabet gelar Top Skor. Keduanya menerima uang pembinaan sebesar Rp 500.000 dari Polresta Malang Kota.

Penyerahan hadiah dilakukan secara simbolis oleh Wali Kota Malang Wahyu Hidayat, Ketua DPRD Kota Malang, Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Nanang Haryono, serta Kadisporapar Kota Malang dan Pembina PSAI Malang Raya.

Lebih dari Sekadar Turnamen

Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan turnamen yang inspiratif ini. Ia menilai ajang tersebut tidak hanya menjadi panggung bagi atlet disabilitas, tetapi juga menjadi media promosi positif bagi Kota Malang, terutama menjelang Proprov IX Jatim.

“Sepak bola amputasi seperti ini patut dibanggakan. Kegiatan ini mampu memotivasi dan menginspirasi masyarakat luas. Kami mendukung penuh keberlanjutannya,” tegas Wahyu.

Bhayangkara ke-79: Humanis dan Inklusif

Turnamen ini menjadi bukti bahwa peringatan Hari Bhayangkara ke-79 tidak hanya bersifat seremonial. Polresta Malang Kota berhasil menghadirkan kegiatan yang sarat makna, membangun soliditas sosial, serta memperkuat sinergi antara institusi negara dan komunitas penyandang disabilitas.

“Dengan semangat Polri Presisi, kegiatan seperti ini diharapkan terus berlanjut dan menjadi tonggak penting dalam membangun kepedulian, kebersamaan, dan kekuatan dalam keberagaman masyarakat. Ini bukan akhir, tapi awal dari semangat baru. Turnamen ini jadi simbol kolaborasi dan harapan. Semoga makin banyak kegiatan serupa yang membuktikan bahwa semua orang punya ruang untuk bersinar,” tutup Nanang penuh haru. (04/iKoneksi.com)

banner 325x300banner 325x300
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *