Kabupaten Malang, iKoneksi.com – Suasana duka menyelimuti Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto, setelah lima orang santrinya terseret ombak ganas Pantai Balekambang, Kabupaten Malang, pada Rabu, (9/4/2025). Insiden tragis yang terjadi saat liburan Syawal ini menyisakan luka mendalam, khususnya bagi keluarga dan rekan-rekan korban. Dari lima santri yang terseret arus, dua berhasil diselamatkan, sementara tiga lainnya hingga kini masih dalam pencarian intensif oleh tim gabungan.
Kejadian bermula saat tujuh santri berangkat dari pondok pada Selasa, (8/4/2025), untuk menikmati libur Syawal ke Kota Batu, kemudian melanjutkan perjalanan menuju destinasi wisata pesisir selatan, Pantai Balekambang. Mereka tiba di lokasi sekitar pukul 12.45 WIB. Tak berselang lama, enam dari mereka memutuskan untuk berenang di laut, tepat di area yang dikenal berbahaya karena keberadaan palung dalam.
Tanpa diduga, ombak besar tiba-tiba menggulung deras dari tengah laut. Enam santri yang sedang berenang terseret arus kuat yang menghantam sisi timur pantai. Teriakan panik menggema di sepanjang bibir pantai, memancing perhatian wisatawan lain.
Di tengah kepanikan itu, muncul aksi heroik dari dua penyelamat: Helena Lindner, seorang wisatawan asal Jerman, dan Rio Candra Hidayat, pemandu wisata lokal. Mereka dengan sigap menerjang ombak demi menarik dua santri ke tepian. Aksi mereka menyelamatkan Andi Khoirul Raffi (16) dan Kayy Yugo (15) berhasil dilakukan, meski keduanya dalam kondisi lemas dan trauma.
Sayangnya, tiga santri lainnya Lutfi Munawar, Yasir Arafat Inninawa, dan Fahmi Sirilah, yang semuanya masih berusia 15 tahun hingga kini belum ditemukan. Proses pencarian telah dilakukan sejak Rabu sore oleh tim gabungan, terdiri dari personel Polsek Bantur, Satpolairud Polres Malang, Koramil 0818/12 Bantur, Pos Angkatan Laut Sendangbiru, Perhutani, Tim SAR Balekambang, hingga kelompok nelayan Kondang Merak.
Kasihumas Polres Malang, AKP Bambang Subinajar, menyatakan upaya pencarian dilakukan secara maksimal melalui penyisiran darat dan patroli laut.
“Kami tidak akan menghentikan pencarian hingga seluruh korban ditemukan. Ini tanggung jawab kami bersama,” tegas Bambang dalam keterangannya pada Kamis, (10/4/2025).
Sementara itu, Helena dan Rio kini dirawat di Puskesmas Bantur akibat kelelahan dan luka ringan. Keduanya disebut dalam kondisi stabil dan dipuji oleh warga serta aparat atas keberanian dan kepeduliannya menyelamatkan nyawa orang lain.
“Kejadian ini menyentak kesadaran publik akan pentingnya kewaspadaan saat berwisata di pantai-pantai selatan Jawa, yang dikenal memiliki ombak ganas dan arus balik mematikan. Palung laut di kawasan Pantai Balekambang bukan sekali ini memakan korban. Dalam catatan tim SAR, puluhan kecelakaan serupa pernah terjadi, terutama pada musim libur,” ungkap Bambang.
Musibah ini menjadi pelajaran penting bagi semua pihak, khususnya institusi pendidikan yang hendak membawa santri atau siswa ke destinasi wisata alam.
“Evaluasi menyeluruh terhadap keamanan lokasi serta kesiapan pengawasan perlu menjadi perhatian serius. Kegiatan yang semula bertujuan untuk rekreasi dan mempererat kebersamaan, justru berakhir menjadi tragedi memilukan,” tutup Bambang.
Pondok Pesantren Amanatul Ummah sendiri belum memberikan keterangan resmi terkait kejadian ini. Namun, sejumlah santri dan pengurus pesantren terlihat hadir di Balekambang, menanti kabar pencarian dengan wajah penuh kecemasan. (04/iKoneksi.com)