Kota Malang, iKoneksi.com – Kota Malang kini mulai terbebas dari kemacetan dan masalah parkir liar yang selama bertahun-tahun menjadi keluhan warga. Hanya dalam dua tahun menjabat sebagai Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Malang, Widjaja Saleh Putra berhasil membawa perubahan signifikan di kota Malang.
Kadishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra, mengatakan pertama kali menjabat bulan september 2022 dan saat itu pasca covid-19. Ia menceritakan pada masa awal covid-19 perekonomian di Kota Malang masih belum stabil dikarenakan kebijakan saat covid banyak yang membuat usaha, UMKM, dan bisnis tutup sehingga menyebabkan roda ekonomi macet.
“Pada masa covid-19 minim kendaraan yang melintas di Kota Malang dikarenakan aturan protokol kesehatan yang harus dipatuhi. Setelah, pasca covid-19 terjadi kenaikkan jumlah kendaraan yang melintas untuk liburan ke area Kota Malang dikarenakan masyarakat sudah jenuh selama kurang lebih 3 tahun harus dirumah. Pada masa pasca covid-19 itu juga Pemkot Malang sedang berusaha menghidupkan roda perekonomian melalui kuliner dan menggagas Kayutangan Heritage dengan melibatkan masyarakat lokal dari tingkat RT hingga Kelurahan,” kata Widjaja.
Setelah digagas Kayutangan Heritage, Widjaja menyebutkan mulai terjadi pergerakkan roda ekonomi yang ada namun memiliki dampak terhadap jumlah kendaraan yang meningkat juga sehingga menyebabkan terjadi kemacetan terkhususnya di area Kayutangan Heritage.
“Pada awal kayutangan itu untuk penataan lalu lintas dan parkir masih belum ada dikarenakan agar menghidupkan roda perekonomian terlebih dahulu yaitu menghidupkan tempat usaha. Setelah roda perekonomian sudah mulai berputar baru dimulai penataan parkir dan lalu lintas melibatkan stakeholder lainnya sebagai contoh saat mengatur lalu lintas tidak hanya peran Dishub namun melibatkan Polresta Malang Kota, dan saat peningkatan infrastruktur lalu lintas ataupun parkir maka berkolaborasi dengan DPUPR,” ujar Widjaja.
Selain pelibatan stakeholde, Widjaja menerangkan melakukan rekayasa lalu lintas di ruas jalan Kota Malang. Dengan pendekatan yang strategis dan inovatif, Widjaja menunjukkan solusi atas kemacetan dan parkir di Kota Malang bukanlah hal mustahil.
“Dengan adanya rekayasa lalin dan pelibatan stakeholder ini, arus kendaraan di berbagai titik utama Kota Malang menjadi mulai membaik, Meskipun tidak dapat berubah secara langsung namun secara bertahap sudah mulai membaik,” jelas Widjaja.
Selain itu, dalam hal permasalahan parkir, Widjaja menerangkan sudah mulai membangun kantong-kantong parkir seperti di Ex DLH, dan stadion Gajayana Malang. Widjaja tidak bekerja sendirian. Ia menggandeng berbagai pihak, termasuk aparat keamanan dan masyarakat untuk memastikan tidak ada masalah parkir.
“Dalam usaha mengurangi kemacetan, permasalahan parkir dan mewujudkan kawasan tertib lalu lintas pada Sabtu, (7/9/2024) lalu, Dishub Kota Malang mendapat penghargaan Wahana Tata Nugraha 2024 kategori kota besar dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI,” jelas Widjaja.
Bagi Widjaja, Dishub adalah dinas yang memiliki keistimewaan tersendiri. Menurutnya, akronim Dishub ISTIMEWA bukan hanya ungkapan rasa bangga, melainkan mencerminkan nilai-nilai yang terus ia tanamkan dalam budaya kerja di Dishub. Akronim ISTIMEWA tersebut memiliki arti mendalam yaitu:
- Inisiatif: Mengambil langkah awal dengan kesadaran akan kebutuhan atau untuk menemukan solusi.
- Solutif: Berkemampuan dalam memecahkan masalah atau mencari alternatif jalan keluar.
- Transparansi: Mengutamakan keterbukaan dan kejelasan dalam setiap tindakan.
- Inovatif: Mendorong cara berpikir kreatif untuk menemukan solusi yang baru.
- Motivasi: Memberikan dorongan kepada diri sendiri dan orang lain demi mencapai tujuan bersama.
- Educatif: Memberikan pendidikan serta wawasan baru yang bermanfaat.
- Wonderful: Berusaha tampil luar biasa dan menginspirasi.
- Adaptif: Mampu menyesuaikan diri dengan perubahan dan tantangan yang ada.
“Perubahan ini berkat dukungan semua pihak. Kami ingin Kota Malang menjadi kota yang nyaman untuk warganya, tanpa dibebani kemacetan dan masalah parkir yang selama ini menghantui,” lugas Widjaja.
Sementara itu, salah satu warga Kota Malang, Naufal, mengapresiasi usaha yang dilakukan Kadishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra dalam usaha mengurangi kemacetan, dan permasalahan parkir.
“Selama ini saya merindukan kota bebas macet dan parkir yang tertib. Dengan hasil yang telah dicapai ini, Kota Malang menurut saya bisa menjadi model percontohan bagi kota-kota lain dalam menangani masalah transportasi perkotaan,” pungkas mahasiswa UB itu. (04/iKoneksi.com)
Komentar