banner 728x250

Pertemuan Mega-Dasco Isyaratkan Manuver Politik Prabowo

  • Bagikan
banner 468x60

Jakarta, iKoneksi.com — Langkah politik Presiden terpilih Prabowo Subianto kembali menarik perhatian publik. Kali ini, melalui pertemuan Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, yang dinilai sebagai manuver strategis Prabowo untuk merangkul PDI Perjuangan, tanpa harus memutus garis komunikasi dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

Pertemuan tersebut berlangsung di kediaman Megawati Soekarnoputri dan turut dihadiri oleh Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, serta Ketua DPR RI Puan Maharani. Sufmi Dasco, yang merupakan salah satu tokoh kunci Partai Gerindra dan orang kepercayaan Prabowo, mengunggah momen pertemuan itu melalui akun Instagram pribadinya. Langkah ini langsung memicu beragam spekulasi politik.

Sinyal Prabowo Tak Ingin Bentrok dengan PDI-P

Peneliti politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wasisto Raharjo Jati, menilai pertemuan ini bukan sekadar ajang silaturahmi biasa. Ia menyebutkan bahwa kehadiran Dasco adalah sinyal kuat dari Prabowo Subianto bahwa dirinya masih ingin membuka jalur komunikasi dan kerja sama dengan PDI-P, meskipun partai berlambang banteng tersebut tidak masuk ke dalam Kabinet Merah Putih.

“Betul sekali. Ini sinyal kuat bahwa Prabowo ingin merangkul semua kalangan,” ucap Wasisto kepada iKoneksi.com, Jumat (6/6/2025).

Menurut Wasisto, langkah ini juga menunjukkan Prabowo berupaya menjaga keseimbangan politik antara kubu PDI-P dan kubu Jokowi yang kini dikenal dengan kekuatan Koalisi Indonesia Maju.

Meminimalkan Potensi Disrupsi Pemerintahan

Lebih jauh, Wasisto menjelaskan pertemuan antara Dasco dan Megawati merupakan upaya Prabowo untuk meredam potensi gangguan atau friksi politik yang bisa muncul dalam lima tahun masa pemerintahannya.

“Ini lebih pada langkah taktis Prabowo untuk meminimalkan potensi disrupsi,” ucapnya.

Dengan kata lain, langkah ini dinilai sebagai politik pencegahan yang bertujuan menjaga stabilitas pemerintahan dan menghindari oposisi keras dari PDI-P, partai dengan kekuatan parlemen yang signifikan karena berhasil menjadi pemenang pemilu 2024.

Pesan dan Wejangan dari Mega untuk Prabowo

Usai pertemuan, Dasco mengungkapkan dirinya mendapat banyak wejangan dan pesan dari Megawati yang akan disampaikan langsung kepada Prabowo. Ia tak merinci isi pesannya, namun menyebut bahwa pembicaraan berlangsung dengan hangat dan penuh makna.

“Ada beberapa pesan yang tentunya akan disampaikan kepada Pak Prabowo,” kata Dasco kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (5/6/2025).

Pernyataan tersebut mengindikasikan komunikasi politik antara Gerindra dan PDI-P masih terbuka dan sangat mungkin berlanjut dalam bentuk kerja sama lebih formal ke depan.

Apakah PDI-P Akan Bergabung ke Pemerintah?

Meski pertemuan tersebut memunculkan spekulasi bahwa PDI-P bisa saja bergabung dengan pemerintahan Prabowo, Wasisto menyatakan bahwa belum ada jaminan pasti ke arah sana. Ia menyebut bahwa PDI-P masih belum menggelar kongres tahunan yang akan menentukan sikap partai ke depan.

“Bisa juga pertemuan kemarin diartikan sebagai bentuk dukungan moril terhadap penyelenggaraan kongres partai,” ungkap Wasisto.

Artinya, manuver ini bisa jadi hanya pemanasan politik menjelang agenda internal PDI-P, di mana arah partai terhadap pemerintahan akan diputuskan secara kolektif oleh kader.

Puan Maharani Muncul di Tengah Isu Strategis

Kemunculan Puan Maharani, Ketua DPR RI sekaligus anak Megawati, dalam pertemuan tersebut juga menambah bobot politis momen ini. Diketahui, Puan selama ini memainkan peran penting dalam relasi PDI-P dengan partai-partai lain, dan bisa menjadi jembatan antara Prabowo dan Megawati.

Hal ini membuka spekulasi baru: apakah Prabowo akan menggandeng PDI-P dalam bentuk koalisi formal, atau cukup dengan kesepahaman politik yang tidak dituangkan dalam kabinet?

Politik Prabowo Makin Inklusif?

Dengan berbagai sinyal yang muncul, pertemuan ini menjadi cermin dari strategi politik Prabowo yang cenderung inklusif dan kompromistis, berbeda dengan narasi keras yang dulu sering diasosiasikan dengannya. Ia tampaknya sadar bahwa mengelola pemerintahan bukan hanya soal menang pemilu, tapi juga bagaimana merawat hubungan antar kekuatan politik di parlemen.

Pertanyaan besar kini menggantung di ruang publik: Apakah pertemuan ini akan berujung pada masuknya PDI-P ke lingkar kekuasaan? Ataukah cukup menjadi ‘oposisi bersahabat’ yang menjaga irama demokrasi tanpa menjadi pengganggu?. Jawabannya bisa jadi akan terkuak dalam waktu dekat setidaknya setelah PDI-P menggelar kongres partainya. Yang jelas, langkah Prabowo kali ini menunjukkan bahwa politik dialog dan kompromi tengah menjadi wajah baru pemerintahannya. (04/iKoneksi.com)

banner 325x300banner 325x300
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *