Vaksin PMK Mulai Disalurkan di Kota Malang, 50 Dosis Tersalurkan ke Peternak

Kota Malang, iKoneksi.com – Upaya mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak sapi di Kota Malang semakin intensif dilakukan. Sejak Rabu (15/1/2025), Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang telah memulai program vaksinasi untuk melindungi ternak dari wabah PMK yang mengancam sektor peternakan. Pada tahap awal, sebanyak 50 dosis vaksin telah disalurkan ke tiga kelurahan di Kota Malang, yakni Kelurahan Bakalankrajan, Mulyorejo, dan Buring.

Kepala Bidang (Kabid) Peternakan Dispangtan Kota Malang, drh. Anton Pramujiono, menjelaskan vaksinasi pertama kali dilakukan di Kelurahan Bakalankrajan, Kecamatan Sukun, yang mencakup 23 ekor sapi. Kemudian, vaksinasi dilanjutkan ke Kelurahan Mulyorejo dengan 12 ekor sapi dan Kelurahan Buring dengan 15 ekor sapi.

“Kami optimis vaksinasi ini dapat membantu mencegah penyebaran PMK di kalangan peternak. Pekan depan, kami akan melanjutkan vaksinasi ke kelurahan-kelurahan lain di empat kecamatan yang memiliki potensi kasus PMK,” kata Anton.

Keempat kecamatan yang menjadi fokus vaksinasi selanjutnya adalah Blimbing, Sukun, Lowokwaru, dan Kedungkandang. Kecamatan-kecamatan ini dipilih karena memiliki populasi sapi yang cukup tinggi, yaitu sekitar 1.500 ekor sapi. Namun, karena stok vaksin yang tersedia hanya 200 dosis dari pemerintah provinsi, peternakan di wilayah tersebut akan mendapat vaksin secara bertahap.

“Saat ini, dari total 200 dosis yang kami terima, 50 dosis sudah disalurkan, dan sisa 150 dosis masih akan kami distribusikan ke kecamatan lainnya. Kami sedang memetakan dosis yang ada sesuai dengan prioritas dan potensi penyebaran PMK di masing-masing wilayah,” urai Anton.

Perjuangan Melawan Penyebaran PMK

Penyebaran PMK di Kota Malang telah memengaruhi sejumlah peternakan sapi. Dalam dua pekan terakhir, tercatat ada 18 ekor sapi yang terjangkit PMK di beberapa kelurahan, antara lain Buring, Lesanpuro, dan Purwantoro. Kelurahan Purwantoro menjadi lokasi dengan jumlah kasus tertinggi, yakni 12 ekor sapi yang terjangkit virus tersebut. Untungnya, pengobatan yang diberikan kepada sapi-sapi yang terjangkit berhasil menunjukkan hasil yang positif.

“Berbeda dengan tahun lalu yang mengharuskan pemotongan dua ekor sapi, kini sapi-sapi yang terjangkit dapat menjalani pengobatan dengan lebih baik. Dari 18 sapi yang terjangkit, 12 di antaranya sudah sembuh dan sisanya dalam proses pemulihan,” terang Anton.

Meski demikian, upaya vaksinasi yang baru dimulai ini belum sepenuhnya mengatasi masalah. Anton menambahkan bahwa saat ini pihaknya masih menunggu tambahan dosis vaksin dari Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur untuk memastikan bahwa lebih banyak sapi dapat terlindungi dari PMK.

“Selain vaksinasi, Dispangtan juga terus melakukan berbagai upaya untuk menekan penyebaran PMK. Edukasi kepada peternak mengenai kebersihan kandang, penggunaan desinfektan, serta pengobatan untuk sapi yang terinfeksi terus diberikan,” tuturnya.

Anton berharap, meski terbatasnya jumlah vaksin yang tersedia, masyarakat tetap patuh dan mengikuti protokol kesehatan untuk ternak demi mengurangi risiko penyebaran PMK yang lebih luas.

Harapan untuk Pemulihan Sektor Peternakan

Dengan langkah-langkah preventif dan vaksinasi yang terus dilaksanakan, Anton berharap wabah PMK dapat segera dikendalikan di Kota Malang. Sektor peternakan, terutama para peternak sapi, diharapkan bisa kembali pulih tanpa mengalami kerugian lebih lanjut akibat penyakit ini.

“Vaksinasi dan pengobatan adalah kunci untuk memulihkan sektor peternakan kita. Kami juga berharap para peternak yang memiliki sapi sehat dapat terus memperhatikan kebersihan dan kesehatan ternaknya untuk mencegah penularan lebih lanjut,” lugas Anton.

“Dengan adanya upaya ini, diharapkan dapat mengurangi jumlah kasus PMK di Kota Malang dan mendukung kelangsungan hidup peternak sapi, serta memastikan produk-produk peternakan tetap aman dan terjaga kualitasnya,” tandas Anton. (04/iKoneksi.com)

Komentar