Kab Mojokerto, iKoneksi.com – Warga di sejumlah desa di Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto, kembali dibuat resah oleh bau busuk menyengat yang diduga berasal dari aktivitas produksi PT Energi Agro Nusantara (Enero). Aroma tak sedap ini tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga memicu keluhan kesehatan seperti pusing dan mual.
Salah satu warga Desa Gempolkrep, Ahmad, mengungkapkan bau menyengat ini sudah lama mengganggu lingkungan tempat tinggalnya.
“Baunya menyengat banget,” keluhnya.
Ia menambahkan dalam sepekan terakhir, kondisi ini semakin parah, terutama saat hujan turun.
“Kalau hujan, baunya makin menyengat, kepala jadi pusing, bahkan sampai mual,” ujarnya.
Keluhan serupa juga disampaikan oleh warga lain yang merasa tidak nyaman dengan bau yang terus muncul secara berkala. Mereka menyayangkan sikap pemerintah yang dinilai kurang tegas dalam menangani persoalan ini.
“Masalah bau ini bukan baru sekarang, tapi sudah bertahun-tahun. Mestinya pemerintah bertindak tegas,” kata salah satu warga dengan nada kecewa.
Warga khawatir, jika masalah ini terus dibiarkan, dampaknya bisa semakin serius, bukan hanya dari segi kenyamanan tetapi juga kesehatan.
“Orang dewasa saja sering pusing karena baunya, apalagi anak-anak. Bagaimana kalau dalam jangka panjang? Ini pasti berdampak buruk bagi kesehatan,” tekannya.
Menanggapi keluhan warga, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mojokerto, Zaqqi, mengakui permasalahan ini selalu menjadi perhatian pihaknya. Ia menjelaskan bahwa pihaknya telah meneruskan keluhan warga kepada manajemen PT Enero agar segera mendapat tanggapan. Namun, ia menegaskan bahwa pengawasan terhadap produksi perusahaan bukan kewenangan pemerintah kabupaten.
“Meskipun kewenangannya ada di tingkat provinsi, kami tetap akan menyampaikan surat teguran kepada perusahaan,” ujar Zaqqi.
Ia juga memastikan surat teguran ini akan ditembuskan kepada DLH Provinsi Jawa Timur serta Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) agar ada tindak lanjut lebih lanjut.
Sementara itu, warga berharap pemerintah tidak hanya sekadar mengirim teguran, tetapi juga mengambil tindakan nyata agar masalah bau menyengat ini tidak terus berulang. Mereka mendesak adanya solusi konkret, seperti pengawasan lebih ketat terhadap operasional perusahaan dan penerapan standar lingkungan yang lebih baik.
“Jangan hanya sekadar teguran, harus ada tindakan nyata. Warga sudah terlalu lama menanggung dampak dari polusi udara ini,” ujar salah seorang warga.
Masyarakat Kecamatan Gedeg kini menunggu langkah konkret dari pihak berwenang. Mereka berharap pemerintah, baik di tingkat kabupaten, provinsi, maupun pusat, benar-benar hadir untuk menyelesaikan permasalahan ini demi kesehatan dan kenyamanan warga.
Hingga berita ini ditulis, pihak PT Enero belum memberikan tanggapan resmi terkait keluhan warga. Humas perusahaan, Misbahul Su’udi, belum merespons saat dikonfirmasi. (04/iKoneksi.com)
Komentar