Kota Malang, iKoneksi.com – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung terciptanya pendidikan yang berkualitas dan inklusif, terutama dalam konteks keberagaman dan kesetaraan gender. Salah satu langkah nyata yang diambil UMM adalah melalui program pendampingan yang melibatkan para dosen dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) serta Fakultas Hukum (FH) UMM. Program ini dilaksanakan di sejumlah sekolah dasar (SD), termasuk SD Muhammadiyah 4 Kota Malang, pada akhir Desember 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan sekolah yang ramah anak dengan mengintegrasikan prinsip Gender Equality, Disability, and Social Inclusion (GEDSI), serta mengembangkan program literasi yang relevan.
Menurut Dr. Beti Istanti Suwandayani, M.Pd., salah satu dosen FKIP UMM yang terlibat dalam program ini, fokus utama dari kegiatan pendampingan ini adalah untuk menciptakan ruang belajar yang aman dan inklusif bagi semua siswa. Pendampingan ini melibatkan guru, siswa, serta seluruh komunitas sekolah dengan tujuan menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan emosional, sosial, dan akademik siswa tanpa adanya diskriminasi. Dalam program ini, para dosen memberikan pelatihan kepada guru-guru di SD Muhammadiyah 4 tentang cara mengimplementasikan prinsip-prinsip GEDSI dalam kegiatan pembelajaran dan pengelolaan sekolah.
“Lingkungan sekolah ramah anak bukan hanya soal fasilitas fisik, tetapi lebih dari itu, ini tentang bagaimana seluruh ekosistem sekolah mulai dari guru hingga komunitas sekolah mampu menciptakan suasana yang mendukung perkembangan siswa. Di sini, kesetaraan gender, inklusi bagi siswa dengan kebutuhan khusus, dan pencegahan diskriminasi sosial adalah hal yang sangat penting,” jelas Beti.
Selain itu, Beti menuturkan program ini juga terintegrasi dengan pengembangan literasi di sekolah. Di dalam kelas, siswa tidak hanya diajarkan keterampilan membaca dan menulis, tetapi juga berpikir kritis melalui berbagai kegiatan yang relevan dengan tema inklusi dan keberagaman.
“Salah satu kegiatan menarik yang digelar adalah lomba menulis cerita pendek dengan tema Persahabatan dalam Keberagaman. Kegiatan ini mendapat sambutan yang luar biasa dari para siswa, yang merasa termotivasi untuk mengungkapkan ide-ide mereka tentang pentingnya keberagaman dan toleransi,” jelas Beti.
Harapan besar pun disampaikan oleh pihak UMM kegiatan pendampingan ini dapat memberikan dampak positif dan berkelanjutan. Program ini juga menjadi bagian dari kontribusi UMM untuk mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), terutama di bidang pendidikan inklusif dan kesetaraan gender. Dengan menggabungkan GEDSI dan literasi, UMM berkomitmen untuk menciptakan pendidikan yang tidak hanya memfokuskan pada prestasi akademis, tetapi juga memperhatikan nilai-nilai sosial, keberagaman, dan pengembangan karakter.
“Sebagai langkah jangka panjang, UMM berharap kolaborasi seperti ini akan terus berlanjut dan memberikan kontribusi yang signifikan dalam menciptakan generasi muda yang unggul, peduli terhadap sesama, serta memiliki pemahaman yang lebih dalam mengenai pentingnya keberagaman dalam kehidupan. Pendidikan ramah anak, menurut UMM, adalah kunci untuk mencetak generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan penuh empati terhadap keberagaman,” ungkap Beti.
Di sisi lain, Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 4 Kota Malang, Hana Ayudah, M.Pd., menyambut baik program ini dan menyatakan bahwa pendampingan dari UMM sangat mendukung visi sekolah untuk menciptakan lingkungan yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga mendukung perkembangan karakter siswa.
“Kegiatan ini sejalan dengan visi kami untuk menjadi sekolah yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga mengutamakan pengembangan karakter siswa. Pendampingan dari UMM sangat membantu kami mewujudkan sekolah ramah anak yang sesungguhnya,” tandas Beti. (04/iKoneksi.com)
Komentar