banner 728x250

TikTok dan AMSI Gelar Workshop, Bahas Keamanan Digital untuk Remaja

  • Bagikan
Suasana Workshop online AMSI bersama Tiktok, Jumat (31/1/2025) (04/iKoneksi.com)
banner 468x60

Jakarta, iKoneksi.com – Kesadaran akan pentingnya keamanan digital semakin meningkat seiring dengan pesatnya penggunaan media sosial di kalangan remaja. Untuk menciptakan lingkungan digital yang lebih aman, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) bersama TikTok menggelar workshop bertajuk Keamanan Digital bagi Remaja pada Jumat (31/01/2025) melalui Zoom Meeting. Acara ini membahas berbagai kebijakan dan fitur yang diterapkan TikTok untuk melindungi penggunanya, terutama mereka yang masih berusia di bawah 18 tahun.

Anggini Setiawan, Head of Communication TikTok Indonesia, menegaskan komitmen perusahaan dalam membangun ekosistem digital yang aman dan positif bagi generasi muda.

“Kami di TikTok sangat peduli dengan keamanan remaja. Selain itu, kami ingin mereka bisa berkreasi, terhubung dengan teman-teman, dan mendapatkan informasi dengan cara yang aman dan nyaman,” ujarnya.

Batasan Usia, Langkah Awal Mencegah Risiko Digital

Salah satu langkah utama yang diterapkan TikTok untuk melindungi remaja adalah batasan usia pengguna. Platform ini tidak mengizinkan anak-anak di bawah 14 tahun untuk membuat akun. Anggini menjelaskan bahwa sistem TikTok secara otomatis akan mendeteksi usia pengguna melalui tanggal lahir yang dimasukkan saat mendaftar.

“Jika sistem mendeteksi bahwa usia mereka di bawah 14 tahun, mereka tidak akan bisa masuk ke TikTok,” tegasnya.

Batasan usia ini bertujuan untuk mencegah anak-anak yang masih terlalu muda dari paparan konten yang tidak sesuai serta potensi risiko lain seperti cyberbullying dan eksploitasi online.

Fitur Keamanan Ketat untuk Remaja

Selain pembatasan usia, TikTok juga menerapkan berbagai fitur keamanan guna memastikan pengalaman pengguna tetap terkontrol dan sesuai dengan kelompok usia mereka. Beberapa fitur yang disediakan antara lain:

  • Pengaturan Privasi Otomatis: Akun pengguna berusia 14-15 tahun secara otomatis diatur sebagai akun privat.
  • Batasan Pesan Langsung: Pengguna di bawah 16 tahun tidak dapat menerima atau mengirim pesan langsung ke pengguna lain.
  • Kontrol Konten: TikTok menggunakan sistem moderasi canggih untuk menyaring konten yang tidak sesuai bagi pengguna remaja.

“Kami memahami bahwa remaja yang lebih muda membutuhkan lebih banyak kontrol dari orang tua. Oleh karena itu, kami memberikan batasan yang lebih ketat untuk pengguna usia 14-15 tahun,” ucap Anggini.

Kampanye Saling Jaga, Meningkatkan Kesadaran Masyarakat

Tidak hanya melalui fitur teknis, TikTok juga aktif mengedukasi masyarakat tentang pentingnya keamanan digital melalui kampanye “Saling Jaga”. Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pengguna mengenai fitur-fitur keamanan yang tersedia serta pentingnya menjaga ruang digital yang sehat.

“Kami terus menginformasikan upaya-upaya kami dan juga meminta bantuan dari teman-teman jurnalis untuk menyebarluaskan informasi ini. Harapannya, semakin banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya keamanan digital dan memanfaatkan fitur yang telah kami sediakan,” kata Anggini.

“Dengan berbagai kebijakan, fitur, dan kampanye edukasi yang terus dikembangkan, TikTok dan AMSI berharap dapat menciptakan lingkungan digital yang lebih aman dan positif bagi remaja di Indonesia. Workshop ini menjadi bukti keamanan digital bukan hanya tanggung jawab platform media sosial, tetapi juga masyarakat secara keseluruhan,” tandas Anggini. (04/iKoneksi.com)

banner 325x300
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *