Refleksi Pemuda Tebing Tinggi, GMNI STAI Al Hikmah Cabang Medan: Apatis atau Agen Perubahan?

Kota Tebing Tinggi, iKoneksi.com – Pemuda dan mahasiswa Kota Tebing Tinggi dihadapkan pada pertanyaan besar: masihkah mereka memiliki peran dalam perubahan sosial, atau justru semakin apatis? Pertanyaan ini menjadi inti dari Diskusi Publik bertajuk “Apa Kabar Pemuda dan Mahasiswa Tebing Tinggi Hari Ini?” yang digelar oleh Dewan Pimpinan Komisariat (DPK) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) STAI Al-Hikmah Tebing Tinggi bersama DPC GMNI Medan di Aula STAI Al-Hikmah, Kamis (30/1/2025).

Acara ini dihadiri 50 pemuda dan mahasiswa yang ingin menggali lebih dalam peran mereka dalam dinamika sosial, politik, dan ekonomi di Kota Tebing Tinggi.

Pemuda: Penggerak Perubahan atau Sekadar Penonton?

Ketua DPK GMNI STAI Al-Hikmah Tebing Tinggi, Rizka Rahmayani, menegaskan tema diskusi ini bukan sekadar pertanyaan retoris, tetapi refleksi nyata atas kondisi pemuda dan mahasiswa hari ini.

“Sebagai agen perubahan, mahasiswa dan pemuda memiliki peran besar dalam pembangunan bangsa, termasuk di Kota Tebing Tinggi. Namun, apakah kita benar-benar menyadari dan menjalankan peran itu? Atau justru semakin apatis dan kehilangan daya kritis?” ujar Rizka saat ditemui iKoneksi.com, Kamis (30/1/2025).

Diskusi ini menjadi wadah bagi peserta untuk berbicara secara jujur dan objektif mengenai berbagai tantangan yang dihadapi, seperti:

  • Pendidikan yang masih penuh hambatan
  • Sulitnya lapangan pekerjaan bagi lulusan muda
  • Minimnya partisipasi politik mahasiswa
  • Kurangnya peran pemuda dalam pembangunan daerah

“Kita tidak bisa hanya menjadi penonton atau sekadar mengeluh. Kita harus berani mengambil sikap dan bertindak,” tegas Rizka.

Sebagai kader GMNI dan warga Kota Tebing Tinggi, Rizka menegaskan perjuangan tidak boleh hanya terbatas di ruang akademik. Pemuda harus turun langsung ke ranah sosial dan politik untuk memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan masyarakat.

“Saya berharap diskusi ini tidak hanya menjadi wacana, tetapi juga melahirkan gagasan dan gerakan nyata yang bisa kita implementasikan bersama,” sebutnya.

Momentum Baru Gerakan Mahasiswa di Tebing Tinggi

Ketua DPC GMNI Medan, Andreas Silalahi, menilai diskusi publik ini bukan sekadar pertemuan biasa, tetapi telah menjadi momentum sejarah bagi gerakan mahasiswa di Sumatera Utara, khususnya di Tebing Tinggi.

“Gerakan mahasiswa di Tebing Tinggi mulai bangkit. Memantik budaya nalar kritis melalui diskusi adalah langkah progresif yang dilakukan kawan-kawan GMNI. Ini bukan lagi sekadar sinyal, tetapi sebuah awal yang kuat,” ujarnya.

Andreas menegaskan mahasiswa memiliki peran sentral dalam mengontrol kebijakan stakeholder lokal, serta harus terus mendorong orientasi nasionalisme yang kuat.

“Mahasiswa bukan hanya bertugas merawat budaya kritis, tetapi juga memastikan bahwa kebijakan yang diambil oleh pemerintah benar-benar berpihak kepada rakyat,” lugas Andreas.

Pemuda Harus Bergerak, Bukan Berdiam Diri

Diskusi ini menurut Rizka menjadi bukti kesadaran kritis di kalangan mahasiswa dan pemuda Tebing Tinggi masih hidup. Namun, kesadaran saja tidak cukup.

“Diperlukan aksi nyata dan keberanian untuk benar-benar membawa perubahan,” tandas Rizka. (04/iKoneksi.com)

Komentar