Genteng dan Bata Pejaten, Primadona Di Bali

Berita495 Dilihat

BADUNG, iKoneksi.com – Pembangunan semakin meningkat di kawasan Bali. Tujuannya untuk mengcover Bali dari bisnis kepariwisataannya. Pembangunan perumahan serta bangunan lainnya di Bali semakin banyak seiring naiknya permintaan masyarakat konsumen. Pembangunan membutuhkan ketersediaan genteng dan batu bata.

Daerah Pejaten yang berdekatan dengan wisata Canggu, salah satu penghasil genteng dan bata di Bali. Berjarak 15 km dari Badung, pemasaran produksi genteng dan batanya merambah, hingga ke luar Bali.

Raffa, seorang produsen genteng dan bata yang memiliki usaha UD. Putra Pejaten, mengatakan, jika produksi bata dan gentengnya biasanya dikirim ke berbagai daerah di Bali.

“Sekarang lagi favorit untuk bata merah di Bali, utamanya candi bentar atau gapura,” ungkap Raffa saat ditemui di lokasi usahanya di Pejaten, Rabu (14/08/2024).

Di daerah Pejaten merupakan sentra industri bata merah dan genteng yang masih tradisional dengan memanfaatkan tanah liat dari desanya. Bahkan salah satu warga yang lain mengatakan usaha ini sudah turun-temurun dari leluhur mereka dahulu.

“Sudah lama profesi dominan disini sebagai pembuat genteng dan bata merah. Pada masa sekarang terjadi peralihan genteng akibat banyaknya genteng yang modern tanpa penggunaan tanah liat agar lebih awet. Peminat genteng dan bata tradisional masih tetap ada,” ujar Raffa.

Rata-rata penggunaan batu bata dan genteng tanah liat di Bali masih menjadi primadona utamanya rumah khas tradisional, juga bangunan tempat suci atau pura di Bali.

Selain kesannya lebih natural, penggunaan batu bata juga terlihat artistik dengan warnanya yang orange atau kemerahan. Dengan berbagai eksotisme yang ditawarkan. Tentunya peluang industri ini tetap eksis dan berkembang di tengah gempuran modernisasi dalam pembangunan lainnya.
(Sadhu Gunawan/iKoneksi.com)

Komentar