Kota Pematangsiantar, iKoneksi.com – Bulan suci Ramadhan tidak hanya menjadi momen untuk memperbanyak ibadah, tetapi juga waktu yang tepat untuk memperkuat kebersamaan dan kepedulian sosial. Seperti yang terlihat di Kota Pematangsiantar, berbagai elemen masyarakat—mulai dari Organisasi Kemasyarakatan (Ormas), Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP), hingga instansi pemerintahan—turut aktif dalam berbagai kegiatan positif, seperti berbagi takjil, buka puasa bersama, hingga Safari Ramadhan.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi bentuk ibadah, tetapi juga mencerminkan solidaritas dan rasa persaudaraan yang kuat di tengah masyarakat. Semangat gotong royong dalam berbagi berkah Ramadhan menjadi pemandangan yang begitu menghangatkan hati, di mana semua kalangan turut berpartisipasi dalam menyemarakkan bulan penuh berkah ini.
Tradisi yang Harus Terus Dilestarikan
Ketua Gerakan Pemuda Ansor Pematangsiantar, Ridwan Akbar Pulungan, menegaskan tradisi berbagi dan menjalin kebersamaan di bulan Ramadhan harus terus dijaga. Menurutnya, selain meningkatkan ukhuwah Islamiyah, kegiatan ini juga membawa manfaat yang luas bagi masyarakat Pematangsiantar.
“Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, dan tradisi berbagi serta kebersamaan ini harus kita jaga setiap tahunnya. Dengan berbagi takjil, buka bersama, dan kegiatan sosial lainnya, kita bisa semakin mempererat silaturahmi dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ujar Akbar.
Ia menambahkan semangat berbagi ini juga sejalan dengan nilai-nilai Islam yang mengajarkan kepedulian terhadap sesama.
“Bagi umat Muslim, memberikan makanan kepada orang yang berpuasa bukan hanya bentuk ibadah, tetapi juga cerminan dari akhlak mulia dan kepedulian sosial,” ucap Ridwan.
Membangun Pematangsiantar dengan Semangat Asta Cita
Selain menekankan pentingnya menjaga tradisi Ramadhan, Ridwan juga mengingatkan bahwa momentum ini bisa dijadikan sebagai langkah awal dalam mewujudkan visi pembangunan di Kota Pematangsiantar. Ia mengajak masyarakat untuk ikut menjalankan arahan Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan Asta Cita. Asta Cita, yang berasal dari bahasa Sanskerta, berarti delapan cita-cita utama yang harus dipahami dan dijalankan demi membangun Indonesia yang lebih maju. Ridwan menekankan nilai-nilai dalam Asta Cita juga bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam membangun kebersamaan di Pematangsiantar.
“Kita harus mulai dari hal kecil, seperti menjaga kebersamaan, saling membantu, dan membangun solidaritas sosial. Ini semua adalah bagian dari Asta Cita yang bisa kita terapkan dalam kehidupan bermasyarakat,” jelas Ridwan.
Semangat Ramadhan, Cermin Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Momentum Ramadhan di Pematangsiantar tidak hanya menjadi ajang untuk beribadah, tetapi juga memperlihatkan bagaimana nilai-nilai persatuan, gotong royong, dan kepedulian sosial masih terjaga dengan baik. Ia berharap bahwa semangat kebersamaan ini tidak hanya berlangsung selama bulan Ramadhan, tetapi juga bisa menjadi budaya yang terus dijaga sepanjang tahun. Dengan semangat berbagi dan kebersamaan yang kuat, Kota Pematangsiantar diharapkan bisa menjadi kota yang lebih harmonis, sejahtera, dan penuh keberkahan.
“Seiring dengan semakin dekatnya Idul Fitri, semangat kebersamaan ini diharapkan semakin meningkat, menjadi simbol bahwa kebersamaan dan kepedulian adalah kunci utama dalam membangun masyarakat yang lebih baik,” tukas Ridwan. (04/iKoneksi.com)