Kota Malang, iKoneksi.com – Kecelakaan tragis yang terjadi di Jembatan Vinolia, Dinoyo, Kota Malang, pada Jumat (25/4/2025), menyisakan duka mendalam dan kecemasan publik. Sebuah truk bermuatan kapur olahan gagal menanjak dan akhirnya mundur tanpa kendali, menghantam pengendara di belakangnya. Seorang anak perempuan berusia lima tahun tewas di tempat, dan tiga orang lainnya mengalami luka serius. Tragedi ini memantik respons keras dari DPRD Kota Malang, khususnya dari Wakil Ketua II DPRD, Trio Agus Purwono, yang menuntut evaluasi menyeluruh terhadap sistem lalu lintas di Kota Malang.
Evaluasi Sistem Lalu Lintas Jadi Tuntutan Mendesak
Dalam keterangannya kepada media, Wakil ketua DPRD Kota Malang, Trio Agus Purwono menyampaikan bahwa insiden ini tak bisa dianggap sebagai kecelakaan biasa. Menurutnya, kejadian ini harus dijadikan momentum untuk mengevaluasi sistem lalu lintas secara menyeluruh, terutama di titik-titik rawan seperti Jembatan Vinolia.
“Kecelakaan ini tragis dan menyedihkan. Kami dari DPRD Kota Malang mendesak pemerintah kota, kepolisian, dan semua pihak terkait untuk segera melakukan evaluasi total, mulai dari pengaturan jalur kendaraan berat hingga pemasangan rambu yang tepat,” tegas Trio.
Ia menyoroti tiga poin krusial yang menurutnya selama ini belum tertangani dengan serius, yakni rambu lalu lintas, kesadaran pengemudi, dan pengawasan dari aparat.
Rambu Lalu Lintas: Instrumen Kecil, Dampak Besar
Poin pertama yang disorot Trio adalah soal rambu-rambu lalu lintas. Ia menyatakan bahwa rambu petunjuk dan larangan harus ditempatkan dengan strategis dan dalam bentuk yang mudah dipahami.
“Rambu itu bukan sekadar formalitas. Harus menjadi alarm bagi pengemudi, terutama bagi kendaraan berat agar tidak salah jalur,” ujarnya.
Trio meminta agar Dinas Perhubungan Kota Malang melakukan pengecekan ulang terhadap efektivitas rambu-rambu di jalur rawan. Ia menyebut beberapa titik rawan kerap diabaikan atau tidak memiliki tanda yang memadai.
Kesadaran Pengemudi Truk Jadi Sorotan
Selain soal teknis, Trio menyoroti pentingnya kesadaran pengemudi kendaraan berat. Menurutnya, banyak pengemudi truk yang tak memperhitungkan kondisi jalan, beban muatan, dan performa kendaraannya sebelum melintas di jalur tanjakan seperti Jembatan Vinolia.
“Jangan asal jalan. Kalau kendaraan tidak kuat menanjak dan rem tidak optimal, ya berbahaya bagi semua pengguna jalan,” ujarnya.
Ia berharap ada program pembinaan dan sosialisasi rutin dari Dishub kepada para pengemudi, baik individu maupun yang tergabung dalam perusahaan logistik.
Aparat Harus Perketat Pengawasan Jalur Kelas
Trio juga mendesak kepolisian dan Dishub untuk memperketat pengawasan terhadap kendaraan besar yang kerap melintas di jalan yang bukan kelasnya. Ia menyebut pentingnya pengawasan preventif, bukan hanya penindakan setelah kejadian.
“Jalan perkotaan seperti di Dinoyo tidak dirancang untuk kendaraan berat. Harus ada larangan dan kontrol ketat,” kata politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.
Duka dan Harapan dari Wakil Rakyat
Trio menyampaikan belasungkawa mendalam atas meninggalnya seorang anak akibat kecelakaan tersebut. Ia menyebut bahwa nyawa manusia tak bisa ditukar dengan alasan kelalaian atau kekurangan teknis.
“Kami sangat berduka cita atas kejadian ini. Biarlah ini jadi pelajaran serius agar keselamatan warga benar-benar jadi prioritas utama,” ucapnya.
Ia pun menutup dengan pesan bahwa semua pihak harus berperan aktif pemerintah, aparat, sopir, dan masyarakat umum dalam menjaga keselamatan di jalan raya. Tragedi seperti di Jembatan Vinolia, menurutnya, tidak boleh terulang.
Tragedi yang Jadi Alarm Bahaya
Kecelakaan ini bukan hanya soal satu nyawa yang hilang, tetapi juga alarm keras bahwa sistem transportasi kita sedang bermasalah. Ketika truk bisa leluasa melintasi jalur padat penduduk tanpa pengawasan ketat, maka keselamatan warga menjadi taruhan.
“Kini bola ada di tangan Pemkot Malang dan Dishub. Apakah mereka akan bergerak cepat membenahi sistem, atau menunggu korban berikutnya jatuh? Tragedi Vinolia menjadi saksi kelalaian bukan lagi sebuah pilihan,” pungkas alumnus UB itu. (04/iKoneksi.com)