Kota Malang, iKoneksi.com – Gerakan Pangan Murah (GPM) kembali hadir di tengah masyarakat, kali ini menyapa warga Kelurahan Cemorokandang, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Program yang diinisiasi oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas), Bulog, Perumda Tugu Aneka Usaha (Perumda Tunas), dan Bank Indonesia ini menjadi angin segar di tengah tingginya harga kebutuhan pokok, terutama menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.
GPM menawarkan berbagai produk pangan seperti beras, minyak goreng, gula, telur, dan kebutuhan pokok lainnya dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan harga pasar. Kehadirannya disambut antusias oleh masyarakat setempat, yang merasakan langsung manfaat program ini.
Warga Antusias Sambut GPM
Munari, warga Kelurahan Cemorokandang, mengungkapkan kegembiraannya bisa mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga lebih murah. “Hari ini saya beli beras, minyak goreng, gula, dan telur. Memang lebih murah, ada selisih harga meski tidak banyak,” ujarnya.
Ia berharap program ini dapat digelar lebih sering karena sangat membantu masyarakat, terutama di tengah kenaikan harga bahan pokok yang semakin tidak terkendali.
Hal senada disampaikan oleh Lely, warga Jl. Sampurno, Kelurahan Cemorokandang. Menurutnya, harga bahan pokok di pasar saat ini terus naik, dan keberadaan GPM menjadi solusi yang sangat membantu.
“Hari ini saya beli beras dan telur. Harganya lebih murah dibandingkan di pasar. Beras ukuran 5 kg dijual Rp67.500, lebih murah Rp5.000. Sedangkan telur, yang biasanya Rp30.000 per kg di pasar, di sini hanya Rp25.000 per kg,” jelas ibu dua anak ini.
Lely berharap program seperti ini dapat digelar lebih sering di Kelurahan Cemorokandang. “Kami sangat terbantu, apalagi kualitas barangnya juga bagus,” tambahnya.
Upaya Pengendalian Inflasi dan Stabilitas Harga
Feliska, Penanggung Jawab GPM di Kelurahan Cemorokandang, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok di pasar.
“Sejak awal pelaksanaan GPM di 16 kelurahan di Kota Malang, respons masyarakat selalu luar biasa. Antusiasme mereka menunjukkan betapa pentingnya program ini,” ujar Feliska.
Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan Hariyadi, menambahkan GPM sudah digelar sejak awal November 2024 untuk membantu warga mendapatkan bahan pokok berkualitas dengan harga terjangkau. Program ini juga menjadi salah satu instrumen pengendalian inflasi, khususnya menjelang momen-momen strategis seperti Natal dan Tahun Baru.
“GPM adalah langkah nyata pemerintah dalam menjaga stabilitas harga sekaligus memastikan ketersediaan barang di pasar. Terlebih dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat di penghujung tahun, kami ingin memastikan bahwa mereka tidak kesulitan mendapatkan bahan pokok,” terang Slamet.
Kolaborasi Antarinstansi untuk Stabilitas Pangan
Keberhasilan GPM tidak lepas dari kolaborasi berbagai pihak, termasuk Dispangtan, Bapanas, Bulog, Perumda Tunas, dan Bank Indonesia. Melalui sinergi ini, pasokan bahan pokok dapat didistribusikan langsung ke masyarakat dengan harga terjangkau.
“Dengan hadirnya GPM, kami berharap dapat memberikan solusi nyata bagi masyarakat Kota Malang dalam memenuhi kebutuhan pokok mereka, sekaligus menjaga stabilitas harga di pasar. Kehadiran GPM di Kelurahan Cemorokandang menjadi bukti bahwa upaya pengendalian inflasi dapat dilakukan secara efektif melalui kolaborasi yang baik dan strategi yang tepat,” tegas Slamet.
“Gerakan Pangan Murah tidak hanya menjadi program stabilisasi harga, tetapi juga wujud nyata kepedulian pemerintah terhadap kesejahteraan masyarakat,” tandas Slamet. (04/iKoneksi.com)
Komentar