Kota Medan, iKoneksi.com – Sumatera Utara (Sumut) kini resmi dinobatkan sebagai provinsi dengan jumlah jalan tol terbanyak dibandingkan dengan provinsi lain di Pulau Sumatera. Prestasi ini semakin menunjukkan komitmen pemerintah daerah dan pihak terkait dalam meningkatkan infrastruktur jalan yang dapat memperlancar arus transportasi, mendukung perekonomian, serta memperbaiki kualitas hidup masyarakat.
Namun, meski sejumlah ruas jalan tol sudah beroperasi, pemerintah tidak berhenti sampai di sini. Mereka terus bekerja sama dengan kontraktor jalan tol untuk memperluas jaringan jalan tol di wilayah ini. Dalam waktu dekat, dua ruas tol baru akan segera diresmikan, yang diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat, terutama dalam meningkatkan efisiensi transportasi.
Rencana pengoperasian dua ruas tol baru di Sumatera Utara ini semakin dekat. Pengumuman resmi tentang hal ini mencuat seiring dengan kunjungan Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, yang didampingi oleh Kepala BBPJN Sumatera Utara, Stanley Cicero Haggard, pada Sabtu, 4 Januari 2025. Dalam kunjungan tersebut, mereka meninjau langsung kondisi gerbang tol dan control room di Tol Tanjungpura, Jalan Tol Binjai – Langsa. Keduanya melihat secara langsung persiapan pengoperasian dua seksi baru di Tol Hutama Karya yang siap dioperasikan dalam waktu dekat.
Jalan tol yang dimaksud adalah Seksi Tanjung Pura – Pangkalan Brandan dan Seksi Indrapura – Kuala Tanjung. Kedua ruas tol ini dikelola oleh PT Hutama Marga Waskita dan ditargetkan mulai beroperasi pada Januari 2025 tanpa tarif atau biaya tol. Meskipun sudah dibuka secara fungsional pada 21 Desember 2024, dengan jam operasional terbatas antara pukul 07.00 hingga 17.00 WIB, kedua seksi tol ini masih menunggu Sertifikat Laik Operasi (SLO) sebelum dioperasikan secara penuh.
“Semoga dengan dioperasionalkannya dua seksi tol yang sudah selesai ini, dapat memberikan manfaat yang besar, khususnya bagi masyarakat Sumatera Utara,” ujar Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam sambutannya, Senin (6/1/2025).
Keterlibatan masyarakat yang tinggi dalam menyambut kehadiran jalur baru ini juga tercermin dalam peningkatan jumlah kendaraan yang melintas di jalur fungsional tersebut, yang hingga akhir Desember 2024 tercatat mencapai 4.478 kendaraan.
“Jalan tol fungsional ini diharapkan dapat memperlancar mobilitas, terutama selama periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), yang biasanya menjadi waktu puncak perjalanan panjang. Kehadiran jalur tol baru ini jelas memberikan solusi atas masalah kemacetan dan perjalanan yang lebih lancar di Sumatera Utara, khususnya di kawasan yang menghubungkan Binjai, Langsa, hingga beberapa daerah lainnya di provinsi ini,” terang Gibran.
Selain itu, wacana mengenai pembangunan jalan tol Medan – Berastagi juga semakin menguat. Ini disebabkan oleh tingginya kecemasan masyarakat yang sering menghadapi kemacetan parah dan longsor di jalur utama Medan-Berastagi, yang menghubungkan 12 kabupaten di Sumut dan Aceh. Banyak korban jiwa yang jatuh akibat tanah longsor, sementara kemacetan parah menyebabkan kerugian besar, terutama bagi sektor ekonomi seperti pariwisata, pertanian, serta distribusi hasil bumi.
“Warga di beberapa kabupaten, seperti Karo, Dairi, Simalungun, dan Humbang Hasundutan, telah menyuarakan kebutuhan mendesak untuk pembangunan jalan tol Medan – Berastagi. Mereka mendesak agar proyek ini segera direalisasikan untuk mengatasi kemacetan dan longsor yang semakin sering terjadi, serta untuk mendukung sektor-sektor ekonomi yang terhambat. Dalam aksi damai yang digelar pada 27 Agustus 2019, Forum Masyarakat Nasional (Formanas) yang mewakili masyarakat dari 12 kabupaten tersebut menyerukan agar pemerintah mempercepat pembangunan jalan tol ini, mengingat pentingnya akses cepat dan aman untuk menghubungkan wilayah-wilayah tersebut,” ungkap Gibran.
Pembangunan jalan tol ini dianggap sebagai solusi konkret yang dapat memperbaiki kualitas infrastruktur dan mengurangi kerugian yang diderita oleh masyarakat. Dengan adanya jalan tol Medan – Berastagi, tidak hanya sektor transportasi yang akan diuntungkan, tetapi juga sektor ekonomi, termasuk pertanian dan pariwisata, yang akan semakin berkembang dengan akses yang lebih cepat dan efisien. Pemerintah diharapkan segera mengambil langkah nyata untuk merealisasikan proyek tersebut dalam waktu dekat.
“Secara keseluruhan, Sumatera Utara menunjukkan komitmen yang kuat dalam meningkatkan infrastruktur jalan tol. Keberadaan dua ruas tol baru yang segera dioperasikan, serta wacana pembangunan tol Medan – Berastagi, menjadi bukti nyata upaya pemerintah untuk memajukan daerah ini. Semua pihak berharap, dengan terus berkembangnya jaringan tol ini, mobilitas masyarakat akan semakin lancar, perekonomian daerah semakin berkembang, dan Sumatera Utara akan menjadi provinsi dengan konektivitas yang semakin baik,” tutup Gibran. (04/iKoneksi.com)
Komentar