Pengendara di SPBU Aek Kanopan Dikejutkan Air Keluar dari Selang

Kab Labuhanbatu Utara, iKoneksi.com – Sebuah insiden mengejutkan terjadi di SPBU Aek Kanopan, Kabupaten Labuhanbatu Utara, pada Selasa (31/12/2024) sekitar pukul 21.00 WIB. Para pengendara motor yang hendak mengisi bahan bakar Pertalite dibuat terkejut saat mengetahui bahwa yang keluar dari selang dispenser bukanlah bahan bakar seperti seharusnya, melainkan air.

Kehebohan pun terjadi di lokasi. Para pengendara yang merasa dirugikan langsung menyuarakan kekecewaan mereka terhadap pelayanan SPBU tersebut.

“Saya kaget sekali, motor saya mogok setelah mengisi bensin di sini. Ketika diperiksa, ternyata yang masuk ke tangki motor saya air, bukan Pertalite,” ungkap salah satu pengendara yang enggan disebutkan namanya.

Karyawan SPBU Bungkam

Meski situasi semakin panas dengan keluhan para pengendara, pihak SPBU Aek Kanopan tampak enggan memberikan penjelasan. Beberapa karyawan yang bertugas saat kejadian memilih untuk bungkam ketika dimintai komentar. Hal ini semakin memicu kekecewaan para konsumen yang merasa tidak mendapatkan tanggapan atas insiden tersebut.

“Kami berharap ada penjelasan dari pihak SPBU, tapi mereka diam saja. Padahal, ini jelas merugikan banyak orang,” kata pengendara lainnya.

Kontrol Kualitas Dipertanyakan

Insiden ini tidak hanya menciptakan kerugian bagi pengendara, tetapi juga menimbulkan pertanyaan besar tentang kontrol kualitas di SPBU tersebut. Bagaimana mungkin air bisa bercampur atau bahkan menggantikan bahan bakar dalam dispenser? Apakah ada kesalahan teknis atau justru kelalaian dalam pengelolaan tangki penyimpanan?

Insiden semacam ini tentu mencoreng kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan SPBU di wilayah tersebut. Banyak yang mempertanyakan apakah standar operasional dan pengecekan kualitas di SPBU tersebut sudah diterapkan dengan benar.

Dampak pada Kendaraan Konsumen

Air yang masuk ke tangki bahan bakar dapat menyebabkan kerusakan serius pada mesin kendaraan. Beberapa pengendara melaporkan bahwa kendaraan mereka mogok tak lama setelah mengisi bahan bakar di SPBU tersebut. Biaya perbaikan kendaraan tentu menjadi beban tambahan yang tidak seharusnya ditanggung konsumen akibat kesalahan yang bukan mereka lakukan.

“Kami tidak hanya kehilangan uang untuk membeli bahan bakar, tetapi juga harus membayar mahal untuk memperbaiki motor. Siapa yang akan bertanggung jawab?” ujar seorang pengendara dengan nada geram.

Harapan untuk Tindakan Tegas

Insiden ini menjadi peringatan penting bagi pengelola SPBU di seluruh wilayah untuk meningkatkan pengawasan dan kontrol kualitas bahan bakar. Masyarakat berharap pihak berwenang, seperti pemerintah daerah dan instansi terkait, segera turun tangan untuk menyelidiki kasus ini dan memastikan tidak terulang di masa depan.

“SPBU harus bertanggung jawab. Ini bukan hanya soal kerugian konsumen, tetapi juga masalah kepercayaan publik,” tambah seorang konsumen yang ikut menyuarakan kekecewaannya.

Sementara itu, hingga berita ini ditulis, pihak SPBU Aek Kanopan maupun pengelola resmi belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden tersebut. Kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi semua pihak untuk memastikan bahwa kualitas dan pelayanan kepada konsumen tetap menjadi prioritas utama.

Insiden air di SPBU ini menjadi pengingat betapa pentingnya kontrol kualitas yang ketat dalam pelayanan publik, khususnya terkait kebutuhan vital seperti bahan bakar kendaraan. (04/iKoneksi.com)

Komentar