Jakarta, iKoneksi.com – Persaingan memanas di Grup B Piala Asia U-17 2025. Vietnam dan Australia kini memasuki fase krusial demi mengamankan satu tempat di babak perempat final sekaligus memastikan diri tampil di Piala Dunia U-17 2025. Nasib keduanya berada di ujung tanduk, dan pertandingan terakhir fase grup menjadi ajang penentuan yang sarat tekanan.
Vietnam datang ke turnamen ini dengan status kuda hitam. Namun, penampilan mereka cukup menjanjikan. Setelah menahan imbang dua lawan tangguh termasuk Jepang tim muda berjuluk Golden Star Warriors itu menempati posisi ketiga dengan dua poin. Pada laga melawan Jepang yang berlangsung di Stadion Okadh Sport Club, Taif, Arab Saudi, Senin (7/4/2025) malam WIB, Vietnam menunjukkan daya juang luar biasa.
Tertinggal lebih dulu lewat sundulan tajam Minato Yoshida pada menit ke-13, skuad asuhan Cristiano Roland tak menyerah begitu saja. Usaha mereka akhirnya membuahkan hasil di menit akhir pertandingan. Tepat di menit ke-90+5, Vietnam mendapatkan hadiah penalti setelah Tran Gia Bao dijatuhkan kiper Jepang. Gia Bao yang tampil sebagai algojo sukses menjalankan tugasnya dengan dingin. Skor pun imbang 1-1 dan Vietnam pulang membawa satu poin berharga.
Sementara itu, di pertandingan lain yang berlangsung beberapa jam kemudian, Timnas U-17 Australia justru terpeleset. Mereka dikalahkan Uni Emirat Arab (UEA) dengan skor 0-2, hasil yang membuat posisi Australia di dasar klasemen dengan hanya satu poin dari dua laga. Kekalahan itu menjadi tamparan keras bagi Australia yang sebelumnya diprediksi bakal melaju mulus dari fase grup.
Kini, klasemen sementara Grup B menjadi sangat ketat. Jepang memimpin dengan empat poin, disusul UEA dengan tiga poin, Vietnam dua poin, dan Australia satu poin. Dengan satu laga tersisa, keempat tim masih memiliki peluang lolos ke perempat final—termasuk tiket menuju Piala Dunia U-17.
Namun jalan bagi Vietnam dan Australia jauh lebih terjal. Vietnam harus menang atas UEA untuk memastikan tiket tanpa perlu bergantung pada hasil pertandingan lain. Sebaliknya, Australia tak hanya harus mengalahkan Jepang, tetapi juga berharap Vietnam dan UEA tidak bermain imbang. Jika pertandingan Vietnam vs UEA berakhir imbang, maka akan terjadi situasi tiga tim dengan poin sama. Dalam kasus itu, klasemen akan ditentukan lewat head-to-head, selisih gol, dan produktivitas gol antar tim tersebut.
Saat ini, Jepang berada dalam posisi paling aman. Mereka hanya butuh hasil imbang saat menghadapi Australia untuk lolos. Begitu pula UEA, yang bisa melaju jika berhasil menahan Vietnam. Namun, sejarah kadang tak berpihak pada favorit. Tekanan di laga terakhir bisa membuat kejutan muncul dari tim-tim yang sempat diremehkan.
Catatan historis menunjukkan Jepang selalu lolos dari fase grup sejak edisi 2006. Australia, sejak bergabung dengan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) pada 2005, baru sekali gagal lolos dari fase grup, yakni pada 2016. UEA terakhir kali menembus babak gugur pada 2016, dan Vietnam bahkan hanya sekali mencapainya sejak 2000.
Pertarungan di Grup B kali ini bukan hanya soal prestise Asia, tetapi juga tiket menuju panggung tertinggi sepak bola usia muda di dunia: Piala Dunia U-17. Akankah Vietnam melanjutkan perjuangan epiknya? Mampukah Australia bangkit dari keterpurukan? Atau justru Jepang dan UEA yang mengamankan tempat mereka lebih dulu?. Jawabannya akan ditentukan pada 10 April 202 hari yang bisa menjadi sejarah manis atau luka pahit bagi para calon bintang masa depan sepak bola Asia. (04/iKoneksi.com)