Kota Malang, iKoneksi.com – Dunia perhotelan di Kota Malang kembali digegerkan dengan ulah hacker yang menyasar dua hotel ternama: Fave Hotel Malang dan Whiz Premiere Basuki Rahmat. Kejadian ini menambah daftar panjang kasus kejahatan siber yang semakin meresahkan, terutama dalam sektor layanan publik yang melibatkan data dan interaksi pelanggan.
Aksi peretasan ini bukan hanya sekadar gangguan biasa. Modus yang digunakan cukup cerdik, yakni dengan mengganti kontak resmi hotel di Google dengan nomor palsu yang diarahkan ke pihak tak bertanggung jawab. Hal ini jelas sangat membahayakan, karena dapat menjerumuskan calon tamu ke dalam penipuan.
Marketing Communication Fave Hotel Malang, Amilia, mengungkapkan serangan siber ini bukan yang pertama kali dialami hotelnya. Insiden serupa juga pernah terjadi sebelumnya pada 12 Agustus 2024 dan kembali terulang pada 4 April 2025. Dalam dua kejadian tersebut, tim IT menemukan bahwa nomor kontak resmi Fave Hotel Malang yang tercantum di Google telah diganti oleh hacker.
“Serangan ini tidak hanya menyasar Fave Hotel Malang saja, tapi juga beberapa hotel lain di wilayah Jawa Timur. Aksi mereka sangat terstruktur dan berbahaya, apalagi bagi tamu yang tidak menyadari adanya manipulasi informasi,” ujar Amilia saat dikonfirmasi iKoneksi.com melalui WhatsApp pada Jumat (4/4/2025).
Meski sejauh ini belum ditemukan korban dari pihak tamu Fave Hotel Malang, namun di hotel lain disebutkan sudah ada yang tertipu dan mengalami kerugian. Karena itulah, pihak hotel langsung mengambil langkah antisipatif untuk mencegah kejadian serupa terulang.
“Langkah-langkah yang kini diterapkan meliputi pengecekan berkala terhadap seluruh informasi digital yang terkait dengan hotel, meningkatkan pengawasan terhadap email mencurigakan, serta memperingatkan staf agar tidak sembarangan mengklik tautan yang tidak dikenal,” jelas Amilia.
“Kami juga menghimbau kepada semua tamu, jika menemukan kejanggalan atau merasa menjadi korban, bisa langsung menghubungi kami melalui nomor resmi: +62 341 5086 777, WhatsApp: +62 811 3117 1234, atau email ke malanginfo@favehotels.com dengan melampirkan bukti,” tegas Amilia.
Kasus serupa juga dialami oleh Whiz Premiere Basuki Rahmat Malang. Marketing Communication hotel tersebut, Dika Ardiansyah, mengatakan bahwa mereka juga mengalami peretasan kontak Google hotel sebanyak dua kali, yaitu di tahun 2024 dan yang terbaru tahun ini.
“Untungnya, sejauh ini belum ada tamu kami yang menjadi korban. Tapi kami tidak mau kecolongan. Tim IT kami terus melakukan pengecekan berkala untuk memastikan informasi yang ada di Google valid dan tidak berubah oleh pihak luar,” kata Dika.
Dika juga menghimbau kepada calon tamu untuk selalu memastikan kontak yang digunakan adalah resmi dan tidak mudah percaya jika mendapatkan informasi dari sumber yang meragukan.
“Aksi para peretas ini menunjukkan sektor perhotelan kini menjadi salah satu target empuk kejahatan digital. Dengan kemajuan teknologi, pelaku kriminal siber tak lagi mengincar hanya perusahaan besar atau data finansial, tapi juga sektor jasa yang memiliki banyak interaksi publik,” lugas Amilia.
Pakar keamanan siber, Dewan juga mengingatkan publik harus lebih waspada terhadap informasi yang ditemukan secara online. Verifikasi dua langkah dan pengecekan ke website resmi sangat disarankan sebelum melakukan transaksi atau komunikasi.
Dengan maraknya kasus seperti ini, penting bagi semua pihak baik pengelola hotel maupun tamu untuk bekerja sama mencegah dan melawan kejahatan digital. Kesadaran dan kehati-hatian adalah kunci utama, karena sedikit kelengahan saja bisa membuka celah bagi peretas untuk masuk dan merugikan banyak pihak.
“Ke depan, dunia perhotelan diharapkan bisa memperkuat sistem keamanan digital mereka, sementara pemerintah dan lembaga berwenang pun diminta untuk segera mengambil langkah serius dalam memberantas kejahatan siber yang kian merajalela,” pungkas Dewan. (04/iKoneksi.com)
