Pemkot Surabaya Gelar Kegiatan Religi bagi Siswa Selama Ramadan

Kota Surabaya, iKoneksi.com – Menyambut bulan suci Ramadan 1446 Hijriah/2025 Masehi, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah menyiapkan berbagai kegiatan religi bagi para siswa. Program ini dirancang tidak hanya untuk siswa muslim, tetapi juga bagi siswa non-muslim agar seluruh peserta didik mendapatkan pembelajaran yang memperkuat keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menegaskan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pendidikan karakter serta mencegah potensi kegiatan negatif selama libur Ramadan.

“Dinas Pendidikan (Dispendik) telah menyiapkan berbagai kegiatan keagamaan dan kebangsaan untuk semua siswa. Tujuannya agar mereka mendapatkan ilmu agama yang lebih dalam dan tetap produktif selama liburan,” ujar Eri, Kamis (23/1/2025).

Kegiatan Religi untuk Siswa Muslim dan Non-Muslim

Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Yusuf Masruh, menjelaskan kegiatan religi bagi siswa muslim akan berlangsung di sekolah atau masjid terdekat. Sementara bagi siswa non-muslim, pembelajaran agama akan dilakukan di sekolah ataupun tempat ibadah masing-masing.

“Libur sepekan sebelum dan setelah Ramadan akan diisi dengan berbagai kegiatan pembelajaran keagamaan. Kami ingin memastikan bahwa siswa tetap mendapatkan nilai edukatif selama masa libur ini,” ungkap Yusuf.

Ia menjelaskan pada pekan pertama libur Ramadan, siswa akan diberikan tugas yang berhubungan dengan nilai-nilai keagamaan. Beberapa tugas yang diberikan, antara lain menulis cerita atau naskah bertema religi serta membuat miniatur tempat ibadah. Sementara itu, dalam dua pekan pembelajaran di sekolah selama Ramadan, siswa muslim akan mengikuti berbagai kegiatan seperti tadarus Al-Qur’an, sholat berjamaah, pelatihan menjadi imam dan khotib, serta ceramah agama. Sedangkan bagi siswa perempuan, akan ada pelatihan menjadi moderator dalam kajian.

“Kami juga akan memberikan pelatihan keterampilan lain seperti public speaking dalam forum kajian agar para siswa memiliki bekal tambahan,” sebut Yusuf.

Apresiasi bagi Siswa dan Sosialisasi ke Orang Tua

Setelah Ramadan, Yusuf membeberkan kegiatan religi akan ditutup dengan literasi syiar Idul Fitri, serta pemberian apresiasi kepada siswa berdasarkan hasil kegiatan mereka selama bulan suci. Yusuf menegaskan bahwa setiap sekolah memiliki kebebasan untuk menyesuaikan program sesuai dengan kondisi masing-masing. Saat ini, Dispendik tengah berkoordinasi dengan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S), dan Kelompok Kerja Guru (KKG) untuk menyusun panduan kegiatan. Panduan ini nantinya akan diterapkan di seluruh sekolah di Surabaya. Sebelum pelaksanaan program, akan ada sosialisasi kepada orang tua siswa agar mereka memahami tujuan dari kegiatan ini.

“Kami berharap melalui kegiatan ini, para siswa dapat memperkuat nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan, sehingga memiliki karakter yang lebih baik setelah Ramadan,” harap Yusuf.

Jadwal Libur dan Sekolah Selama Ramadan

Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri—Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, serta Menteri Dalam Negeri—libur Ramadan ditetapkan pada 27-28 Februari hingga 5 Maret 2025. Siswa akan kembali masuk sekolah pada 6-25 Maret 2025. Setelah itu, mereka kembali libur pada 26-28 Maret hingga 8 April 2025.

“Program ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi siswa, terutama dalam memperkuat nilai religius dan moral mereka selama bulan suci Ramadan,” tandas Yusuf. (04/iKoneksi.com)

Komentar